💜💜💜💜
"Akhirnya datang juga," Tuan Kim menyambut kedatangan Yewon dan Yoongi.
Mereka mengadakan pesta di halaman belakang yang cukup luas untuk acara barbaeque. Sebuah meja panjang sudah terbentang di tengah halaman, lengkap dengan alat pembakaran. Beberapa makanan lain sudah tersaji di salah satu meja.
Yewon dan Yoongi langsung menuju halaman belakang. Di sana belum ada tamu yang datang. Hanya ada ayah, ibu dan kakak Yewon, Namjoon.
Yoongi membungkukkan tubuhnya ketika berkenalan dengan Ibu Yewon, dan bersalaman kepada Namjoon.
"Selamat ulang tahun, Nyonya Kim. Semoga hari-hari anda selalu menyenangkan," Yoongi menyerahkan sebuah kado yang sudah ia siapkan sebelumnya.
"Astaga kau menyiapkan kado, terima kasih banyak Yoongi. Ternyata kau romantis juga, ya?" Nyonya Kim menerima kado dari Yoongi dengan senang hati. "Boleh aku buka?"
"Tentu saja, itu hak anda nyonya," sahut Yoongi.
Nyonya Kim membuka kado yang terbungkus sangat rapi.
"Wah, manis sekali," Nyonya Kim mengeluarkan syal, yang merupakan kado dari Yoongi.
"Aku tidak tahu apa yang anda sukai, jadi aku membeli itu, karena umum dipakai. Sebentar lagi juga musim dingin," sahut Yoongi sambil tersenyum.
"Kapan Chef membeli kado?" bisik Yewon yang selalu berdiri di samping Yoongi.
"Oppa," Yoongi berbisik le telinga Yewon.
Wajah Yewon kembali memerah. Yoongi terus saja mengingatkan Yewon untuk memanggilnya 'oppa'. Bukannya tidak mau, Yewon malu mengatakannya. Ia seperti merasa pacaran sungguhan. Apalagi sejak mereka sampai, Yoongi selalu menunjukkan wajah hangatnya.
"Kapan oppa membelinya?" tanya Yewon, ia malah merasa gugup saat bertanya.
"Kemarin," sahut Yoongi santai.
"Kalian ini dari tadi bisik-bisik saja. Oh iya Yoongi, kau membawa daging kan?" Yoongi mengangguk mengiyakan. "Yewon, bantu Yoongi menyiapkannya ya? Sebentar lagi tamu Ibu akan datang."
Yewon dan Yoongi mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk membakar. Yewon juga menyiapkan piring-piring untuk para tamu. Kedua orang tuanya mulai berbincang dengan tamu yang baru saja datang.
"Waahh... baunya sangat enak," Namjoon menghampiri Yoongi yang sedang memanggang daging.
"Kau mau?" tawar Yoongi.
"Dengan senang hati," sahut Namjoon. Ia menerima satu tusuk daging yang telah matang.
"Hey, bagaimana bisa kau tertarik pada Yewon? Dia itu cerewet, berisik, manja, aww!" Namjoon mendapat cubitan dari Yewon yang mendengar pertanyaan untuk Yoongi.
"Dia juga kasar," sambung Namjoon yang langsung menghindar ketika Yewon ingin memukulnya.
"Karena dia menarik," sahut Yoongi sambil menatap Yewon dengan senyuman.
Siapapun tolong pukul Yewon. Ia terpaku ketika mendengar ucapan Yoongi serta senyuman hangatnya.
"Buahaha! Yewon menarik?" Namjoon tertawa mendengar jawaban Yoongi.
"Ya... awalnya memang menyebalkan, tapi dia memang menarik. Tidak seperti kebanyakan perempuan yang selalu berusaha terlihat baik, Yewon tampil apa adanya," sahut Yoongi.
Yewon benar-benar menemukan sosok yang berbeda pada diri Yoongi. Ia bahkan terlihat seperti pacar sungguhan. Sikapnya, senyumnya, dan tatapannya, membuat Yewon langsung menemukan kriteria yang ia inginkan untuk memiliki kekasih. Sayangnya, saat ini Yoongi hanya sedang berpura-pura. Apakah Yoongi juga akan bersikap seperti itu, jika ia memiliki pacar? Yewon akan sangat iri jika memang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chef
Teen FictionYewon. si gadis cantik berpipi yang sedikit berisi membuat wajahnya terlihat imut di usia 23 tahun. Bekerja di sebuah restoran, namun ia hanya sebagai asisten dapur karena belum memiliki pengalaman. Yewon harus menghadapi atasannya, Yoongi si kepala...