Ha!
Seberapa kuat aku mencoba tidak membuat dalam masalah di kehidupan baruku, tetap saja masalah itu datang sendiri seperti hantu. Datang tak diundang, pulang tak diantar. PERSIS HANTU!
Pertama puluhan pembunuh bayaran yang dikirim Kaisar, dan sekarang pria ini. Great! Amazing! Fantastic!
Lagian mengapa pula dukun gadungan ini masih mengejarku? Dan dia mendapatkan ingatan dari kehidupan pertama?
Oh ya, kalian pasti tidak ingat dengan pria yang kulawan ini. Pria berambut mahoni ini adalah penyihir hitam yang menipuku di kehidupan terdahulu. Namanya Flynn. Dia bukan warga asli Callesius, lebih tepatnya dia buronan dari negara tetangga, Kekaisaran Orizon. Dulunya ia seorang bangsawan, anak kedua dari bangsawan berpangkat viscount yang menguasai sebuah wilayah setingkat kota.
Flynn seseorang yang ambisius. Dia menginginkan gelar viscount milik kakak lelakinya, padahal ia telah menyandang gelar baron dan kapten di salah satu pleton pasukan kekaisaran. Namun gelar itu belum memuaskannya, ia menginginkan pangkat yang lebih tinggi.
Akhirnya ia bersekutu dengan iblis demi mendapatkan kekuatan untuk mengalahkan sang kakak. Sempat membuat beberapa masalah di Orizon, bahkan hampir merengut nyawa keponakannya demi menjatuhkan kakak lelakinya. Namun ia berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Tetapi sehari sebelum eksekusinya, Flynn berhasil kabur dengan meminta bantuan Leviathan. Flynn adalah salah satu pengikut paling setia milik Leviathan, sehingga iblis mengiyakan permintaan Flynn. Dan kini, pria ini hidup secara nomaden demi menghindar dari kejaran pihak keamanan Orizon.
Pertama kali aku bertemu dengannya saat sedang mengikuti Ayah, melakukan kunjungan di Kepulauan Polster, Kerajaan Nevoir. Seingatku hal itu terjadi setelah hasil penerimaan siswa akademi diumumkan, yang berarti usiaku 15 tahun kala itu.
Saat itu sifat Ayah masih brengsek, dia mengajakku sebagai formalitas saja. Dan tentu saja, setelah sampai disana, dia terus membangga-banggakan Sophie ke khalayak ramai dan mengabaikanku begitu saja. Aku jenuh dengan situasi itu, langsung meninggalkan ruang pertemuan dan pergi ke hutan untuk melawan monster.
Ya, kebiasaanku ketika gabut itu melawan monster. Entah itu yang kecil atau besar, aku melawan semuanya. Aku akan semakin senang jika harus melawan dengan monster tingkat tinggi, seperti serfotiá, tigryss, dan loenil. Karena melawan monster sebesar itu memerlukan waktu yang lama dan aku hanya bisa menenangkan diri dengan meninju atau berkelahi dengan sesuatu.
Aku bahkan pernah berkelahi dengan sebuah sapu, saking stress dan marah karena dikurung didalam kamar selama dua bulan. Kalau dipikir-pikir, itu terdengar konyol. Tetapi sayangnya, benar-benar kulakukan.
Flynn tiba-tiba muncul dari balik pohon, layaknya kemunculan misterius seorang penyihir jahat didalam dongeng. Kalau dipikir-pikir, itu terdengar konyol. Oke, berhenti, Snow! Mau konyol atau tidak konyol itu urusan penulis, oke?!
Meh, kembali lagi ke topik utama. Pria berusia akhir 40 an itu bersandar pada pohon sembari memperhatikanku melawan seekor dypterra. Dengan gaya yang keren dan kalem, ia berkata bisa membantuku untuk membunuh Sophie. Diriku yang saat itu dibutakan oleh amarah, langsung mengiyakan begitu saja. Dulu aku begitu percaya padanya hingga tidak menyadari semua jasa yang ia berikan itu palsu.
Jasa palsunya yang pertama adalah memberiku sihir hitam, padahal sihir hitam itu milikku sejak awal. Kedua, dia membantuku meraih tingkat arch, padahal sejak lahir aku telah mencapai tingkat itu.
Aku jadi heran, apa diriku sebodoh itu hingga tidak menyadari bahwa semua jasanya itu palsu?
Tapi tidak semua jasa yang pria ini berikan palsu sih. Ada satu jasanya yang nyata bahkan berefek hingga kehidupanku yang sekarang. Apakah itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
SNORETT: The Devil Lady
Fantasy[Warn: 17+ | Harsh Word | Blood Scene] [Judul awal "Freedom for The Evil Lady"] Freedom series #1 Snorett McDeux of Dexter, seorang nona muda dari keluarga Grand Duke of Dexter yang sangat terpandang. Namun sayangnya hidup sebagai putri seorang Gran...