Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Jungwon sayang, kamu udah selesai? " Tanya Seulgi mengetuk pintu kamar Jungwon. Karena sejak 10 menit yang lalu Jungwon sudah masuk untuk mengganti pakaian yang Jay belikan, tapi anak itu sangat lama sampai sekarang belum keluar. Jay juga belum selesai mengganti baju di kamarnya sih, tapi Seulgi yakin mengganti baju tidak perlu waktu selama itu kan?
Mari beralih ke dalam kamar, Jungwon sebenarnya sudah selesai sedaritadi tapi entah kenapa dia terus terpatung menatap bayangannya sendiri di cermin besar yang ada di sudut kamar, melihat bagian dirinya yang lain... Maksudnya, Jungwon yang memakai pakaian mewah. Karena sungguh, ini pertama kali baginya dapat merasakan tekstur lembut dan halus dari tuxedo yang sangat indah untuk seukuran Jungwon yang baru pertama kali melihatnya.
Tuxedo berwarna hitam kebiruan berkilau di setiap sudutnya, dengan beberapa hiasan berlian yang menurut Jungwon sangatlah aneh untuk di taruh sebagai pelengkap di sebuah baju tuxedo saja. Bahkan sejak tadi Jungwon tidak berani bergerak karena takut berlian berlian itu berjatuhan karena terletak tepat di pinggir pinggir pergelangan tangan tuxedo. Terlihat sedikit norak, tapi Jungwon benar benar frustasi sekarang, dia takut sekali menghancurkan pakaian mewah ini karena di pakaikan untuknya.
Entahlah, Jay bilang jika pertemuan ini hanya sekedar pembicaraan santai, tidak 100% membahas soal bisnis dan perusahaan. Maka dari itu Jungwon mengambil kesimpulan mereka mungkin hanya perlu memakai pakaian formal tetapi tidak terlalu elegan seperti ini. Tapi nyatanya, itu semua di luar ekspektasi Jungwon.
Karena saat berada di Mall tadi, Jay mengajaknya ke sebuah toko dengan berbagai baju mewah bak kerajaan di sekitarnya yang terdapat pada lantai paling atas Mall. Dan yang paling membuat Jungwon terkejut adalah, Jay bukan hanya pelanggan, dia lah yang merupakan pemilik toko busana yang terkenal dengan segala kemahalan dan kemewahan pakai-pakaian yang memang sengaja di buat oleh para perancang perancang internasional atau lebih tepatnya toko itu milik Seulgi, sehingga Jay yang merupakan anak dari perempuan cantik itu bebas meminta baju baju paling terbaik yang masih tersedia, untuknya dan Jungwon.
Sepertinya Jungwon memang tidak pantas menjadi bagian dari keluarga crazy rich ini karena dia selalu terkejut dengan semua kemewahan yang mereka punya.
" U-udah mah.. " Balas Jungwon kaku.
Walaupun balasan yang Jungwon berikan menggunakan nada yang amat kecil, Seulgi yang memang sudah menempelkan kupingnya di pintu dapat mendengar itu lalu tersenyum dan memutar knop pintu kamar. Bayangkan saja, seorang nyonya besar, ibu dari lelaki populer karena ketampanan dan ketegasan seperti Jay , serta istri dari pengusaha sukses yang cabang perusahaan dalam berbagai bidangnya sudah tersebar di banyak negara rela berdiri di depan pintu sangking tidak sabarnya melihat Jungwon memakai pakaian yang ia minta sendiri dari semua perancang desain terkenal.
" Woah! " Pekik Seulgi menatap Jungwon dari atas sampai kebawah. " Kamu kelihatan semakin manis sayang. " Seulgi mencubiti pipi Jungwon karena gemas melihat anak itu berdiri kaku tidak berani berjalan.