Chef 32

507 94 29
                                    

💜💜💜💜

Yewon sudah bersiap menuju hotel, tempat berlangsungnya pertunangan kakaknya, Namjoon.

"Lama menunggu?" sebuah mobil berhenti di depan Yewon yang sedang berdiri, di depan gedung apartemennya.

"Tidak, aku juga baru saja turun," sahut Yewon sambil tersenyum, lalu masuk ke dalam mobil Vernon menuju hotel tempat pertunangan Namjoon.

"Aku pikir kau sudah di hotel," Vernon membuka obrolan.

"Tadi aku mengurus beberapa keperluan Namjoon oppa, jadi aku berangkat terpisah dengan Ayah dan Ibu. Aku tidak merepotkan oppa kan?"

"Tidak, aku justru senang bisa pergi bersamamu," sahut Vernon dengan tersenyum.

Yewon melihat wajah Vernon yang terlihat bahagia. Haruskah ia menerima Vernon? Tapi ia ingat pesan Namjoon, bahwa ia tak boleh mengorbankan siapapun dalam urusan cinta. Jika ia ingin melupakan Yoongi, itu artinya ia harus berusaha sendiri tanpa harus menjadikan Vernon alasannya untuk lupa. Yewon hanya takut jika ia tak bisa membalas perasaan Vernon, dan itu sama saja membuat orang lain terluka.

Yewon akan mengatakannya nanti. Ia tak ingin membiarkan Vernon terus berharap, sedangkan dirinya belum memiliki perasaan suka pada Vernon.

Yewon dan Vernon memasuki hotel yang sudah ramai. Tamu undangan sudah banyak yang datang. Tidak hanya teman dari Namjoon dan kekasihnya saja, para kolega Ayahnya pun turut hadir di sana. Kedatangan Yewon dan Vernon pun menarik perhatian para undangan yang mengenal mereka. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa Yewon dan Vernon sangat cocok.

Setelah selesai acara inti, para undangan menikmati hidangan yang telah di sediakan. Yewon mengambil sepotong daging dan spagethy, lalu duduk sendirian di meja. Vernon izin untuk menghampiri beberapa rekan kerjasamanya di perusahaannya.

Yewon menikmati makan malamnya dengan santai, sesekali tersenyum saat melihat Namjoon yang menatap ke arahnya. Ia tak menyangka jika kakaknya yang super sibuk, akhirnya memiliki kekasih dan akan segera menikah.

"Yoongi oppa?" Yewon terkejut saat seseorang tiba-tiba saja duduk di kursi yang ada di hadapannya.

"Aku tidak mengenal siapa pun di sini, boleh aku duduk di sini?" Yoongi yang meminta izin duduk, padahal dia sudah duduk tanpa izin dari Yewon.

Wajah Yewon berubah kesal saat mengingat pertemuannya terakhir dengan Yoongi. Pria yang mengaku mencintainya itu malah bersama wanita lain dengan cepat. Apa begitu mudah baginya untuk melupakan perasaannya sendiri?

Yewon hendak beranjak untuk mencari meja lain, namun dengan cepat Yoongi menahan tangan Yewon yang sudah berdiri.

"Duduklah. Aku hanya ingin makan, bukan menganggumu," ucap Yoongi yang masih menahan tangan Yewon.

Yewon mengela nafasnya, lalu kembali duduk. Ia melanjutkan makannya sambil menunduk, sedangkan Yoongi malah menatap Yewon sambil tersenyum.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Yoongi yang masih fokus menatap Yewon.

Mendapat pertanyaan dari Yoongi, membuat Yewon mendongakkan kepalanya, dan pandangan mereka bertemu. Tersirat kehangatan pada tatapan Yoongi, seperti rasa rindu.

"Aku...,"

"Ye...!"

Belum sempat Yewon menyelesaikan kalimatnya, Vernon datang menghampiri.

Saat melihat Yewon duduk bersama Yoongi, Vernon segera menghampiri Yewon. Ia tak ingin Yewon murung kembali karena Yoongi. Itulah sebabnya ia segera menghampiri Yewon.

ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang