Absen dulu dong, asal mana aja yang baca?
Btw, bacanya sambil dengerin lagu diatas pas nyampe part goa kristal. Biar dapet vibe-nya.
Selamat membaca! Jangan lupa vote-nya ya!
*****
"Apa mungkin kau putri pertama paman Alex?"
Aku menganggukkan kepala pelan. Kali ini kedua alisnya terangkat. "Paman bilang kau sering menyiksa Lady Sophia, apa itu benar?"
Tunggu dulu, apa rumor itu telah beredar? Dan yang mengedarkannya adalah Ayah?! Pak tua itu benar-benar ingin imej-ku buruk didepan masyarakat!
Aku spontan menundukkan kepala lesu. "Ayah berkata begitu?" tanyaku balik.
Bocah itu kembali menganggukkan kepala, membuatku menghela nafas lelah. Ingin rasanya kulempar Pak Tua itu kedalam sumur tak berujung yang ada di earldom Rewatlis. Aku harap keberadaan Elina nanti bisa membantuku menaikkan imej-ku lagi.
Tiba-tiba tubuhku membeku saat merasakan tangan mungil bocah itu menyentuh pipiku. Ia mengusap lembut bagian pelupuk mataku, membuatku mendongak kearahnya.
"Apa kau baru saja menangis?" tanyanya dengan tatapan iba.
Dahiku langsung mengernyit walau tak dapat dilihat olehnya. Kenapa tiba-tiba dia mengasihaniku begitu? Oh tunggu dulu!
Apa dia baru saja salah paham dengan ekspresiku, dengan helaan nafas lelahku? Apa dia berpikir pak tua itu menyebarkan fitnah tentangku? Nice.
Aku menganggukkan kepala lesu, seolah-olah mengiyakan pemikirannya. Ayo kawan, berpikiranlah buruk tentang tua bangka itu!
"Mengapa kau menangis? Apa karena kau tak memiliki teman?" Cih, dia mengejekku atau apa?
Aku menggeleng. "Tidak, aku menangis karena dimarahi oleh Ayah," ujarku dengan wajah sedih dibuat-buat.
Tatapan bocah itu kepadaku semakin sendu. Ia mengambil tempat duduk disampingku, membuatku menggeser tubuh.
"Kalau begitu, berarti kau memiliki teman?" Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Aku punya dua, Sophie adikku dan Betty." Hoekk! Ingin rasanya aku memuntahkan sarapanku saat menyebut nama panggilan Bridget.
Tapi, ngomong-ngomong soal Bridget, saat duel kemarin. Aku baru tersadar dia seperti dikendalikan. Kalian tahu, Bridget orang yang tenang dan malas bergerak, tiba-tiba bisa langsung se-brutal itu. Bukankah itu tidak masuk diakal?
"Kalau begitu kau hanya memiliki satu teman," aku kembali mengalihkan pandanganku kearahnya sembari menelengkan kepala. "Kau tidak bisa menganggap adikmu sendiri sebagai teman, Young Lady."
"Lalu?" reflekku.
Ia tersenyum lebar kearahku. "Biarkan aku menjadi teman keduamu! Perkenalkan namaku Kiehl Asher fran Yostegard!"
Tuhkan, benar! Dia anak Grand Duke of Calleum! Hehe, kartu as-ku semakin banyak, guys!
*****
Kini kami tengah berjalan melewati padang ilalang, menuju bagian timur yang mengarah pada pepohonan rimbun. Kiehl bilang ingin mengajakku ke beberapa tempat yang menurutnya sangat indah. Saat didanau tadi, Kiehl menceritakan tempat-tempat indah yang telah ia temukan disekitar sini. Seperti taman bunga Crysden yang langka, pohon wisteria raksasa, gua kristal, dan tempat tinggal para pixie.
Dia menyuruhku untuk kesana jika aku sedang sedih atau merasa kesepian. Aww ... sepupu Adrien ini sungguh manis, tidak seperti Adrien yang super kaku. Kenapa aku dulu tidak jatuh cinta dengannya saja sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
SNORETT: The Devil Lady
Fantasy[Warn: 17+ | Harsh Word | Blood Scene] [Judul awal "Freedom for The Evil Lady"] Freedom series #1 Snorett McDeux of Dexter, seorang nona muda dari keluarga Grand Duke of Dexter yang sangat terpandang. Namun sayangnya hidup sebagai putri seorang Gran...