Chef 3

662 107 13
                                    

💜💜💜💜

Yewon langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur saat sampai di apartemen. Yewon tinggal terpisah dari orang tuanya, yang sebenarnya masih tinggal di Seoul. Dia bilang ingin belajar mandiri, makanya Yewon memilih tinggal di sebuah apartemen sederhana yang tidak terlalu jauh dari tempatnya bekerja.

Yewon meregangkan tubuhnya yang terasa pegal. Selama masa percobaan, Yewon harus masuk bekerja pukul sembilan pagi, dan pulang pada pukul lima sore. Jika sudah menjadi karyawan tetap, Yewon akan mendapat jam kerja yang berbeda nanti. Yewon merenung, apakah dia akan benar-benar diterima di sana?

"Aaaa.. tapi kepala dapur itu menyebalkan!" Yewon kesal sendiri saat ingat bagaimana sikap Yoongi yang sama sekali tidak hangat. Yewon meremas bantal guling yang dipeluknya.

"Aku sangat senang bekerja di restoran, tapi... akhh.. kenapa harus dapur? Kenapa kepala dapurnya harus si pria dingin itu?" Yewon mengusap wajahnya kesal. Dengan langkah gontai,  Yewon menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu beristirahat.

***

"Yewon, mana bawangnya?" Mingyu yang sedang mengaduk masakan, meminta bahan yang Yewon sediakan.

"Bawang? Tadi Kakak menyuruhku memotong paprika" Yewon dibuat bingung, lantaran Mingyu menyuruhnya satu hal, tapi meminta yang lain.

"Astaga.. harusnya, kau sudah tahu aku akan memasak apa. Cepat potong bawang bombai" Mingyu terus mengaduk makanan yang dia olah agar tidak hangus.

Dengan segera Yewon mengambil bawang yang sudah terkupas, lalu memotongnya dengan irisan berbentuk kotak. Yewon bersyukur, ibunya selalu mengajarinya memasak, dan selama kuliah pun, Yewon sering memasak, jadi, untuk urusan potong memotong bukanlah hal sulit.

Tiga hari bekerja sebagai asisten koki, membuat Yewon mulai merasa betah dan sanggup. Tidak banyak hal yang membuatnya kesulitan, namun ada hal yang membuatnya merasa jika, dirinya bisa saja tak diterima. Yewon ingat, saat Jungkook mengatakan bahwa Mingyu itu berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Yewon takut jika dia akan terseret karena kinerja Mingyu yang lumayan buruk, menurut Yewon.

"Kim Mingyu! Kim Yewon! Segera ke ruanganku!"

Yewon yang baru saja selesai menyantap makan siang, ah tidak, makan sore lebih tepatnya, merasa ada yang tidak beres jika sudah berhubungan dengan si kepala dapur. Apalagi, hari ini adalah hari yang menentukan apakah ia benar-benar diterima atau ditolak. Melihat Mingyu yang selalu membuat masalah, membuat Yewon merasa yakin jika ia harus segera kembali mencari pekerjaan  baru.

Yewon berjalan gontai di belakang Mingyu yang berjalan lebih dulu menuju ruangan Yoongi.

Yewon dan Mingyu berdiri bersebelahan di depan meja Yoongi, yang menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan, atau memang tatapannya tidak memiliki arti apa pun.

"Mingyu.. menurutmu, bagaimana kinerja mu akhir-akhir ini?" Yoongi menatap Mingyu sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"A..aku masih dalam tahap belajar, dan aku mengubah sikap ku menjadi lebih baik lagi" Mingyu menjawab dengan gugup. Ia sadar jika dirinya dalam masalah tentang kinerjanya.

"Tahap belajar? Sudah berapa lama kau di restoran ini?" Yoongi berbicara dengan santai, namun ditambah dengan tatapan dingin, membuat pertanyaan itu seolah hal yang menyeramkan.

"E..enam bulan, Chef."

"Aku tidak masalah jika kau ingin terus belajar, tapi tidak di restoran ini. Aku sendiri masih ingin mendapat penghasilan dari sini. Aku harap, kau bisa belajar di restoran lain."

ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang