Seumur-umur Tea tak pernah duduk berkendara dengan lawan jenis. Ketika kini berada dalam situasi harus ke mini market depan kompleks perumahan Magda bersama Drey, gadis itu memutuskan kalau mereka akan berangkat menggunakan motor matic miliknya. Hal tersebut lantaran ia tak mau dibonceng. Risih rasanya jika nanti bersentuhan dengan punggung pemuda di depannya.
Drey yang ke mana-mana mengendarai motor sport tentu menolak keputusan sepihak itu. Ia merasa harga dirinya bakal jatuh jika ada yang memergoki tengah dibonceng oleh cewek. Namun setelah diingatkan bahwa Faye sedang kesakitan dan sungguh keterlaluan apabila memakai dua motor hanya karena gengsi, mau tak mau pemuda itu duduk di boncengan sambil bersungut-sungut.
"Jaga jarak, jangan deket-deket, jangan modus!" Tea memperingatkan.
"Gimana konsepnya dah? Motor lo aja udah kecil banget ini!" protes Drey.
"Pokoknya jaga jarak! Gue bilangin Faye lo berani macem-macem," ancam Tea.
"Bawel lo anak baru!" balas Drey sambil memundurkan badan sampai pantatnya menduduki besi yang digunakan untuk berpegangan.
"Dibilang jangan panggil anak baru, gue punya nama!"
"Iya, Tea, Tea, Teaaaa! Puas lo sekarang?"
Tea tak lagi menanggapi perkataan Drey. Gadis itu fokus menjalankan motor dengan kecepatan standar. Manik matanya sesekali melirik ke spion guna memastikan pemuda berbadan atletis itu tidak melanggar janji.
Setelah mengobrol soal Instagram Kiara dan berbagai dugaan mengenai siapa pelakunya, Faye tiba-tiba mengeluh kesakitan pada bagian perut. Sadar tengah datang bulan, gadis itu meminta bantuan pada Magda.
Sayangnya persediaan perang Magda sedang habis, sehingga Faye memerintahkan pacarnya untuk membeli pembalut di mini market terdekat. Melihat Drey tidak siap dengan perintah tersebut dan ekspresi kesakitan terpancar jelas di wajah Faye, Tea berinisiatif membelikan. Lantaran tidak enak atas kebaikan orang yang baru dikenalnya itu, Faye meminta Drey untuk menemani.
"Lo ada masalah ya sama gue?" tanya Tea dengan nada kasual ketika laju motor ia perlambat karena mobil di depan akan berbelok ke kanan. Belum ada seminggu kenal, gadis itu merasa sikap Drey agak berbeda terhadapnya. Enggan jika terjebak drama tidak perlu, ia memberanikan diri bertanya saja.
"Nggak ada masalah apa-apa kok. Kenapa lo bisa ngerasa gitu? Karena gue manggil lo anak baru, ya?" Drey balik bertanya dengan penekanan pada kata anak baru.
"Iya," jawab Tea pendek.
"Gue cuma nggak tahu nama aja selain fakta kalau lo anak baru," jelas Drey disusul suara tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTRICATE
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Jangan lupa vote dan comment ya! Sekelompok remaja terseret kasus pembunuhan di sekolah Araminta International School. Siapa pelakunya? Highest Rank #1 in Crime Highest Rank #1 in Murder Highest Rank #1 in Teenagers Highest...