Dia Putraku

1.7K 227 50
                                    

Kediaman Keluarga Kim yang sungguh berubah, pagi hari yang biasanya diisi dengan keributan antara Namjoon dan Jimin kini diganti oleh suara desir masakan yang tengah dihangatkan. Seorang wanita dengan apron hitam tengah sibuk dengan rebusan supnya, ia berjalan kesana kemari menata makanan yang telah ia masak sejak pagi buta.

Senyum di wajahnya bahkan tak luntur sedikitpun, ia menyiapkan begitu banyak hidangan dimeja makan, hingga Namjoon yang baru turun dari lantai atas memperlambat langkahnya ketika netranya menangkap meja makan yang terisi penuh makanan.

Pria berjas rapi itu mendekati meja dan menatap Gaeun yang masih mengambil air di dapur, Namjoon tak dapat mengatakan apapun tentang hal ini.

"Oh.....oppa kau sudah rapi rupannya, tadinya aku ingin membangunkanmu setelah menyiapkan sarapan." Gaeun mendekati Namjoon dan menarik lengan pria itu agar ia duduk disalah satu kursi.

"Oppa dulu sangat menyukai sup buatanku, sekarang  oppa bisa menikmatinya setiap hari." Sup dengan uap panas terhidang dihadapan Namjoon, beserta semangkuk nasi hangat.

"Kau tak perlu repot melakukan semua ini, aku akan segera mencari pekerja yang bisa melakukannya." Namjoon mendorong mangkuk sup menjauh dari hadapannya.

"Apakah oppa tak suka? Aku akan buatkan yang lain."

"Tidak perlu, aku akan makan ini." Namjoon memang mengatakan demikian, tetapi jauh di lubuk hatinya ia sungguh ingin membalik seluruh meja makan saat ini juga.

"Jungkook, kemari sayang! makan sarapanmu disini." Kedatangan Jungkook mengalihkan perhatian Gaeun sesaat dari Namjoon. Remaja dengan seragam sekolah menegah pertama itu duduk di samping Namjoon. Jungkook memang belum terlalu dekat dengan Namjoon, hanya percakapan singkat yang mereka lakukan hingga hening menguasai.

"Apakah Jimin belum bangun? aku akan keatas dan membangunkannya." Tatapan Namjoon terfokus pada Gaeun yang melepas apronnya, wanita itu hendak beranjak ke lantai atas jika Jimin tidak muncul dari arah tangga.

"Jimin-ah, kemarilah kita sarapan bersama." Suara ramah Gaeun tak begitu di perhatikan dengan Jimin, remaja itu hanya diam sembari menyeret tas sekolahnya dan segera duduk di salah satu kursi.

Namjoon menatap putranya sesaat, melihat Jimin yang terus menunduk menimbulkan kecurigaan di diri Namjoon.

"Jimin apa ada masalah?" Tangan Namjoon meyentuh bahu sang putra, Jimin yang merasakan hal itu mengangkat kepalanya dan menatap sang ayah sembari menggeleng singkat.

Jimin tak ingin merusak sarapan sang ayah, ia memilih diam dan menari mangkuk sup yang di sodorkan Gaeun padanya.

Gaeun yang merasa senang melihat Jimin menerima pemberiannya turut duduk di samping Jungkook. Keadaan ruang makan begitu sunyi, hanya terdengar suara sumpit yang membentur mangkuk ataupun gelas yang beradu dengan meja.

Jimin masih diam menunduk, ia menyuapkan sesendok sup ke mulutnya.

"Ukh.... ukh......akh....." Namjoon sontak menatap Jimin ketika mendengar putranya itu terbatuk beberapa kali. Jimin kian merunduk dengan memukul pelan dadanya.

"Astaga, minumlah ini!" Gaeun yang juga panik menyodorkan gelas ke arah Jimin, namun gelas itu di terima oleh Namjoon yang tengah menahan tubuh Jimin.

"Jimin-ah,  minum airnya dulu."

"Aku baik baik saja." Jimin mendorong tangan Namjoon menjauh dari tubuhnya dan perlahan ia mulai mengangkat kepala menatap sang ayah.

Namjoon yang baru saja ingin bernapas lega kembali dibuat panik ketika tubuh Jimin tejatuh begitu saja dengan  sang putra yang kehilangan kesadaran.

This Is My AnpanmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang