Bab 37: Energi yang Kacau.

5.9K 612 6
                                    

Sunyi melingkupi jeruji bawah tanah berdasarkan imaji ingatan Ibuku. Nafasku tercekat saat melihat sosok dibalik jeruji besi. Rasanya dadaku seperti dipukul menggunakan palu berkali-kali hingga jantungku hancur.

Sesak. Satu kata itu yang dapat kurasakan.

Seorang wanita tampak berbaring diatas lantai beton, persis dengan penjara tempatku ditahan di masa lalu. Rambut wanita itu berwarna hitam legam yang tergeletak begitu saja diatas lantai. Wanita itu berbaring membelakangiku, walaupun tanpa melihat wajahnya, aku tahu pasti dia adalah Ibu.

Cinta pertamaku didunia ini, pada akhirnya jatuh kedalam kegelapan.

Selama ini aku percaya, bahwa Ibu tidak akan terpengaruh oleh DNA iblis yang mengalir dalam tubuhnya. Sosok Ibu yang selalu tenang setiap kali menerima hinaan, selalu meyakinkanku bahwa keturunan iblis tidak selamanya jahat dan buruk.

Keyakinan itu menguatkanku di kehidupan ini untuk menjadi lebih baik. Memberikan harapan bagiku mendapatkan pribadi yang lebih baik. Tetapi, aku salah ....

Wanita sebaik Ibu bahkan masih bisa termakan oleh sisi liar iblis dalam dirinya. Apalagi cecunguk sepertiku yang hanya tahu cara membuat masalah?

Dengan tubuh bergetar, aku mendekati jeruji besi yang mengurung Ibu. Kuraih salah satu jeruji, namun tembus oleh tangan transparanku. Airmata di pelupuk mata tak terasa akan jatuh dan mengalir melalui pipi. Nafasku tersendat-sendat mirip orang bengek.

"Ibu ... M-mengapa ... ?" ujarku terisak.

Aku masih tidak bisa mempercayai kenyataan ini. Dengan hidup yang sekacau itu, aku mengerti mengapa Ibu melakukannya. Terlahir di keluarga paling dibenci, dicemooh sejak lahir, dan dibanding-bandingkan oleh istri kedua suaminya sendiri. Hidup Ibu sangatlah sulit, tetapi ....

Mengapa?

Mengapa aku harus diperlihatkan kenyataan ini, ketika aku mulai menata diri?

MENGAPA IBU BERBOHONG KEPADAKU, BAHWA DIA DIJEBAK OLEH SESEORANG??!!!

"Jadi ... A-ayah ...," lidahku rasanya kelu ingin mengucapkan sebutan itu, "... Ayah tidak salah, ya?"

Siluet Ibu dibalik jeruji tampak melirik dari balik punggung ringkih. Manik matanya yang berwarna merah pekat dan pupil memanjang seperti kadal mengejutkanku. Bola mata merah itu bergetar, memamerkan teror yang mampu membuatku ketakutan. Peganganku pada jeruji spontan terlepas dan jatuh terduduk didepan penjara Ibu.

Bibir Ibu yang mengering bergerak, seolah-olah mengatakan sesuatu tanpa suara. "La ... ri ...."

"A-apa ... ?"

"LARI!!!"

Sosok Ibu yang berteriak tiba-tiba membuatku berteriak ketakutan. Latar penjara bawah tanah berubah menjadi ruang hampa berwarna hitam legam. Tidak ada apapun yang bisa kulihat selain warna hitam. Bahkan anggota tubuhku sendiri tidak bisa kulihat, namun aku bisa merasakan terduduk diatas lantai. Apa ini yang dirasakan oleh orang buta?

Telingaku seketika berdenging hebat membuatku menutup telinga. Suara-suara lirih terdengar lembut perlahan-lahan berubah menjadi teriakan. Pesan-pesan buruk berdendang bagai nyanyian kematian. Suara lelaki dan wanita bergabung menjadi satu membuat pesan itu semakin mengerikan.

Tubuhku membungkuk saat suara-suara itu memerintahku untuk bergabung dengan para iblis.

"Tidak ada yang mau menerimamu selain kami~"

SNORETT: The Devil LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang