" D-dek? " Panggil Jay.
Jangan heran saat Jay memanggil seperti itu kepada Jungwon, karena dia sendiri yang mau, dan Jungwon? Yah setuju-setuju saja. Dia juga lebih muda 2 tahun dari pada Jay. Bisa di bilang, Jungwon itu kelas 10 dan Jay kelas 12.
Awalnya terkejut, bagaimana bisa orang yang lebih muda daripada dia sudah hampir menjadi orang tua dari seorang anak. Ingin menanyai Jungwon kenapa dirinya bisa sampai seperti ini pun Jay tidak enak hati, itu masalah pribadi Jungwon yang pasti tidak ingin anak itu umbar umbar dan tidak mungkin pula Jay memaksanya bercerita sementara mereka baru bertemu 6 jam yang lalu.
" Kenapa k-kak? " Balas Jungwon gugup, sebenarnya dari 1 jam setelah di pindahkan ke ruang rawat inap dia sudah menyuruh Jay untuk pergi saja jika mau. Bagaimanapun mereka bertemu hanya karena saling menolong, Jungwon yang di kejar dan Jay yang membantunya bebas dari kejaran itu.
Dan untuk orang tua Jay, mereka sempat bertemu Jungwon dan saling berbicara terutama mama Jay yang terus berbincang tentang kandungan itu bersama Jungwon sendiri. Jay pikir Jungwon akan risih atau semacamnya karena sang mama seperti sedang mewawancarai dengan menanyai ini itu, tetapi ternyata itu terbalik. Jungwon malah menanggapinya dengan semangat. Heran, mamanya sangat cerewet dan Jungwon mau saja melayani segala ucapan yang terkeluar dari mulut merah merona ciptaan papanya.
Tetapi sekarang kedua orang itu sudah lebih dulu pulang jam 5 subuh tadi, Jay menolak untuk pulang dengan alasan tidak mau Jungwon sendiri karena merasa anak itu masih dalam keadaan bahaya dan kedua pasutri itu mengangguk menyetujui dan berjanji saat sudah sekitar jam setengah delapan pagi nanti akan kembali kesini untuk membawa makanan untuk keduanya, termasuk keperluan apa saja yang bagi mereka cukup di perlukan lah.
" B-boleh kakak pegang nggak? " Tanyanya gugup menunjuk ke arah perut Jungwon yang terlapisi oleh baju rumah sakit berwarna biru langit.
Jungwon terkekeh kecil, " Boleh kok kak. " Jay sumringah, dia hanya penasaran. Soalnya tadi dia melihat sang mama memegang perut datar itu yang memang ada tonjolan walaupun masih sedikit. Sepertinya lucu, Jay jadi pengen nyoba megang hehe.
Secara perlahan namun pasti tangan Jay merambat mengelus lembut perut Jungwon, dari luar baju. Senyuman tipis tercipta ketika sudah menyentuh perut yang memang terasa ada tonjolan kecil itu. Jay tidak menyangka ada manusia seistimewa Jungwon di dunia ini.
" Terasa nggak kak? " Tanya Jungwon melihat Jay yang senantiasa memegang perut dia.
" Terasa! Kapan keluar ya...? "
" Ehm...tunggu 9 bulan deh kayaknya... "
" Lama ya...tapi gapapa, kakak bakal nungguin dedek ini keluar biar bisa ngerawat kalian berdua sekaligus! "
" Ngerawat? "
" Eh, i-itu maksud kakak pengen ngelihat kamu gendong dedek bayinya hehehehe. "
Jungwon tersenyum, jelas jelas dari kalimat satu ke kalimat dua tidak nyambung sama arti yang Jay bilang. Tapi Jungwon juga tidak yakin apakah anaknya bisa bertahan selama itu...dengan orang yang melahirkannya seorang lelaki, Jungwon tidak yakin ia mampu. Apalagi masa depan anaknya nanti.
" Kamu mau makan apa gitu? "
" Makan? Tadikan kak Jay sudah suapin Jungwon nasi sama sayur yang di kasih suster. " Jay manggut-manggut. Jungwon memang sudah makan tapikan itu dari dua jam yang lalu.
" Tapi bukannya kata orang-orang, orang yang hamil itu biasanya makan dua kali lipat ya? Kan dedek bayinya mau makan juga bukan kamu aja. Masa kamu nggak ngidam apa gitu? Orang hamil kan suka ngidam aneh-aneh. "
Jungwon tertawa, aneh-aneh? Jadi maksud Jay, Jungwon harus makan yang aneh-aneh gitu?
" Kalo dedek nya lagi nggak mau gimana? " Jungwon melontarkan pertanyaan balik ke Jay.
" Jadi tergantung dedek bayinya? " Jungwon mengangguk, kenapa malah Jay yang terlihat sangat lucu di matanya.
" Ooo, tapi nanti kalo misalnya kamu mau apa apa bilang aja sama kakak, bakal kakak beliin apapun itu. "
" Kakak tau nggak kalo ngidam itu bukan hanya ngidam makanan? " Jay mengangguk, " Nah, kalo Jungwon ngidam suruh kak Jay masuk ke rumah hantu di pasar malam mau nggak? " Jay menggeleng keras, darimana Jungwon tau jika dia takut hantu...pasti sang mama yang beritahu anak ini, awas saja nanti Jay ngambek sama mama nya.
" Nggak! Nggak ya! Jangan seaneh aneh gitu juga dong! "
" Itu nggak aneh tau huuh! Kata kakak, kakak mau turutin apapun itu, masa yang ini nggak mau!? "
" Yah tapi nggak gini dong, nanti kalo kakak mati pas di dalam rumah hantu siapa lagi yang mau nurutin ngidam kamu coba? "
" Yakali hantunya ngebunuh kakak, kan itu cuman hantu pura pura! "
" Kakak kan bisa jantungan won! Mama pasti bongkar semua aib kakak kan sama kamu? "
Dengan polosnya Jungwon mengangguk. Tapi dia tidak bisa menyangkal semua kelemahan Jay itu sangatlah lucu, dia bingung ternyata orang seganas Jay yang bahkan bisa menumbang 5 musuh sekaligus takut dengan yang namanya serangga, hantu, dll.
Jadi, mungkin jika ingin berkelahi dengan Jay itu kita cuma perlu membawa salah satu macam serangga dan anak itu akan mengaku mengalah, begitu kan? Ayolah, otot kekar itu sudah tidak ada martabat lagi di mata Jungwon. Hanya seram di luar saja.
Jika di pikir-pikir Jungwon ikut tidak menyangka dia dan Jay akan secepat ini akrab, saling mengobrol dan bercanda. Walaupun Jay masih bingung saat Jungwon di bolehkan keluar nanti, apakah dia masih bisa bertemu dengan anak itu...
Dari awal Jay bertemu Jungwon yang hanya di dalam otaknya ialah...
Siapa suami Jungwon? Ayah dari anak itu?
Kenapa sampai sekarang tidak ada tanda tanda orang yang sedang mencari Jungwon?
Apakah orang yang sudah menghamili Jungwon tidak ingin bertanggung jawab?
Jungwon masih punya keluarga?
Kemana Jungwon akan pulang setelah di perbolehkan keluar dari rumah sakit? Dia punya rumah?
Apa yang di lakukan orang orang yang mengejarnya kemarin yang sepertinya ingin mencelakai perutnya?
Dan jangan bilang itu adalah suruhan orang yang sudah menghamili untuk mencelakai kandungan Jungwon sehingga ia tidak perlu bertanggung jawab?
ू˃̣̣˂̣ ू
" Bodoh! Kalian hanya perlu menumbangkan satu orang! Apakah begitu susah hah!? Dimana sifat sombong dari pemenang MMA berturut turut?! " Seorang lelaki berbaju mewah berdiri tegas di depan lima orang yang tersujud tak berdaya tepat di depan kakinya.
" Aku tidak mau tau, cari Jungwon dan bunuh kandungannya! Dalam waktu 3 hari...atau keluarga kalian jadi taruhannya. "
πTBCπ
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧)
Fanfiction❝Takdirlah yang berhasil menemukan Jay dengan seorang lelaki manis, yang berhasil mengubah seluruh kehidupannya menjadi lebih berwarna.❞ ©2021 , jelanyxh