" Kak Wonie ayo! "
" Kita mau kemana vie? " Tanya Jungwon pasrah ketika tangannya di tarik tarik oleh bocah lelaki yang tak lain adalah Alvi.
Entahlah anak kecil itu ingin membawanya kemana dengan menggendor gendor pintu kontrakannya dan membangunkan Jungwon yang baru tertidur 1 jam, dia tidur di siang hari seperti ini pun karena mencoba menghilangkan sakit di perutnya. Yah, maag nya lagi lagi kambuh karena Jungwon tidak makan sejak kemarin malam, tepat di pertemuan ia dan Ni-ki waktu di danau dua hari yang lalu, sejak itulah Jungwon belum sempat bekerja karena ia perlu menenangkan dirinya dulu atau lebih tepatnya takut bertemu dengan Ni-ki atau bahkan Jay sekalipun.
Mungkin ketika dia kembali untuk bekerja nanti, Jungwon hanya perlu menyiapkan diri untuk mendengar omelan panjang lebar si bos di sertai umpatan umpatannya.
" Kak Wonie icut caja! "
" Baiklah, tapi tunggu kak Wonie benerin rambut dulu, masa Vie mau ajak kak Wonie keluar acak acakan gini penampilannya. "
" Tapih kak Wonie tetep manis kok! "
Jungwon tersenyum tipis, berbalik arah untuk mengambil kaca kecilnya karena tadi dia sudah di tarik sampai ke pintu oleh Alvi.
" Kak Wonie kan ndak kelja tapih kenapah kelingetan? " Jungwon menunduk, dia tidak boleh terlihat seperti menahan sakit di depan Alvi. " Nggak papa, ayo, Vie tadi mau ajak kak Wonie kemana emangnya? "
" Eum... Kak Wonie pasti boong, apah pelut kak Wonie cakit agi? "
" N—akh.. "
" Tuhkan! Kak Wonie beyum makan kan? Ayo makan dulu! "
" Vie tau kan kak Wonie belum sempat kerja, jadi nggak mungkin kak Wonie beli makanan dulu, obat maag kakak juga udah habis. Udah yok, kita pergi aja. "
" Ndak! Ndak pokoknya! Kita makan bakco, Vie traktir hihi. "
Jungwon berjongkok, mengelus pipi tembam Alvi yang membuatnya selalu tenang ketika memegangnya, " Kak Wonie nggak papa, ini masih bisa di tahan sampai besok kok. Kakak nggak mau nyusahin kamu terus Vie, seharusnya kakak yang bisa traktir kamu ini itu, bukan sebaliknya. "
Tubuh Jungwon sedikit terhuyung kebelakang saat dirinya di peluk dengan erat oleh Alvi, " Ini uang Vie tau! Vie bebas mau tlaktil kak Wonie apah ndak, lagian Vie juga celera makan bakco jadi kita halus makan belcama! Kak Wonie ndak boyeh so kuwat, Vie tau pelut nya pacti cakit banget dan Vie akan beyikan obat untuk kakak! "
Pipi Jungwon di usap dengan lembut. Rasanya Jungwon ingin menangis melihat anak kecil seperti Alvi bisa sedewasa ini. Dia merasa malu dengan dirinya dua kali lipat karena menyusahkan orang lain yang bahkan jauh lebih muda darinya.
" Oke... Bagaimana kalo kak Wonie nanti dapet uang, kakak akan belikan Vie robot yang Vie inginkan itu sebagai ganti uang ini? " Alvi mengangguk dan segera menarik tangan Jungwon pergi, pemuda itu tidak tahu saja jika ia telah di belikan sepuluh box robot mainan oleh Ni-ki begitupun uang yang dia pegang sekarang, semuanya dari Ni-ki.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧)
Fanfiction❝Takdirlah yang berhasil menemukan Jay dengan seorang lelaki manis, yang berhasil mengubah seluruh kehidupannya menjadi lebih berwarna.❞ ©2021 , jelanyxh