💜💜💜💜
Yewon jadi uring-uringan sejak Vernon mengatakan dengan terus terang, bahwa dia tertarik padanya. Pria itu mengatakan bahwa Yewon tidak perlu khawatir, dan tidak perlu memikirkan hal itu. Tapi kenyataannya, hal itu malah mengganggu pikiran Yewon.
Yewon merasa tak enak, harus membohongi Vernon. Haruskah Yewon memberitahu Vernon? Apa itu artinya Yewon memberi kesempatan pada Vernon agar bisa dekat dengannya? Lagi pula, Vernon bukan pria yang buruk, ia hanya pria yang hati-hati dalam memilih pasangan. Tapi, Yewon sendiri belum merasakan tertarik pada Vernon. Bagaimana kalau ayahnya tahu? Bisa-bisa Yewon langsung dinikahkan dengan Vernon. Sepertinya Yewon butuh pendapat seseorang.
.
****
Yewon mengikuti langkah Yoongi yang mengitari rak-rak supermarket. Yoongi mengambil banyak bahan dalam pelukannya, lalu menumpahkannya dalam troli yang Yewon dorong.
"Kau ke sini hanya untuk menanyakan hal yang kau sendiri tahu jawabannya," sahut Yoongi ketika Yewon menceritakan niatnya.
"Aku tidak tahu, Chef. Makanya aku meminta pendapatmu," sahut Yewon sambil mencebikkan bibirnya.
"Kau ingin menikah dengannya?" Yoongi menatap tajam ke arah Yewon.
Yewon hanya mengangkat bahunya, tak tahu. Untuk saat ini, jelas dia tidak akan menikah dengan siapa pun, karena Yewon tidak memiliki ketertarikan pada siapa pun. Menikah dengan Vernon? Yewon juga tidak tahu. Jika memang sudah jodoh, Yewon tidak keberatan. Tapi, tentu saja Yewon hanya akan menikah jika ia sudah yakin dengan perasaannya.
"Jika kau memang ingin membuka hati untuk pria itu, lakukan saja. Ayahmu tentu saja tidak akan segera menikahkan mu, walau pun kau saat ini sedang berbohong," jelas Yoongi yang memberi jalan pikiran untuk Yewon.
"Apa sebaiknya kita mengaku saja?"
"Tapi tidak hari ini," sahut Yoongi.
"Kenapa? Ya... lagi pula masih ada hari esok," sahut Yewon yang sadar bahwa ia tak perlu buru-buru.
"Bukan itu maksudku. Jika kau mengaku hari ini, itu hanya akan merusak acara keluargamu."
"Acara? Acara apa?"
"Hari ini ulang tahun ibumu kan?" Yoongi melirik ke arah Yewon yang berada di sisinya.
"Heum... dari mana Chef tahu?"
"Dua hari yang lalu, aku bertemu ayahmu. Dia menyuruhku datang bersamamu nanti malam," jelas Yoongi santai, tanpa perduli wajah terkejut Yewon.
"Bagaimana bisa?"
"Memangnya tidak bisa? Ayahmu juga memintaku untuk membuat makanan di sana," sahut Yoongi.
Yewon hanya diam dengan berbagai pikirannya. Jika ia membongkar hubungannya dengan Yoongi, tentu itu akan merusak acara Ibunya. Tapi jika tidak, akan lebih banyak yang tahu hubungannya dengan Yoongi. Acara ulang tahun ibunya, jelas akan ada kerabat serta teman-temannya.
Yewon menghembuskan nafasnya kasar, membuat Yoongi menoleh.
"Kau malu?" tanya Yoongi.
"Malu?" Yewon tak mengerti.
"Kau terlihat menghela nafas. Kau malu karena memiliki pacar seorang tukang masak?"
"Bukan begitu... nanti banyak yang tahu hubungan kita," keluh Yewon.
"Jalani saja dulu."
"Chef akan masak apa?" Yewon kini mengalihkan perhatiannya pada Yoongi yang sedang mengambil daging.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chef
Teen FictionYewon. si gadis cantik berpipi yang sedikit berisi membuat wajahnya terlihat imut di usia 23 tahun. Bekerja di sebuah restoran, namun ia hanya sebagai asisten dapur karena belum memiliki pengalaman. Yewon harus menghadapi atasannya, Yoongi si kepala...