Tolong

1.1K 198 28
                                    


"Jimin-ah kau sudah siap? Appa akan menunggu di mobil!" Namjoon berteriak dari lantai bawah, ia sudah cukup lama menunggu putranya itu bersiap dan sekarang sudah hampir pukul delapan.

Jimin yang masih membenahi kemejanya sekali lagi melihat kaca sebelum beranjak meninggalkan kamarnya.

Namjoon berada di mobil sembari membalas pesan yang Seokjin kirim padanya, ia terlalu sibuk dengan layar ponsel hingga tak mengetahui Jimin yang sudah menempelkan wajahnya di kaca mobil.

"Appa, diluar sangat dingin apakah aku boleh masuk?" Namjoon terkejut dengan ketukan di kaca mobilnya dan kini ia berhadapan dengan Jimin.

"Astaga, mengapa tak segera masuk. Cepatlah sebelum kau membeku diluar sana." Namjoon membuka pintu untuk sang putra yang sudah memasang wajah masam.

Jimin tak terlalu banyak bicara di dalam mobil, remaja itu sibuk memainkan game di ponselnya. Namjoon baru saja membuat aplikasi game baru dan Jimin yang harus mencobanya, Jimin bahkan tak sabar untuk membaginya pada Taehyung besok.

Asik dengan dunianya sendiri Jimin bahkan tak menyadari jika mobil yang dia tumpangi telah berhenti di kawasan parkir restoran.

"Kau tidak ingin turun?" Namjoo yang akan membuka pintu mobil menatap sekilas Jimin yang masih serius dengan ponselnya.

"Tunggu sampai aku menyelesaikan level ini, appa masuk saja terlebih dulu aku akan menyusul nanti." Namjoon nampaknya berat hati meninggalkan Jimin seorang diri di parkiran, namun ia sudah mendapat pesan dari orang yang akan ia temui malam ini.

"Segeralah masuk, bukan hal baik membuat orang lain menunggu." Jimin mengangguk tanpa menatap ayahnya, sekitar lima menit Jimin berada di dalam mobil seorang diri hingga ia memilih untuk segera masuk kedalam.

Tempat itu sering ia kunjungi bersama sang ayah untuk makan malam bersama para kolega, hal itu membuat Jimin cukup akrab dengan beberapa pegawai di sana.

Jimin berhasil mengetahui keberadaan Namjoon, hanya saja matanya sedikikt mengernyit kala ia melihat seorang wanita dan remaja lain yang membelakanginya saat ini.

"Appa!" Seru Jimin sembari melangkah mendekati meja itu, tatapannya masih terpaku pada dua orang asing di hadapan Namjoon.

Hingga ketika remaja itu menoleh langkah Jimin seketika terhenti, wajah dan senyum yang tidak asing lagi bagi Kim Jimin.

"Jungkook?"

"Jimin kemarilah." Panggilan Namjoon membuat Jimin kembali tersadar, remaja itu kembali melangkah dan kini duduk disamping sang ayah.

"Senang bertemu denganmu Jimin-ah." Wanita yang hampir menyerupai sekretaris Namjoon membuat Jimin menarik senyum canggung. Bagaimana cara wanita itu tersenyum terasa tak nyaman untuk Jimin, bahkan Jimin tak begitu menyukai tatapannya.

"Ya... aku juga senang bertemu dengan anda nyonya." Berusaha bersikap ramah, Jimin membungkukkan badanya singkat dengan senyum di wajahnya.

"Dia adalah Nyonya Lee Ga Eun dan putranya Jeon Jungkook." Namjoon berusaha memperkenalkan keduanya pada Jimin, walaupun hal itu mungkin akan menjadi hal yang paling Namjoon sesali.

"Ah.... aku sudah mengenal Jungkook sebelumnya, ternyata ia memang mirip dengan anda Nyonya Lee." Jimin setidaknya merasa nyaman sebab ada Jungkook di sana, mungkin saja Nyonya Lee ingin mengucapkan terimakasih atas beberapa hal yang pernah Jimin lakukan untuk putranya itu.

"Jimin-ah, sebenarnya ada beberapa hal yang ingin appa bicarakan padamu dan......"

"Namjoon-ah, bisakah kita makan malam terlebih dulu? kita bicarakan hal itu nanti." Jimin menatap wanita itu dengan rasa tak suka, berani sekali dia memotong ucapan sang ayah dan seenaknya memerintah.

This Is My AnpanmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang