12. KECEWA

226 27 8
                                    

Bagaimana seorang wanita bisa memulai sebuah hubungan baru jika kenangan lamanya belum pernah usai?

...

Pagi-pagi sekali Bintang sudah berada di rumah sakit karena bujukan dari Viona yang melihat kondisi Bintang yang kurang enak badan sejak kemarin malam. Saat ini dia sedang menunggu nomor antriannya dipanggil dan setelah itu dia masuk ke dalam ruangan untuk diperiksa.

Tadi Bintang juga sudah memberi kabar kepada Leo. Dia juga harus tahu diri jika sekarang dia sudah menjadi pacar Leo meskipun masih ada sedikit masa lalu yang menempel di pikirannya. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Bintang dipanggil dan masuk ke ruangan.

Bintang duduk di kursi. Bintang bisa melihat punggung seorang dokter yang sedang melihat ke arah jendela. Bintang pikir dia harus menunggu sebentar. Tapi dia terkejut ketika mengetahui dokter itu adalah Angkasa.

"Bintang," ucap Angkasa dengan lirih.

Bintang berdiri dari tempat duduknya hendak ingin keluar dari sana namun Angkasa menghentikannya. "Bin, tunggu. Aku belum periksa keadaan kamu kan? Biarin aku ngerjain pekerjaan aku. Aku janji gak akan ngomongin masalah kita."

Dengan sangat terpaksa Bintang kembali duduk. Angkasa mulai melaksanakan pekerjaannya. Dia memeriksa tekanan darah Bintang dan denyut nadinya. Beberapa kali Angkasa ingin menatap kedua mata Bintang namun gadis itu terus mengalihkan pandangannya.

"Kamu cuma kecapekan aja kok. Nanti aku kasih vitamin buat kamu. Jangan terlalu capek, Bin," ucap Angkasa.

Angkasa menuliskan beberapa resep obat yang harus ditebus oleh Bintang.

"Udah kan? Aku boleh keluar?" tanya Bintang.

Angkasa mengangguk. Dia tidak menahan Bintang sama sekali agar tetap berada di sana. Bintang keluar dan bertemu dengan Belinda di luar sana.

"Bintang," panggil Belinda.

Bintang tersenyum kecil.

"Kamu habis periksa ya? Kamu gak kenapa-napa kan?" tanya Belinda.

"Aku gak papa kok, Kak. Cuma tadi katanya kecapekan aja sih. Emang akhir-akhir ini aku sering banget begadang buat ngerjain skripsi," jawab Bintang.

"Aku harap kamu baik-baik aja, Bin. Oh ya, aku mau pamit juga ya sama kamu. Sore ini aku mau pulang ke Jerman. Ya, mungkin buat beberapa minggu. Tolong jagain Angkasa buat aku ya, Bin. Aku cuma bisa percaya sama kamu," tutur Belinda.

Bintang terdiam. Tidak seharusnya Belinda berkata seperti itu. Bintang tidak mungkin menjaga Angkasa seperti dulu lagi. Lagi pula sekarang dia juga harus menjaga perasaan Leo. Jika mungkin nanti Leo mengetahui Bintang dekat dengan Angkasa, pasti laki-laki itu akan sangat marah.

"Aku tahu Angkasa itu sayang banget sama kamu. Aku gak bisa paksain perasaannya juga buat aku. Aku udah bilang ke dia, kalau emang kalian masih saling sayang, aku akan lepasin dia buat kamu," lanjut Belinda.

"Aku gak ngerti Kak. Aku beneran gak ada apa-apa sama Kak Angkasa. Lagi pula, sekarang aku udah jadian sama Leo. Gak mungkin aku sama Kak Angkasa," balas Bintang.

"Kamu jadian sama Leo?" Belinda pura-pura tidak tahu tentang itu. "Aku mohon pikirin lagi ya," lanjut Belinda.

Bintang tertegun sejenak karena ucapan Belinda barusan. Perasaan ragu kian muncul dalam benaknya. Dia kembali berpikir apakah keputusannya untuk memulai hubungan dengan Leo itu salah atau tidak. Hatinya kembali dikerubungi perasaan bimbang.

...

Hari berlalu, setelah kembalinya Belinda ke negara asalnya dua bulan yang lalu semua kembali seperti semula. Bintang mulai membuka hatinya untuk Leo, belajar mencintai laki-laki itu meskipun hatinya masih sedikit berat.

Angkasa 2 : Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang