24. One Day

101 16 3
                                    

HAPPY READING!❤️

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN YAA!🤗

“Tapi dia akan sangat bahagia kalo aku nikah sama kamu.”

— Angkasa

•••

Ervan berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Kali ini dia tidak berbohong pada Bintang. Dia memang akan menepati janjinya dengan dokter. Beberapa hari ini, dia sering merasakan lelah dan tak jarang dia juga mudah kelelahan.

Ervan berjalan memasuki sebuah ruangan. Dia bertemu dengan dokter spesialis yang selama ini sudah merawatnya. Sebenarnya Ervan bisa saja meminta Angkasa untuk memeriksa keadaannya, tapi dia tidak mau Bintang mengetahuinya.

"Hai, Mr. Ervan." Seorang dokter dengan memakai jas putih yang menjadi simbolnya itu menyapa Ervan.

"Sie haben Ihre Kontrollzeit verpasst," ucap dokter itu mengingatkan bahwa Ervan sudah melewati jadwal Check-up nya. Seharusnya dia mengunjungi rumah sakit tepat saat dia sampai di Berlin. Tapi tidak dia lakukan karena dia harus membawa Bintang pergi mengunjungi tempat-tempat yang mungkin membuatnya senang. (Anda melewatkan waktu check-up Anda)

Ervan membalasnya dengan senyuman. "Ich bin nur geschäftlich."
(Saya hanya sedang ada urusan)

"Ist das das Mädchen, das du magst?" Ervan lupa jika dia pernah menceritakan kepada dokter William alasan mengapa dia tidak mau memberitahu Bintang tentang penyakitnya. Selain dirinya, dan sang rembulan, Ervan juga sering menceritakan tentang Bintang kepada dokter William. (Apakah itu gadis yang kamu sukai?)

•••

Di lain tempat, akhirnya Angkasa dan Bintang setuju untuk melupakan masalah mereka. Lagi pula, Bintang ke Berlin untuk melupakan masalahnya, bukan untuk mengulik rasa sakitnya yang mungkin sudah dia pendam begitu dalam di sana.

Hari ini Angkasa mengajak Bintang untuk pergi ke Grunewald. Grunewald merupakan salah satu taman kota yang sangat asri di Berlin. Taman ini terletak di sisi barat Berlin dan dipisahkan oleh sungai Havel. Banyak pemuda-pemudi bahkan sampai orang dewasa ke taman ini hanya sekedar menghabiskan waktu bersama keluarga atau pasangan mereka.

"Gimana, Bin, kamu suka gak sama suasana di sini?" tanya Angkasa.

Bintang menganggukkan kepalanya pelan namun dia masih tidak menjawab pertanyaan Angkasa dengan suara.

"Biasanya aku sama teman-temanku ke sini hanya untuk mengerjakan tugas atau bermain," jelas Angkasa.

"Tapi kalo menurutku, taman ini lebih cocok untuk menyendiri. Tanaman-tanaman yang asri, angin yang sejuk, ditambah lagi ketenangan yang ada di sini," sanggah Bintang.

Angkasa setuju dengan ucapan Bintang kali ini. Angkasa tidak akan mengatakan jika yang dikatakan Bintang barusan memang pernah dia lakukan. Saat dia merindukan rumah dan keluarganya, Angkasa akan memilih taman ini untuk menenangkan diri.

"Kak. Kak Angkasa tahu gak sih, kalo selama Kak Angkasa pergi, banyak banget yang berubah?" tanya Bintang.

"Aku tahu. Elara bilang sama aku semuanya," jawab Angkasa.

"Tapi, Bin. Perubahan kan gak selamanya buat sedih. Orang lain juga butuh perubahan agar dia bisa jadi yang jauh lebih baik," lanjut Angkasa.

Bintang tersenyum lalu mengangguk.

Angkasa 2 : Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang