Sekarang baru saja pukul 06:00 pagi tetapi Gavin sudah siap dengan seram sekolahnya dan kini ia tengah terduduk di meja makannya sembari menyantap roti isi yang telah ia siapkan tadi. Setelah menghabiskan sarapannya Gavin menyambar kunci motornya yang ada meja dekat televisi di ruang tengah, lalu keluar rumah tidak lupa mengunci pintunya terlebih dahulu. Setelah pintu terkunci Gavin mengeluarkan motornya dari garasi rumah lalu memanaskannya. Sambil menunggu motornya panas, Gavin merogoh saku celananya untuk mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi sang pujaan hati.
"Hallo, selamat pagi cantik," ucap Gavin dengan lemah lembut.
"Pagi jugaa, kamu udah siap? Jadi jemput aku enggak?" Ucapnya dari sebrang sana.
"Udah, ini mau otw."
"Yaudah hati-hati Yaa by."
"Hm."
Setelah memberi kabar, ia pun langsung mematikan panggilannya. Lalu mengendarai motor miliknya ke rumah sang kekasih. Setelah 20 menit ia membelah jalan, akhirnya ia pun sampai di rumah Narra. Mematikan motornya lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya untuk memberitahu bahwa dirinya sudah sampai.
Tak lama kemudian Narra keluar dari rumahnya dan menghampiri Gavin yang bertengger di motornya.
"Pagii!!" Ucap Narra dengan riang.
Gavin membalasnya dengan senyuman, "iya cantik, yaudah yu naik takut telat."
Setelah Gavin memakaikan helm pada kepala Narra, Narra pun naik ke motor milik Gavin. Setelahnya motor Gavin pun melesat pergi dari rumah Narra menuju sekolah Narra. Narra menikmati sejuknya udara pagi hari selama perjalanan dan sinar mentari yang begitu menyehatkan tubuh.
Karena jarak antara rumah Narra dengan sekolahnya tidak begitu jauh, hanya jarak tempuh 12 menit saja mereka sudah sampai.
Narra turun dari motor dan melepaskan helm nya lalu menyalimi sang kekasih, itu adalah suatu rutinitas mereka setiap hendak ingin pergi berpisah.
"Makasih yaa, kamu hati-hati di jalan-" Narra melihat jam tangannya, "udah jam setengah tujuh jangan sampai telat loh!"
Gavin mengusak puncuk kepala Narra dengan lembut, "iya sayang, semangat ya belajarnya," balas Gavin sambil tersenyum sampai matanya pun ikut menyipit.
"Huum, siap bos!" Narra mengangguk gemas.
"Yaudah gih, masuk."
"Kamu duluan pergi,"
"Yaudah."
Gavin pun menyalakan motornya dan melenggang pergi dari kawasan sekolah Narra menuju ke sekolahnya. Narra memperhatikan kepergian sang kekasih sampai Gavin menghilang di belokan sana.
"Dor."
Narra menengok ke samping, ternyata ada Elandra yang baru saja sampai sekolah.
"Nunggu siapa?" Tanya Elandra yang masih di motor.
"Gak nunggu siapa-siapa,"
"Trus ngapain di sini?"
"Kepo Lo, udah ah gue mau masuk."
"Mau bareng gak?" Tawar Elandra.
"Ngapain? Gak ada kerjaan amat nebeng di gerbang sekolah sampe parkiran doang," ucapnya sambil melenggang jalan masuk ke gerbang sekolah.
Elandra yang melihat itu pun hanya terkekeh, lalu masuk mendahului Narra.
Narra berjalan di koridor sekolah dengan santai, tiba-tiba ada yang menarik lengan bajunya. Lagi dan lagi itu adalah Elandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rainy Night || End.
Fanfiction"Ra! Ra tunggu Ra, dengerin penjelasan gue dulu," ucap Gavin sambil mencoba meraih tangan Narra namun ditepis kasar oleh Narra. "Mana Gavin yang dulu gue kenal, hm?" Ucap Narra lirih. "MANA GUE TANYA?! Lo berubah Vin, gue gak nyangka." "Kita putus."...