17. HAMIL?

234 27 5
                                    

Semesta memiliki permainan yang luar biasa.

Setiap harinya berputar.
Mencari celah untuk membuat kita semua belajar tentang dewasa.

...

Seminggu lebih Leo tidak memberi kabar pada Bintang. Gadis itu juga tidak tahu ke mana perginya Leo. Kemarin dia juga sudah menghampiri tempat kerja Leo, tapi cowok itu tidak ada di sana. Dan sekarang, adalah hari di mana reuni yang sudah Bintang dan teman-temannya siapkan. Sebenarnya Bintang ingin datang ke sana bersama Leo karena Belinda juga kembali ke Indonesia.

Bintang merasa jika nanti pasti dia akan sedikit canggung. Ditambah lagi Elara meminta Bintang untuk bernyanyi bersama Angkasa. Bayangkan saja, betapa canggungnya Bintang sekarang.

"Gak usah canggung gitu deh, Bin, Kak Angkasa gak gigit kok," goda Elara.

"Bukan gitu, gue cuma....," ucapan Bintang terpotong.

"Apa? Canggung sama Belinda? Yakali seorang Bintang canggung sama cewek kayak gitu. Nih ya, gue tuh cuma setuju kalau lo yang jadi Kakak ipar gue," ucap Elara.

Bintang melihat ke arah Elara dengan tidak suka. Elara itu masih tidak terima jika Angkasa sudah memiliki pacar. Tapi bagaimanapun juga, dia tetap harus menghargai Belinda bukan? Setidaknya menghargai sesama perempuan.

"Oh ya, kok lo sendirian? Leo gak ikut? Biasanya tuh orang nemplok mulu. Ke mana dia?" tanya Elara.

Bintang menggelengkan kepalanya. "Gue juga gak tahu. Dari kemarin gue telpon gak ada jawaban."

"Selingkuh kali," gumam Elara.

Bintang yang berada di samping Elara jelas bisa mendengarkannya. Dia menepuk punggung Elara pelan. "Lo bisa gak sih gak bikin gue overthinking? Lagi pula juga gue yakin kok pasti Leo lagi jagain Mamanya yang lagi sakit."

"Percaya amat sama cowok. Bisa aja kan dia alasan kayak gitu. Tapi lihat deh sekarang. Mana? Gak ada kan dia di samping lo," sanggah Elara.

"El, lo bisa gak sih sedikit aja ngehargain perasaannya Bintang?" tanya Alin yang baru saja datang.

"Apaan sih lo, Lin? Baru dateng udah ikut campur. Lagian, gue ini mau ngejagain perasaannya Bintang." Bintang menatap Elara bingung. Menjaga seperti apa yang Elara maksud? Bintang sedikit tidak mengerti dengan arah pembicaraan Elara.

"Bintang itu udah pernah disakitin Kak Angkasa, dan gue gak mau lihat Bintang sakit hati. Kalau enggak sama Kak Angkasa, paling enggak dia sama Ervan. Gue udah percaya banget sama Ervan," lanjut Elara.

Kini, Bintang mengerti apa maksud Elara. Bintang sangat bahagia karena dia bisa memiliki sahabat seperti Elara dan Alin.

...

"Enggak, Maudy, itu gak mungkin. Aku gak ngelakuin apa pun sama kamu waktu itu," ucap Leo.

Maudy hanya menatap laki-laki yang ada di hadapannya itu dengan tatapan tak percaya. Laki-laki yang dia pikir bertanggung jawab, ternyata berbeda jika sudah di hadapkan oleh masalah yang begitu berat.

"Kenapa? Aku tahu kamu cuma cinta sama Bintang, Le. Tapi setidaknya kamu juga pikirin gimana anak yang ada di dalam perut aku," ungkap Maudy.

Iya, Maudy saat ini memang sedang mengandung anak Leo. Kemarin, saat Leo melihat Bintang berpelukan dengan Angkasa, dia sangat frustasi. Dia minum terlalu banyak miras hingga membuatnya tak sadarkan diri. Leo juga tidak ingat jika dia melakukannya.

Angkasa 2 : Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang