" Wonie, kamu panggilin Jay sama Alvi aja ya, biar mama yang siapin sisanya. " Jungwon mengangguk dan membiarkan Seulgi memasukkan nasi goreng yang baru mereka masak ke piring.
Berjalan menuju taman halaman belakang rumah dimana Jay dan Alvi berada, mereka berdua sangat akrab dan saling menyayangi layaknya adik kakak kandung, walaupun umur mereka yang berbeda 13 tahun sekalipun.
" Kak Jay- " Baru Jungwon ingin memanggil, Alvi lebih dulu berlarian mendekat kearahnya,
" Kak Wonie! Kak Wonie liat kak Jay gambal wajah kak Wonie! " Jungwon berjongkok lalu melihat kertas yang ada di genggaman Alvi, " Ini kakak atau kucing? "
" Sama aja won, kamu kan kucing. " Ucap Jay samb mencubit pipinya yang tiba tiba saja sudah memeluk lehernya dari belakang, untung saja Jungwon tidak terjatuh karena berat badan Jay yang bisa dibilang lebih berat daripada berat badannya.
" Kak Jay ish! turun berat tau! " Jay dan Alvi tertawa bersamaan, Jay tidak melepas pelukan di leher Jungwon tetapi lebih memilih untuk meraih tengkuk dan lutut itu agar Jungwon bisa ia gendong ala bridal style.
" Dah, kita masuk. "
" Kak Jay turunin! Jungwon bisa jalan sendiriiii! "
" Ya kakak mau gendong kamu, kenapa? Nggak masalah kan? "
" ASTAGA! TANTE, JAY UDAH BISA MODUS! " Pekik Ni-ki dari ambang pintu belakang, Jay hanya bisa menghela nafas dan berjalan acuh melewati pria itu.
" Heh tuyul berhenti! " Ni-ki menarik celana Alvi yang berjalan di belakang Jay dan Jungwon.
" Kenapah om? "
" Gimana gimana? Jay udah ada niat buat kasih surat itu untuk Jungwon belum? " Alvi menggeleng, " Ndak, kata kak Jay, kak Jay ndak mawuh buat kak Wonie jadi melaca belcalah teyus pelgi dali cini lagi. " Ni-ki mengangguk anggukan kepalanya. Dia di suruh Seulgi untuk memerintahkan kepada Alvi agar berbicara pada Jay soal surat Sunghoon yang tak kunjung Jay berikan pada Jungwon, padahal sudah hampir 3 minggu sejak Jungwon dan Alvi tinggal di sini. Jay itu orangnya plin plan, dia bilang akan jujur dari awal tapi sampai sekarang belum ada tanda tanda akan membiarkannya Jungwon membacanya dengan alasan takut Jungwon yang kini telah terbuka padanya kembali terpuruk seperti dulu. Ni-ki juga pernah menyuruhnya untuk membaca sendiri, tapi tidak mau juga. Jay tidak membuangnya pun karena takut ada hal penting yang Sunghoon tulis di sana yang mungkin di tujukan untuk dirinya ataupun Jungwon(?)
" Huftt, yaudah, dah lo makan aja sono. "
" Om Ni-ki ndak mawuh makan? "
" Gak. "
" Kenapah? "
" YAELAH TUYUL BANYAK NANYA, GUE JUAL JUGA LU KE KUNTI POHON TOGE SEBELAH! "
" HUWEEE KAK JAY!!!! "
" Bocah jancok... "
ू˃̣̣˂̣ ू
" Jay pergi dulu ya ma, pa! " Teriak Jay dengan Jungwon yang ada di gandengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧)
Fanfiction❝Takdirlah yang berhasil menemukan Jay dengan seorang lelaki manis, yang berhasil mengubah seluruh kehidupannya menjadi lebih berwarna.❞ ©2021 , jelanyxh