tragedi

105 6 2
                                    

Gavin termenung di kamarnya sendirian, Amarra tadi izin keluar sebentar. Setelah ia bertemu dengan Narra tadi di taman ia memutuskan untuk pergi dari sana. Apalagi saat dirinya melihat Narra bersama Elandra. Dirinya semakin malas untuk menatap mereka berdua.

"Cih, temen katanya,"  Monolongnya.

Tapi di sisi lain juga dirinya bingung bagaimana bisa Narra masuk rumah sakit?

Jujur, Gavin sangat merindukan Narra selama satu Minggu lebih ini. Memang, dirinya mengatakan bahwa dia akan sibuk dengan kegiatan sekolah karena sekolah mengadakan acara classmeet dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan selama berhari-hari, sebab itulah dirinya terakhir mengabari kekasihnya bahwa dirinya akan sibuk dengan kegiatan sekolah. Namun siapa sangka nasib buruk menimpa dirinya saat itu? Ya, Gavin mengalami kecelakaan saat pulang dari sekolah.


Flashback on.

Gavin keluar dari gedung sekolah dan berjalan menuju parkiran motor bersama kedua temannya siapa lagi kalau bukan Rendy dan Nandra. Mereka menaiki motornya masing-masing dan melajukannya bersama saat keluar gerbang sekolah, sampai di pertigaan jalan mereka pun berpencar.

Gavin membawa motornya dengan tenang sampai saat ia melihat Lampu merah di depan sana ia menekan rem motornya namun ntah mengapa itu tidak berfungsi sama sekali. Gavin panik, bagaimana bisa tiba-tiba tidak berfungsi seperti ini? Padahal saat pagi tadi masih berfungsi dengan baik.

Pas saat Gavin melewati lampu merah, kendaraan lain dari arah lain pun melaju dengan kencang. Sampai pada akhirnya-

TIN TIINNNN!! BRAKK!

Motor Gavin tertabrak oleh kendaraan beroda empat yang lain, Gavin terlempar dari motornya dan mengalami pendarahan hebat dikepalanya karena terkena helm yang digunakannya kacanya pecah saat tadi kepalanya terbentur dan juga tangan serta kakinya, ia juga merasakan seluruh tubuhnya terasa sangat sakit sekali. Saat itu juga Gavin tidak sadarkan diri, sampai akhirnya sore itu di jalan raya ramai mengerumuni Gavin dan seorang wanita datang menghampiri kerumunan itu.

"ASTAGA GAVIN?!" Wanita itu mendekat dan memangku kepala Gavin di pahanya.

"PAK AYO BANTU! TOLONG BAWA TEMAN SAYA KE MOBIL SAYA AJA PAK!" Ya Wanita itu adalah Amarra, ia pun meminta tolong kepada warga yang mengerumuni Gavin.

Akhirnya Gavin pun di bawa masuk ke dalam mobil Amarra tersebut, dan dibawa lah Gavin ke rumah sakit yang saat ini ia tempati. Sesampainya di rumah sakit, Gavin segera di tangani oleh pihak rumah sakit, dan langsung mengalami koma selama beberapa hari.

Saat mengurus administrasi, Amarra diminta untuk menghubungi pihak keluarga Gavin. Amarra pun mengambil ponsel milik Gavin yang untung sekali tidak terkunci, maka dengan mudah Amarra menghubungi Dandi, sang ayah Gavin. Amarra pun menyalin kontak Dandi dan mengirimkan pesan tentang tragedi yang menimpa Gavin sekarang tak lupa juga mengirimkan alamat rumah sakit tempat Gavin akan di rawat. Setelah menunggu beberapa saat, Dandi pun datang dengan wajah paniknya.

"Dimana anak saya?!"

"Om, tanang dulu ya? Gavin sedang di tangani oleh dokter di dalam," ucap Amarra.

"Gimana bisa dia kecelakaan gini?" Tanyanya.

"Saya juga kurang tau om, yang pasti tadi saya ketemu di jalan raya sudah ramai di kerumuni banyak orang. Saya dengar dari orang yang melihat katanya Gavin tabrakan sama mobil."

"Sekarang mobil yang nabrak anak saya mana?!"

"Saya juga kurang tau om, soalnya waktu saya sampai di tempat kejadian yang saya liat hanya tinggal Gavin."

The Rainy Night || End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang