Drey sedang mandi ketika ponselnya yang tergeletak di meja belajar berbunyi nyaring. Takut panggilan berisi informasi penting lantaran tak henti berteriak meski sudah diabaikan, pemuda itu buru-buru keluar dengan handuk melilit tutupi bagian bawah tubuhnya.
"Halo, Mag, ada apa?" tanya Drey sambil menyeka bulir-bulir air di kening yang jatuh dari rambutnya yang masih basah.
"Gosh!" Magda langsung senewen begitu mendengar nada tak tahu apa-apa dari pertanyaan Drey barusan. "Pasti belum baca grup kelas lo, deh. Udah ramai banget diomongin dari grup ke grup Drey!"
"Hah, kenapa emang, jelasin?" Drey bingung dengan Magda yang terdengar kesal tanggapi pertanyaannya.
"Gue kirim skrinsutan ke Whatsapp lo deh. Sekarang cepet berangkat sekolah, gue tunggu sama yang lain di taman. Bye!" Magda langsung menyudahi panggilan dengan semena-mena.
Sikap bossy Magda membuat Drey hanya bisa berdecak sebal. Segera saja pemuda itu membuka pesan yang dimaksud. Seketika bulu kuduk meremang melihat apa yang ditangkap oleh matanya.
Melihat unggahan terbaru di akun Instagram Kiara itu, Drey buru-buru memakai seragam, memasukkan buku-buku yang berceceran di kasur ke dalam tas secara kasar, mengenakan sepatu asal-asalan, mengambil jaket, helm dan kunci motor yang tergantung dalam satu gerakan dinamis seperti sudah terprogram di luar kepala.
Begitu semua sudah siap, Drey bergegas turun ke lantai bawah yang terkoneksi langsung dengan garasi. Namun langkah pemuda itu terhenti saat mendengar suara Arabella yang duduk di sofa ruang tengah sambil menikmati teh kamomilnya. "Kenapa buru-buru Drey? Mama udah siapin bekal lho di dapur," kata Arabella mengingatkan.
"Iya, Ma." Drey mau tak mau berputar menuju dapur. Ia harus membiasakan diri dengan niat baik Arabella membuatkan bekal untuknya setiap hari.
Setelah memasukkan kotak bekal ke dalam tas backpack warna hitam keluaran Louis Vuitton, Drey mengira bisa langsung pamit ke sekolah. Namun Arabella malah memintanya duduk. "Duduk sebentar Drey."
"Ma, aku buru-buru, ada urusan penting," elaknya. Sungguh, Drey merasa aneh melihat Arabella masih bersantai di rumah. Pukul enam pagi seharusnya wanita tersebut sudah berada di ruangan kerjanya yang pengap.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTRICATE
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Jangan lupa vote dan comment ya! Sekelompok remaja terseret kasus pembunuhan di sekolah Araminta International School. Siapa pelakunya? Highest Rank #1 in Crime Highest Rank #1 in Murder Highest Rank #1 in Teenagers Highest...