2. LEO BUKAN ANGKASA

287 33 3
                                    

Kamu ingat dengan seorang gadis yang dulu pernah kau patahkan?
Kini dia tumbuh menjadi seorang gadis yang tak percaya dengan cinta

Bukan karena dia belum melupakanmu,
tapi hatinya belum sepenuhnya sembuh
Lantas, bagaimana dia bisa jatuh cinta jika hatinya saja masih rapuh?

...

Dengan balutan dress selutut berwarna putih dan sepatu yang berwarna senada, rambut bergelombang yang dibiarkan terurai, make up tipis dan kalung dengan gandul kecil.

Bintang berjalan masuk ke dalam acara pertunangan Elara dan Gema. Dua laki-laki berada di belakang Bintang seperti penjaga bidadari. Mereka juga memakai pakai yang serasi dengan Bintang.

Meskipun Angkasa melupakannya, tapi Bintang masih bisa tersenyum karena Leo dan Ervan.

"Bintang!" panggil. 

Bintang tersenyum melihat Alin yang sedang berjalan menghampirinya.

"Gue pikir lo gak bakalan dateng," kata Alin dengan senyuman yang masih terlihat di sana.

"Tadinya sih emang gak mau dateng. Tapi karena setan di belakang gue ini, gue dateng," ucap Bintang dengan jujur.

"Eh iya, gue baru lihat ada dua orang di belakang lo. By the way, kalian cocok jadi bodyguard Bintang," tutur Alin mengejek.

"Ervan kali yang mirip. Gue mah mirip kayak masa depannya Bintang," sahut Leo dengan percaya diri.

Bintang dan Alin hanya tersenyum. Sedangkan Ervan menganggukkan kepalanya pelan. Harus bagaimana lagi? Ervan memang akan meninggalkan Bintang dan itu artinya hanya akan ada Leo di samping gadis itu.

Sedangkan di sisi lain, Angkasa memperhatikan Bintang. Dibenci saat Leo mengatakan seperti itu. Tapi dia juga masih ingat jika sekarang dia sudah memiliki Belinda dalam hidupnya.

"Angkasa!" panggil Belinda.

Angkasa menoleh ke arah gadis yang baru saja datang dengan dress selutut dan berwarna putih. Belinda terlihat anggun dan cantik dengan paduan jepit kecil yang terpasang di rambutnya.

"Kamu lagi ngapain di sini?" tanya Belinda.

"Eum.. Aku lagi nungguin kamu," jawab Angkasa bohong.

Belinda tersenyum, "Oh ya, gimana penampilan aku malam ini?"

Angkasa melihat penampilan Belinda dari bawah hingga atas.

"Cantik," jawab singkat Angkasa.

Pipi Belinda seketika berwarna merah. Gadis itu benar-benar sangat mencintai Angkasa.

"Kak!" panggil Elara menghampiri Angkasa dan Belinda.

"Lo ngapain ke sini? Kan acara tunanangnya udah mau mulai," kata Angkasa mengingatkan.

Elara tersenyum dan melirik Belinda yang berdiri di samping Angkasa. Gadis itu terlihat nyaman berada di samping Angkasa. Tapi bukan Elara namanya jika tidak bisa menghancurkan hubungan orang lain.

"Lagi nungguin Bintang," jawab Elara sedikit menyindir.

Angkasa menundukkan matanya. Genggaman tangan Angkasa semakin erat pada Belinda.

"By the way, malam ini kamu cantik banget, El," sahut Belinda.

Elara tersenyum tak ikhlas. "Emang biasanya gue gak cantik?"

"Eh bukan gitu. Kamu cantik kok setiap hari. Tapi malam ini auranya lebih keluar," jawab Belinda.

Elara memutar bola matanya malas. Elara benar-benar sangat membenci Belinda. Meskipun gadis itu memang sangat baik pada Elara, tapi jika dia merebut Angkasa dari Bintang, itu akan tetap menjadi musuh Elara.

Angkasa 2 : Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang