gundah

71 9 0
                                    


Vote & komen kalian sangat berarti kawan ^^

Happy reading!

****

Malam ini lagi dan lagi Narra hanya bisa termenung di bawah sinar bintang dan rembulan dari balkon kamarnya. Ia buka ponselnya dan ia buka kembali roomchat yang tertera nama CEO OF BUCIN.

______________________________________________

CEO OF BUCIN

Yesterday

Kamu kemana?
Gavin?
Udah seminggu ini kamu gak ada kabar
Kamu mau jauhin aku?
Kamu tau gak aku kangen kamu?
Aku ada salah ya sama kamu?

Today

Sayang
Kamu kemana sih?
Bahkan chat aku kemaren belum kamu read sama sekali.
Kamu marah sama aku?
Gavin, kalau aku ada salah jangan gini dong...
Jangan didiemin akunya :(
Aku kangen kamu.
Aku capek nyari kamu gak ketemu ketemu selama seminggu ini.
Kamu kalau ada apa-apa bilang dong sama aku, jangan kayak gini.
Akunya bingung
Aku harap kamu segera kembali.

______________________________________________

Narra menghela nafas beratnya. Ia tatap cahaya bintang di atas sana, sangat indah dan terang namun tidak untuk hatinya yang suram dan gundah. Narra selalu bertanya-tanya kemana Gavin? Kemana dia? Dengan siapa dia disana? Kenapa dirinya tidak diberi kabar barang sedikitpun? Terkahir hanya memberi kabar bahwa Gavin tengah disibukkan dengan berbagai hal.

Ntahlah, Narra harus percaya atau tidak.

Tapi yang pasti semua ini sungguh menyiksa dirinya, seketika dirinya teringat beberapa hari yang lalu disaat dirinya mendatangi sekolah dan rumah Gavin hujan-hujan tanpa payung dan sendirian.

Flashback...

Sore itu, di hari Rabu.
Setelah mendengar bell pulang sekolah berbunyi, Narra segera keluar kelas dengan sedikit tergesa-gesa sampai-sampai dirinya menabrak siswa siswi yang berjalan di koridor sekolah.

"NARRA!!"

Narra yang tengah berjalan tergesa pun seketika berhenti dikala dirinya mendengar sebuah teriakan panggilan dari arah belakang.

Key berlari menyusul Narra yang berdiri agak jauh darinya, "Lo mau kemana sih? Cepet cepet banget?"

"Gue ada urusan Key, Lo hati-hati dijalan ya. Gue duluan, bye!" Setelah mengucapkan itu Narra langsung berlari meninggalkan Key yang melongo melihat tingkah aneh Narra yang tiba-tiba.

Narra berjalan menuju gerbang sekolahan dan langsung menuju ke pinggir jalan raya guna menyetop angkutan umum yang menuju ke sekolahan milik Gavin.

Iya, ia akan ke sana.
Sendirian.

Tanpa berlama-lama lagi, angkutan umum pun datang dan Narra pun langsung menaikinya. Narra melihat jam di tangannya menunjukan pukul 14:15, harusnya sekolah Gavin belum bubar jam segitu.

Sekitar kurang lebih 25 menit di perjalanan, akhirnya Narra pun sampai di sekolahan tempat Gavin belajar. Dan benar saja, tepat Narra sampai di luar gerbang skolahan, bel pulang sekolah pun berbunyi terdengar sampai luar. Ada sedikit nafas lega kala itu, ia masih bisa menunggu sampai Gavin keluar dari sekolahnya.

The Rainy Night || End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang