Chef 21

507 96 19
                                    

💜💜💜💜

"Apa itu sebabnya kau keluar dari restoran?" tanya Yoongi. Saat ini ia tengah menikmati makan malam bersama Yewon.

"Hmm..." Yewon mengangguk dengan mulut penuh isi daging.

"Kalau begitu, kenapa kau masih repot mencari pacar bohongan?"

"Ayah masih saja berusaha mengenalkanku dengan pria yang dia jodohkan," jawab Yewon setelah menelan makanannya.

"Ayahmu tidak sekolot itu, Ye. Dia terlihat bukan pria pemaksa. Dia hanya ingin kau berkenalan, jika tidak cocok ya tidak apa-apa," jelas Yoongi yang mengerti jalan pemikiran tuan Kim.

"Benarkah? Tapi ayah selalu membahas tentang jodoh untukku," Yewon mencebikkan bibirnya.

"Kau saja yang bodoh."

"Chef!" protes Yewon yang tak suka dikatai bodoh.

"Aku bukan atasanmu," ucap Yoongi sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Rasanya aneh saat memanggilmu Yoongi oppa."

Yoongi sedikit terkekeh mendengar ucapan Yewon yang memelan saat mengucapkan 'Yoongi Oppa'.

"Kau harus terbiasa. Kau ingin terus memanggilku Chef di depan ayahmu?"

Yewon menggeleng. Itu hanya akan membuat ayahnya curiga.

"Tapi, aku belum terbiasa. Untuk saat ini, biarkan saja aku memanggilmu Chef. Kalau keceplosan di depan ayah, aku tinggal bilang, kalau itu adalah panggilan kesayangan," sahut Yewon santai disertai tawa kecil.

Mungkin bagi Yewon itu hal biasa, tapi bagi Yoongi, ia merasa ada sedikit rasa berbeda saat Yewon mengatakan bahwa Chef adalah panggilan kesayangan.

"Terserah kau saja. Dasar keras kepala."

"Aku akan latihan jika menyebutmu di depan ayah, Chef tidak usah khawatir."

"Aku tidak khawatir, kalau ketahuan kan itu urusanmu," balas Yoongi.

Yewon dan Yoongi malah mendebatkan hal yang sangat tidak penting. Entah sejak kapan pula, Yoongi mau meladeni hal kecil seperti itu.

"Setelah ini kau mau pulang?" tanya Yoongi, ketika mereka menyelesaikan makan malam. Yewon mengangguk menanggapinya.

"Kau masih tinggal di apartemen?" lagi-lagi Yewon mengangguk untuk menjawab pertanyaan Yoongi. "Kenapa tidak di rumah orang tuamu?"

"Pusing. Selalu ditanya tentang pacar," sahut Yewon dengan wajah cemberut,  hal itu membuat Yoongi sedikit tersenyum.

"Tunggu di sini," tanpa menunggu jawaban Yewon, Yoongi segera pergi meninggalkan Yewon. Yewon hanya memperhatikan Yoongi yang masuk ke dapur.

"Mau kemana, Chef?" tanya Jungkook yang melihat Yoongi keluar dari dapur. Pria itu sudah berganti pakaian, juga membawa tas.

"Bukan urusanmu," sahut Yoongi, kemudian ia berlalu begitu saja.

"Cih... kemarin dia memarahiku, sekarang dia sudah bersikap layaknya pacar sungguhan," cibir Jungkook ketika melihat Yoongi keluar bersama Yewon. Sudah pasti pria itu mengantar Yewon pulang.

.

.

"Terima kasih, Chef. Maaf, jadi merepotkanmu," ucap Yewon yang baru saja turun dari motor Yoongi. Tadinya Yewon sempat menolak saat Yoongi akan mengantarkan pulang. Apalagi Yoongi keluar di saat belum waktunya pulang. Tapi, Yoongi mengatakan dia ada urusan penting, dan pulang lebih dulu.

ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang