¢н-28

2.4K 310 65
                                    

Dengan hati hati yang hampir memakan 1 jam lamanya, Jay menaruh kepala Jungwon di bantal, menyelimutinya perlahan seakan takut Jungwon adalah benda atik yang mudah pecah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan hati hati yang hampir memakan 1 jam lamanya, Jay menaruh kepala Jungwon di bantal, menyelimutinya perlahan seakan takut Jungwon adalah benda atik yang mudah pecah. Jay mengelap peluh keringat yang berceceran di dahinya, jujur saja untuk menggendong Jungwon terasa tidak seperti mengangkat beban sama sekali, hanya saja yang membuat Jay berkeringat itu karena gugup sekaligus takut Jungwon terbangun.

Jay menaruh beberapa bantal yang lain sebagai pembatas, menarik tirai yang bisa menunjukkan pemandangan kota langsung dari balkon kamarnya agar Jungwon tertidur dengan nyenyak dan tidak merasa silau dengan sinar matahari yang masih cukup terik.

" Jay. " Panggil Seulgi pelan membuka pintu kamar Jay, dia tersenyum lembut melihat betapa niatnya Jay membenarkan seluruh tataan bantal di kasur yang dapat membuat Jungwon tidur dengan rasa nyaman dan juga tenang.

Oh ya, jangan tanyakan bagaimana reaksinya dan Jimin ketika melihat Jay pulang dengan seorang pemuda, siapa lagi jika bukan Jungwon, yang berada di gendongan ala bridal style anak semata wayangnya itu. Bahkan Jimin yang tadinya sedang memakan buah rambutan hampir tersedak biji besar itu sangking kagetnya, tapi untunglah tidak jadi tertelan terlalu dalam karena Sunoo yang memang telah tinggal di rumahnya sejak kejadian dulu, langsung menundukkan kepala Jimin dan memukul leher si ayah Jay.

Kejam, tapi itu juga demi kebaikan Jimin.

" Nanti kalo Jungwon bangun suruh makan buah ini ya, dan, ini obat maag dari Alvi. Dia bilang tadi Jungwon belum sempet makannya. " Jay mengangguk, dia mendekat ke tepi ranjang dan memeluk Seulgi. Berhasil membuat perempuan yang sudah berumur kepala 4 tetapi tetap cantik dan awet muda itu kebingungan, " Kenapa hm? "

" Ma, mama ngerasa ini paksaan nggak sih? "

" Ya jelas lah, paksaan tanpa harus ngomong ngomong dulu kamu tuh, langsung angkut semua baju Jungwon aja. "

Jay melepas pelukannya dan menatap Seulgi dengan tatapan bersalah, " Terus... Nanti Jungwon bakal marah dan kabur dari sini lagi, mah?

Seulgi terkekeh lalu menepuk pundak Jay, berbicara dengan intonasi sangat kecil agar tidak mengganggu tidur Jungwon, " Gak akan. Buat Jungwon nyaman, sadarin dia kalo dia itu bukan orang yang membuat keluarga kita kesusahan. Dia pasti ngerti dan nggak akan kejadian kayak gini lagi. Jungwon adalah orang yang berarti untuk kita, kan? Terutama kamu, jangan terlalu ngulur ngulur waktu Jay. Dari sikap dan perubahan kamu semenjak nggak ada Jungwon, itu sudah menjelaskan semuanya. Mama, papa, tahu, tahu kamu bener bener bukan straight lagi. Dan kami juga nggak mempermasalahin itu, karena orientasi seksual seseorang bisa saja berbeda dan berubah seiring berjalannya waktu. Apalagi, dari dulu mama memang udah mengharapi hal ini, Jungwon pas untuk kamu, dan kamu pas untuk menjadi pelindung Jungwon. "

" Tapi... Gimana Jungwon tahu kalo penyebab Jake dan Sunghoon kecelakaan itu karena— "

" Jujur dari awal pilihan terbaik. Coba dulu, jadi cowo harus berani dan tegas, nggak usah lemah lembek kayak kamu nge-nasehatin Jake dulu. "

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang