Epilog

3.9K 275 84
                                    

11 Bulan Kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11 Bulan Kemudian...

Seorang lelaki mengendip endipkan matanya untuk menyesuaikan cahaya di sekitarnya, mulutnya menguap dan merentangkan kedua tangannya karena otot ototnya yang terasa kaku sehabis tidur dari kemarin malam.

" Hoam... " Ia mendudukkan tubuhnya dan bersandar di headboard ranjang, menatap ke arah dinding di depannya yang terdapat jam di sana, " Jam 9?! " Kejutnya langsung menyibak selimut tebal yang menutupi tubuhnya serta tubuh seseorang di sampingnya.

Berjalan sedikit linglung ke arah gorden, menariknya kesamping dan benar saja langit sudah terang menerang.

" Tumben mereka nggak ngerusuh, atau belum bangun juga ya... " Gumamnya dan berbalik kembali duduk di tepi ranjang besar miliknya.

Sedikit mencondongkan tubuhnya agar bisa menyentuh pipi seseorang yang masih tertidur lelap sambil memeluk erat boneka beruang cukup besar. " Mbul~ "

" Mbul, wake up~ "

Ia terkekeh kecil saat seseorang yang ia tekan tekan pipi tembam nya itu tetap tidak menunjukkan tanda tanda ingin membuka mata.

" Mbul... "

Lagi lagi tak ada sahutan, akhirnya dengan senyuman jahil lelaki itu menyibak selimut yang masih menutupi setengah tubuh lelaki lain di sebelahnya, mengelus perut yang membuncit sangat besar itu dan beralih ke pipi tembam nya lagi.

Wajahnya mendekat dan menggigiti pipi itu gemas.

" Akh! " Sepasang mata cantik berkilau langsung terbuka dan spontan memukul bahu lelaki yang menggigiti pipinya memakai boneka yang ia peluk sedaritadi, " Apaan sih?! "

" Kamu nya sih ndak mau bangun, mbul. Liat tuh dah jam 9. "

" Hah?!! "

Jay, lelaki yang menggigiti pipi orang sembarangan tadi, langsung tertawa dan membantu seseorang berperut buncit yang tak lain adalah Jungwon agar terduduk.

" KENAPA NGGAK BANGUNIN DARI TADI! " Baru Jungwon ingin berdiri tapi ia langsung memegang perut buncitnya dengan dahi berkerut, " Shh... "

Jay berlari memutari ranjang, duduk di sebelah Jungwon dan mengelus perutnya, " Tuhkan keram, istirahat sebentar dulu makanya wonie. "

Jungwon menggembungkan pipinya, " Salah kamu dong, tiba tiba ngomong udah jam 9. "

" Lho? Kan emang. Udah sini gendong. " Baru Jay ingin memegang tekuk Jungwon, tangan anak itu lebih dulu menahannya, " Udah udah, mau jalan sendiri, nanti malah modus ngajak mandi. "

Jay cengengesan, membiarkan Jungwon berjalan lebih dulu keluar kamar dengan langkah kecil sambil memegangi perutnya.

" Mbul! Bener nggak mau mandi bareng nih? "

" NGGAK! "

Jungwon menutup pintu kamar mereka lumayan kencang, malas dengan sang suami.

Berjalan beberapa langkah ke lorong kiri agar bisa sampai ke sebuah kamar bercat biru tua. Tanpa perlu mengetuk, Jungwon memutar knop pintu hingga pintu lumayan besar itu terbuka menampilkan dua kasur king size di ranjang masing masing, satu ranjang berwarna biru bergambar pororo di segala sisinya dan satu ranjang lagi berwarna orange dengan selimut, dan bantal bermotif beruang seperti yang Jungwon peluk ketika di kamar tadi.

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang