53. Why?

1K 199 16
                                    

Aktivitas di stasiun MRT Asean sudah kembali seperti sedia kala setelah ditutup sementara atas perintah pihak kepolisian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aktivitas di stasiun MRT Asean sudah kembali seperti sedia kala setelah ditutup sementara atas perintah pihak kepolisian. Penumpang terlihat hilir mudik hendak ke tujuan masing-masing. Ada yang baru akan berangkat mencari sesuap nasi, ada yang bersiap pulang mengistirahatkan diri.

Bukannya kembali ke rumah masing-masing mengikuti perintah Inspektur Aldebaran Said, Keenan, Drey, Tea, Magda dan Faye masih duduk di kursi panjang yang tersedia di area stasiun. Mereka menghabiskan waktu untuk membahas perihal kejadian yang bila direka ulang seperti adegan sebuah film.

"Lo lihat sendiri gue ngebut udah kayak apaan tahu. Sampai nekad parkirin mobil sembarangan," cerita Keenan sambil memeragakan bagimana cara dia menyetir mobil.

"Kalau nggak ngejar waktu, gue udah mau turun ngajak ribut orang yang naik motor ninja tadi. Anjing lah, seenaknya ngalangin jalan sambil ngegeber gas," tambah Drey.

"Kalau gue dalam hati berdoa terus semoga Tea nggak kenapa-napa. Kayak, ya ampun, gue baru ini punya temen yang bisa imbangin gue. Gue nggak mau kehilangan dia," ucap Magda sambil menyandarkan kepala ke pundak Tea yang duduk di samping kirinya.

"Magda tuh ya, sepanjang jalan megang lengan gue kenceng banget. Tapi gue sabar-sabarin aja karena situasinya lagi kayak gitu," sahut Faye.

"Sorry nggak sadar, Fay," balas Magda langsung memindahkan sandaran kepala ke pundak Faye yang duduk di samping kanannya.

Tea memandang keempat temannya satu persatu. Meski belum lama mengenal, namun entah kenapa gadis itu merasa beruntung dipertemukan dengan orang-orang setulus mereka. "Makasih ya, guys. Makasih banget udah bantu gue, udah ngasih semangat. Jujur gue takuuut banget tadi." Kata Tea dengan mata berkaca-kaca.

"Kalau boleh jujur, sebenernya gue agak kesel kenapa lo ngerencanain ini sendiri. Harusnya ajak gue sama Drey. Kita pasti udah hajar habis-habisan Mr. Rudi," seloroh Keenan membuat Tea gagal menciptakan suasana sentimentil.

"Gue sama Faye pasti juga bakal ikut," potong Magda.

"Ngapain kalian ikut? Jadi tim hore?" balas Drey dengan nada meledek yang langsung mendapat pelototan dari Magda.

"Udah, udah." Tea melerai sebelum kedua temannya itu ribut sendiri. "Pokoknya gue mau bilang makasih. Dan sorry kalau nggak kepikiran buat ngajakin karena udah panik banget. Bayangin nggak bales pesan bentar aja, hasilnya Mr. Rudi nge-post story kita berlima. Makanya tadi gue minta maaf karena libatin kalian," sambungnya.

"Kita semua dari awal udah terlibat, Te. Kalau pun akhirnya ketahuan, mungkin emang ditakdirin begitu," respons Faye yang diberi anggukan oleh Magda, Drey dan Keenan.

Keenan tiba-tiba bangkit dari duduk dan berdiri di depan keempat remaja seusianya itu. "Bentar deh. Kalau story tadi pagi yang posting Mr. Rudi, berarti selama ini dia orang di balik akun Instagram Kiara dong. Nggak heran kalau dia bisa hacking. Yang jadi pertanyaan gue, buat apa dia bikin postingan seperti kemarin-kemarin?"

INTRICATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang