Dufan.

202 75 22
                                    

Happy reading ^^
Hope you like it guys, enjoy!

***

Mereka kini sudah sampai ditempat tujuannya yaitu di Dufan. Setelah membayar tiket merekapun langsung memasuki tempat rekreasi tersebut.

"Kamu mau naik apa?" Tanya Gavin.

"Mau naik ituuu!!!" Jawab Narra sambil menunjuk salah satu wahana yang cukup menantang adrenalin.

"Kamu yakin?"

Narra menggangguk semangat, "Huum! Yuk! Om mau ikut enggak?"

"Ayok, gini-gini om masih jiwa anak muda ya," ucap Dandi dengan nada sedikit menyombongkan diri.

"Heleh Ayah mana kuat naik itu," ucap Gavin meragukan keyakinan sang Ayah.

"Nantangin nih? Emang berani?" Ucap Dandi.

"Ayo, berani lah!" Ucap Gavin menantang.

Mereka pun berjalan memasuki area wahana hysteria. Antrean lumayan cukup panjang karena hari ini memang weekend jadi ada banyak pengunjung yang datang.
Setelah mengantre mereka pun diarahkan untuk menaiki wahana, duduk dengan posisi tegak dan dipasangkan pegangan pengaman yang cukup kencang.

Narra menoleh ke arah Gavin yang berada di sebelahnya.

"Muka kamu udah pucet aja padahal belum mulai," ucap Narra. Dandi yang mendengar itupun ikut menoleh melihat wajah Gavin yang posisinya ada di tengah, dan ternyata memang benar wajah Gavin sudah terlihat Pucat.

"Katanya tadi berani," ucap sang Ayah sedikit meledek.

"Hahaha tau nih, katanya berani," Narra juga ikut meledek Gavin.

"Apaan sih, orang berani juga," ucap Gavin menarik nafas panjang dan langsung mengencangkan Pegangannya. Sang ayah dan Narra pun terkekeh melihatnya.

"Santai Brodi, gak usah tegang, " ucap Dandi sambil menepuk pundak Gavin.

Setelah dipasangkan pengaman pada semua pengunjung yang menaiki wahana hysteria, semuanya bersiap memegang kencang pada pegangan pengaman.

"SUDAH SIAP?!" Tanya salah satu petugas disana bermaksud untuk memberi aba-aba.

"SUDAH!" Jawab semua pengunjung yang ada disana.

Kecuali Gavin.
Haha

"OKE SIAP YA! TIGA DUA SATU!" Dan saat itu pula Wahana tersebut terangkat keatas dengan kecepatan tidak terlalu kencang, namun lumayan agak lambat Laun. Namun pada saat sudah sampai di puncak tertinggi, hysteria pun terlempar kebawah dengan kecepatan sepersekian detik nya membuat semua yang menaiki itupun berteriak, tak terkecuali Gavin.

"AAAAAAAAA!!" Teriak semua pengunjung ketika hysteria itu terlempar sangat kencang ke bawah.

"HUAAAAA YA ALLAH MASIH MAU IDUP!!" Teriak Gavin.

"ASTAGAA JANTUNG GUE MAU COPOT RASANYA!" Teriak Narra ketika hysteria terlempar ke bawah dengan cepatnya.

"GAVIN MAU UDAHAN AH! HUEHUEE. . HIKS," Teriak Gavin sangat heboh.

The Rainy Night || End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang