Absen dulu dong! Dari daerah mana aja yang baca?
Selamat membaca! Jangan lupa vote-nya ya!
*****
Aku dan Bridget berdiri saling berhadapan. Aku menunjukkan ekspresi angkuhku padanya. Sementara dia seperti biasa, wajah datar yang terkesan menyebalkan bagiku itu terpajang disana. Jarak diantara kami terpau sekitar delapan meter.
"Kita membutuhkan wasit disini," ujarnya membuat sebelah alisku terangkat.
"Lalu? Disini tidak ada penyihir yang ada hanya ksatria," balasku membuatnya mendengus kasar.
"Kiana!" serunya.
Tak lama datang seorang pelayan dengan warna rambut hitam menghampirinya. Aku tahu dia, dia salah satu pelayan pribadi Bridget sekaligus putri haram dari Marquess of Fotherfox, Kiana Berlyn Deluxe. Aku tidak tahu bagaimana akhir hidupnya dimasa lalu, namun satu hal yang paling kuingat. Gadis ini membangun sebuah assosiasi pembunuh bayaran berkedok penyebaran informasi yang lumayan terkenal pada saat itu.
Sesuai dengan statusnya sebagai pemimpin assosiasi pembunuh bayaran dimasa depan, wajah Kiana ini sangat tegas. Hidung mancung yang tinggi, rahang tegas berbentuk L, serta mata berwarna perak khas anggota keluarga kerajaan Quora. Umurnya saat ini sekitar 17 tahunan, menurut penglihatanku, kurasa dia sudah mulai membangun assosiasinya.
Satu hal yang cukup mengejutkan darinya adalah, Kiana tidak menggunakan nama Fillton sebagai marganya. Dia lebih memilih menggunakan marga sang ibunda yang merupakan putri dari Kerajaan Quora yang kalah perang, kemudian dijadikan budak oleh Marquess of Fotherfox lalu akhirnya lahirlah Kiana.
Sedangkan Kerajaan Quora itu sekarang menjadi wilayah Fotherfox. Sebenarnya cukup banyak tabir misteri dibalik jatuhnya Kerajaan Quora, diangkatnya pendiri wangsa Fillton menjadi Marquess, hingga putri kerajaan yang dijadikan budak oleh Marquess.
Terlebih lagi, wilayah Fotherfox merupakan wilayah kekaisaran terluas ketiga setelah Dexter. Padahal march itu baru berdiri selama 20 tahun, berbeda dengan march lain yang sudah berdiri selama puluhan bahkan ratusan tahun, tapi masih begitu-begitu saja. Dan satu hal, wilayah itu juga sangat tertutup, hanya bangsawan dan orang-orang yang memiliki ikatan dengan Marquess Fillton saja yang diperbolehkan masuk ke wilayah itu.
Aku tidak tahu apa yang membuatnya begitu membenci keluarga Marquess. Tetapi kurasa selama hidupnya, Kiana tidak pernah diperlakukan dengan adil oleh keluarga Marquess, seperti yang ayahku lakukan padaku dulu dan saat ini. Aku beberapa kali juga menangkap ekspresi penuh benci ketika Kiana melihat orang-orang disekitar sini, bahkan pada Bridget juga. Contohnya saat ini, walaupun wajah tegas itu terlihat datar, dapat kulihat dia tengah menahan untuk tidak menggertakkan giginya saat diberi komando oleh Bridget. Aku jadi takut dia akan memberontak pada kekaisaran nanti.
Kiana langsung mengambil tempat dengan berdiri diantara kami. Walaupun matanya menunjukkan keengganan, tetapi dia tetap menuruti perintah.
Mulut Kiana komat-kamit membaca mantra sihir. Tak lama kemudian muncul aliran sihir berwarna kuning dari tangannya. Aliran sihir itu melesat cepat mengitari kami, kemudian membentuk barrier berbentuk kubah secara perlahan.
Barrier berbentuk kubah itu transparan, sehingga kami bisa dilihat dari luar, begitupula kami yang bisa melihat suasana luar. Barrier ini berfungsi menahan esensi sihir kami agar tidak merusak wilayah sekitar tempat kami berduel, dan hanya akan menghilang jika salah satu kalah, menyerah atau malah mati. Tapi ada satu sihir yang dapat mematahkan barrier duel, yaitu sihir suci.
KAMU SEDANG MEMBACA
SNORETT: The Devil Lady
Fantasy[Warn: 17+ | Harsh Word | Blood Scene] [Judul awal "Freedom for The Evil Lady"] Freedom series #1 Snorett McDeux of Dexter, seorang nona muda dari keluarga Grand Duke of Dexter yang sangat terpandang. Namun sayangnya hidup sebagai putri seorang Gran...