💜💜💜💜
"Yewon, kemarin kau pulang bersama Yoongi?" tanya Serim saat ia bertemu Yewon di loker.
"Eumm..., iya Eonni. Aku harap Eonni tidak salah paham," Yewon memasang wajah bersalahnya.
"Aku sungguh tidak tahu Eonni akan mengajak Chef pulang bersama. Aku sudah berusaha membatalkannya, tapi Chef menolak," lanjut Yewon, sambil menunduk, ia merasa bersalah.
"Aku mengerti. Yoongi memang seperti itu. Bisakah, hari ini kau tidak belajar memasak?" Serim berharap hari ini, ia akan berhasil dekat dengan Yoongi. Ia sungguh penasaran, wanita seperti apa yang berhasil memikat pria seperti Yoongi?
"Baik, Eonni. Eonni tenang saja, hari ini aku akan langsung pulang," Yewon sungguh-sungguh. Ia tak ingin kembali menjadi orang yang menggagalkan rencana Serim untuk bisa lebih dekat dengan Yoongi.
"Terima kasih, Yewon. Aku percaya padamu," Serim tersenyum lalu berlalu menuju tempatnya memasak.
Yewon pun menuju tempatnya yang sudah ada Yoongi di sana.
"Bagaimana tangan mu?"
"Sudah lebih baik, Chef. Terima kasih atas perhatian anda," Yewon tersenyum dan membungkuk sopan.
"Perhatian? Jangan terlalu percaya diri. Hari minggu akan sangat banyak pengunjung. Aku hanya tidak ingin pekerjaanku menjadi lambat karena luka."
Yewon memicingkan matanya menatap Yoongi. Ia kesal akan jawaban Yoongi yang tidak memiliki perasaan, "Haisshh, menyebalkan," gumam Yewon.
"Hari ini aku percayakan padamu untuk makanan penutup," ucap Yoongi santai.
"Apa?! Chef, bagaimana kalau aku gagal?" Yewon terkejut, ia belum mempunyai rasa percaya diri yang tinggi untuk menjual hasil buatannya, padahal Yewon selalu berhasil memasak dengan baik setiap apa yang Yoongi ajarkan.
"Aku akan mengawasi mu."
"Tapi-"
"Kau bisa membuat adonanya dari sekarang. Aku tahu, kau bisa."
Ucapan Yoongi mungkin terdengar biasa saja, namun ia sungguh memberi semangat untuk Yewon yang mulai gugup.
Sesuai apa yang Yoongi katakan, Yewon berhasil membuat Cream Puff seperti apa yang telah Yoongi ajarkan. Yewon tinggal memasukkan cream vla yang sudah tersedia dengan berbagai rasa.
Selain membuat makanan penutup, Yewon tetap membantu Yoongi untuk menyiapkan makanan menu utama.
.
.
"Yoongi...," panggil Serim saat restoran baru saja tutup, dan mereka mulai membersihkan area dapur.
"Hm? Kau ingin mengajakku pulang bersama?" Yoongi langsung dapat menebak apa yang Serim ingin katakan.
"Tidak hanya itu. Aku mendapat dua kupon gratis di restoran sushi, kau mau ikut?"
"Bukankah ini sudah terlalu malam untuk pergi ke restoran sushi?"
Yewon yang mendengar obrolan itu, mencoba untuk tetap fokus mencuci piring dan berpura-pura tidak mendengar walaupun itu terdengar jelas.
"Besok. Kuponnya bisa di pakai besok sore. Bagaimana?"
"Bukankah kita harus bekerja?"
"Sesekali mengambil cuti, tidak apa-apa kan? Ayolaah.. aku belum pernah mentraktirmu, sejak aku diangkat menjadi koki. Kau sangat berpengaruh pada pekerjaanku," Serim terlihat memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chef
Teen FictionYewon. si gadis cantik berpipi yang sedikit berisi membuat wajahnya terlihat imut di usia 23 tahun. Bekerja di sebuah restoran, namun ia hanya sebagai asisten dapur karena belum memiliki pengalaman. Yewon harus menghadapi atasannya, Yoongi si kepala...