¢н-07

3.4K 335 22
                                    

Sinar matahari mulai menembus jendela kaca sebuah kamar dengan gumpalan manusia manis di dalam selimut tebal yang masih tergulung di atas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar matahari mulai menembus jendela kaca sebuah kamar dengan gumpalan manusia manis di dalam selimut tebal yang masih tergulung di atas kasur. Tanpa ada rasa terusik sedikitpun ketika ada seseorang lelaki lain yang membuka tirai yang tertutup menjadi terbuka dan melihatkan indahnya pemandangan perumahan elit dari lantai atas.

Dengan senyuman tampannya, pria yang membuka tirai gorden itu duduk di pinggir ranjang lalu menggoyangkan buntalan selimut di depannya. " Jungwon~ " Itu adalah Jay yang mencoba membangun Jungwon.

Dalam panggilan ketiga Jungwon belum juga menyahut tetapi Jay tetap tersenyum tanpa menghilangkannya sama sekali, Jungwon tidur dengan lelap, Jay tentu tidak tega membangunkannya tapi Jungwon juga perlu sarapan agar dirinya serta satu nyawa lagi di dalam sana terus terjaga kesehatannya.

" Jungwon~~, kamu mau Uwon kelaparan apa? " Jay terkekeh sendiri melihat Jungwon mulai menyesuaikan matanya dengan cahaya di dalam kamar luas itu.

Jungwon yang baru setengah sadar langsung terduduk kaget melihat Jay berada tepat di hadapan wajahnya. Karena sangking terkejutnya, perut Jungwon tiba tiba keram karena dia yang spontan terduduk tanpa melakukan peregangan atau semacamnya, " Ah! "

" Jungwon!? Tarik nafas pelan pelan. " Perintah Jay lumayan panik tetapi setelahnya dia ikut mengelus perut Jungwon dan punggung pria manis itu hingga beberapa menit kemudian rasa sakit itu menghilang.

" Kak Jay emangnya kayak hantu ya kamu sampe kaget gitu? Jadi sakit kan. "

Jungwon cengengesan, " Jungwon terkejut aja lihat kak Jay ada di sini tiba tiba. "

" Lain kali jangan gitu, kasian Uwon nya kaget di dalem, lagian kak Jay kan bangunin kamu bukan mau cium kamu... " Jay mengecilkan suaranya di kalimat terakhir.

" Kak Jay bilang apa? "

" Nggak, dah yuk, kamu cepet mandi terus sarapan. Perut kamu nggak boleh kosong. "

" Okey, kak Jay keluar ihh. "

" Kamu berani ngusir ya, sebenarnya siapa sih yang tuan rumah di sini? " Tanya Jay menopang kepalanya dengan tangan di headboard kasur Jungwon.

Tetapi Jay tidak menyangka Jungwon malah menganggap gurauan nya barusan dengan serius, " Maaf... "

" Astaga, kak Jay bercanda, udah sana mandi... Bau jigong kamu nya. "

" Kak Jay! "

ू˃̣̣˂̣ ू

" Ini puding kesukaan Jay, won. Coba kamu cicip, enak nggak? " Seulgi menyerahkan segelas kecil puding ke Jungwon yang sedang di suruh nya untuk berjemur di taman agar bisa terkena matahari pagi.

Jungwon menerima puding itu dengan senyum manisnya lalu mulai mencicipinya. Jangan di tanya rasanya bagaimana, sudah pasti enak apalagi bagi orang seperti Jungwon, yang dulu setiap hari, mau siang ataupun malam selalu makan mie sampai suka sakit perut sendiri.

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang