" Thanks ma. " Ujar Jay setelah keluar dari kamar mandi, dengan pakaian yang lebih pantas, tidak hanya kaos seperti tadi.
Jay sendiri bingung, orang yang dia selamatkan tadi bahkan tidak pingsan tetapi kenapa pemeriksaannya sangat lama. Atau pikiran Jay tentang dia yang benar benar di siksa oleh orang orang berbaju hitam itu benar dan terdapat cedera serius!?
Kalaupun iya, kenapa bisa? Muka orang itu saja seperti orang polos lugu, tidak kan mungkinkan ia mencuri sampai di kejar oleh orang orang suruhan seseorang mungkin(?)
Tidak, Jay tidak boleh berburuk sangka seperti ini. Dia mendongakkan kepalanya melihat sang mama menatapnya dengan tatapan sendu, rencananya untuk tidak pulang kerumah dan bertemu orang tuanya gagal karena satu orang tak di kenal yang tiba tiba datang ini.
Wanita itu menepuk pundak Jay, " Jay, setiap hubungan itu ada awal dan ada akhir. Ada saatnya kamu di masa senang dan ada juga saatnya kamu di masa merasakan patah hati akibat dari sebuah hubungan. Satu orang hilang jangan sampai membuat kamu seperti manusia yang kehilangan seribu orang penting. Mama tau kamu nggak bersalah dalam akhir hubungan kalian ini, mama pun nggak berhak menyalahkan ye-- "
" Ma, tolong jangan sebut nama wanita itu! "
" Huft... iya, mama tidak berhak Jay, mama tidak berhak menyalahkan dia— "
" Dia main belakang dari Jay ma! Apa sih kekurangan J-jay di mata dia? " Ujarnya dengan nada bergetar, Seulgi yang tau sang anak dalam keadaan mood yang buruk langsung memeluknya, membiarkan anaknya itu menumpahkan seluruh kesedihan yang ia tahan di bahu nya.
" Kamu udah cukup, hanya dia yang belum menyadari betapa spesialnya kamu. Dia nggak bisa bersyukur atas kehendak Tuhan yang mempertemukan kalian berdua, dia hanya ingin kebebasan, seolah tidak mau hanya memiliki satu pasangan. Kamu banyak kelebihan sayang, kamu hebat, kamu pintar, semuanya kamu bisa. Mungkin ini memang takdirnya agar kamu di pertemukan dengan orang yang lebih baik, kamu nggak boleh bersedih hanya dengan satu orang. Banyak orang di luar sana yang mengharapkan cinta kamu, mencintai kamu dari jauh. Kamu hanya perlu menunggu perintah Tuhan agar mempertemukan kalian berdua. Mengerti? Berhenti terus menangisin wanita itu. "
" Mengerti ma... "
" Pintar, k— "
" Keluarga pasien? " Pertanyaan seorang dokter membuat kedua anak ibu itu tersadar dan segera berdiri.
Jay menatap sang ibu bingung harus menjawab apa, " Iya dok, anak saya menemukannya meminta pertolongan di jalan. " Seulgi yang menjawab.
" Ah begitu, baiklah. Pasien sempat pingsan akibat benturan di perutnya tetapi sekarang telah siuman, jika ingin menemui juga silahkan. Dan untungnya benturan itu tidak sampai memberi dampak yang lebih pada kandungannya, jadi kalian tidak perlu khawatir, saya permisi. " Ujar dokter itu lalu izin pergi.
Seulgi dan Jay terdiam, apa tadi.. kandungan?!
" Ma... k-kandungan? " Tanya Jay tak percaya.
" iya Jay... " Jawab Seulgi ikut tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧)
Fanfiction❝Takdirlah yang berhasil menemukan Jay dengan seorang lelaki manis, yang berhasil mengubah seluruh kehidupannya menjadi lebih berwarna.❞ ©2021 , jelanyxh