Bab 23: Solerius Festivale.

11.8K 1.4K 57
                                    

Absen dulu dong, asal mana aja yang baca?

Selamat membaca! Jangan lupa vote-nya ya!

*****

Hari telah menjelang sore. Langit menunjukkan semburat oranye bercampur hitam yang menandakan waktu hampir menyentuh malam. Aku melirik melalui jendela kamar. Lampu-lampu menghiasi jalanan dikota Eru—ibukota Alulu. Kembang api dengan skala kecil juga dilepaskan kelangit hingga menimbulkan suara ledakan yang tidak terlalu besar.

Ramai orang-orang berlalu lalang entah berjalan kaki atau menggunakan kereta. Rata-rata dari mereka mengenakan pakaian yang lebih pendek dan cerah dari hari-hari biasanya. Orang-orang tertawa bahagia dihari ini.

Mengapa? Karena hari ini adalah hari mekarnya bunga Eve. Bunga Eve adalah lambang dari Brooke si Peri Musim Panas yang menandakan dimulainya musim panas ditahun ini. Untuk memeringati hal itu, kekaisaran mengadakan pesta rakyat yang disebut sebagai Solerius Festivale.

Aku kini tengah didandani oleh Cerry dan Tania. Tania menata rambutku sementara Cerry memilih gaun yang kuinginkan. Kulirik dari ujung mata, Cerry tengah mengeluarkan beberapa gaun yang memiliki beberapa pola ramai namun tidak terlalu berlebihan.

"Simpel saja, Tania," tegurku saat Tania hendak membuat kepangan kecil disisi rambutku.

"Saya tahu, Nona. Saya hanya membuat corak disisi ini agar tidak terlihat terlalu hambar," jelasnya.

Aku hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban. Tania mengikat rambutku kesamping, yang mana disisi kepalaku dikepang kecil yang juga diikat ke ikatan utama. Ia mengikatkan pita satin berwarna merah yang terdapat dua bola bulu lembut berwarna oranye diujung pitanya kerambutku yang kemudian diikat simpul. Tania menyematkan jepit panjang berwarna merah dan hitam keponiku, hingga membuat poniku seperti dibelah dua. Belum selesai, ia kembali menyematkan jepit berbentuk bunga-bunga kecil—yang terdiri dari warna perak, merah, merah muda, dan marun—dibeberapa bagian kepalaku.

Aku menilai penampilanku dari cermin. Untuk hari ini, aku terlihat manis dengan gaya rambut yang agak nyentrik. Jujur, aku suka gaya rambut seperti ini, namun sayangnya tidak bisa digunakan pada kehidupan sehari-hari.

"Nona, saya telah memilih beberapa gaun yang menurut saya sesuai dengan Anda dan cocok untuk dikenakan saat festival." Cerry membawakan empat gaun yang memiliki corak yang cukup ramai namun tidak berlebihan.

Gaun pertama adalah gaun midi selutut berwarna violet yang dihiasi payet swarovski berwarna putih yang ditata sedemikian seperti langit malam penuh bintang. Gaun kedua memiliki model off-shoulder berwarna putih dengan rok mekar selutut yang dihiasi pola bunga mawar diseluruh bagian gaunnya. Dan untuk gaun ketiga adalah gaun mini berwarna merah muda yang menampilkan paha, memiliki corak sulur berwarna emas yang dibordir menambahkan kesan feminim bagi pemakainya. Yang terakhir adalah gaun halter berwarna merah selutut yang dibagian bawah roknya dipenuhi dengan corak daun berwarna emas yang mulai jarang-jarang ketika naik kepinggang hingga dada.

Semuanya tipikalku sekali. Penampakannya sederhana namun juga elegan. Aku jadi kesulitan memilih. Tapi kurasa aku akan memilih gaun terakhir. Warnanya sesuai dengan warna pita dan jepit yang dipilihkan oleh Tania. Warna merah dan emas, benar-benar penggambaranku sekali.

Aku menunjuk gaun terakhir. "Aku ingin gaun yang itu."

*****

Didepan sebuah gerbang besar menuju pekan raya, aku menoleh kekanan dan kekiri. Mencari seseorang yang telah kutunggu-tunggu. Sophie berada disampingku juga ikut menoleh kesana dan kemari mencari seseorang. Kami menunggu Bridget didepan gerbang ini.

SNORETT: The Devil LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang