Sunghoon menyenggol lengan Jay yang berdiri di sebelahnya. Lelaki itu merelakan diri agar dia saja yang berdiri sementara Sunghoon duduk di kursi yang tersedia di samping brankar Jungwon, dia sama Jake baru datang sekitar 1 jam yang lalu ketika mendapat kabar Jungwon telah siuman. Dengan segala keterpaksaan pun Jake mengantar Sunghoon menuju rumah sakit, bahkan ketika sampai, pria itu membiarkan Sunghoon masuk sementara dia marah marah tak jelas kepada Jay karena telah mengagalkan rencananya untuk 'berolahraga ranjang' bersama Sunghoon. Jay sih sebenarnya ingin memarahi balik tapi teringat jika besok itu kehamilan Sunghoon telah menginjak 6 bulan, pantas saja Jake menginginkan istri manisnya setelah nafsunya yang berbulan bulan terus ia coba tahan.
Jay mengerutkan keningnya bermaksud menanyakan 'apa?' kepada Sunghoon. Sunghoon yang mengerti pun langsung menunjuk Jungwon yang sedaritadi menghadap ke luar jendela, pria manis itu tidak sedikitpun menghadap mereka. Yah mungkin inilah konsekuensi yang dokter bicarakan, fisik Jungwon mungkin tidak apa apa kecuali tangan kanannya yang mengalami kelumpuhan sementara, karena ada yang lebih parah yaitu psikis dan juga mentalnya.
Trauma, Jungwon tidakkan hanya memiliki satu trauma. Seperti contoh yang dokter berikan, Jungwon akan lebih sensitif jika ada seseorang yang belum di kenal memegangnya, menggenggamnya atau bahkan memeluknya tanpa izin. Lalu pada jalan raya dan keramaian, mengingat kondisi kritis Jungwon juga di sebabkan oleh tabrakan truk yang ia alami, Jay sempat di beritahu agar berusaha menghindarkan Jungwon sementara pada dua hal tersebut ketika nantinya dia sudah di perbolehkan keluar dari rumah sakit. Dan yang paling parah, kekerasan yang Jungwon alami hingga kehilangan anaknya, Jay rasa itulah yang paling berdampak kepada si manis.
" Minggir. " Usir Jay dengan nada lirih, Sunghoon yang mendengarnya langsung mendengus kesal.
" Jungwon. " Panggil Jay mengelus pipi itu, tanpa di sangka tubuh Jungwon terhentak, anak itu terkejut dengan pergerakan Jay tiba tiba, sepertinya dia benar benar mengosongkan pikiran daritadi.
" Ah m-maaf won, masih pusing? " Tanya Jay memijat kecil dahi Jungwon karena anak itu tadi sempat menutup matanya seperti menahan rasa pusing.
Jungwon menggeleng, " Nggak, kak.. "
Walaupun Jungwon sudah berbicara tidak, Jay masih belum berhenti untuk memijat dahi Jungwon, jujur saja Jungwon merasa nyaman atas perlakuan itu.
" Kamu mikirin apa? Jangan bengong terus, kalo ada yang sakit tinggal bilang aja sama kakak. Tangannya sakit? atau apa? " Lagi lagi Jungwon membalasnya dengan gelengan, tangan sebelah kanannya memang tidak bisa di gerakkan sementara dan sudah di gips oleh dokter tetapi itu sama sekali tidak sakit, Jungwon hanya kepikiran... Ah sudahlah tidak usah di bahas.
" Jay, gue boleh bicara berdua nggak sama Jungwon? Bolehhh yaaa " Jay menatap Sunghoon malas tetapi akhirnya memilih untuk mengangguk menyetujui, dia terlalu malas mendengar Sunghoon merengek layaknya anak kecil apalagi di luar ada Jake yang pasti akan mengomelinya saat melihat kesayangannya ini menangis. Sehabis berpamitan dengan Jungwon, Jay melangkah keluar meninggal keduanya di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧)
Fanfiction❝Takdirlah yang berhasil menemukan Jay dengan seorang lelaki manis, yang berhasil mengubah seluruh kehidupannya menjadi lebih berwarna.❞ ©2021 , jelanyxh