!!17+!!
Karena tanggung, aku jadiin double up dehh hehehe, enjoy Yaa!
Chap ini ada sedikit scene yg agak agak . . Dikiiiiiiit doang kok gak banyak
Mohon bijak yaa heheHappy reading!!
Motor Gavin berhenti di depan gerbang sekolah Narra, ia celingak-celinguk ternyata sudah sepi dan gerbangnya pun sudah ditutup. Narra membuka ponselnya dan mencoba menghubungi Narra, namun tidak di angkat sama sekali. Jadi, Gavin memutuskan untuk pergi dari sana.Gavin tidak langsung pulang ke rumah, ia pikir di rumah pun sepi tidak ada siapa-siapa selain dirinya. Jadi untuk apa pulang ke rumah? Bahkan tidak ada yang menunggunya untuk pulang.
Gavin memberhentikan motornya ketika sudah sampai di salah satu taman yang ada di pusat kota dan terdapat danau di dalamnya.
(Pict dari google)
Gavin berjalan menyusuri danau tersebut, sore ini tidak begitu ramai sangat pas untuk dirinya yang tidak ingin dalam keramaian. Setelah berjalan dan mencari tempat yang pas, Gavin memilih menduduki bangku yang terdapat di pinggir danau tersebut.
Gavin menyenderkan punggungnya ke penyanggah kursi, duduk dengan relax, sesekali memejamkan matanya merasakan angin sore menerpa wajah tampannya. Gavin membuka matanya ketika merasakan bangkunya sedikit bergoyang karena ada seseorang di sebelahnya, ia pun menoleh dan mendapati seorang wanita cantik yang ia jumpai tadi di warung. Wanita itu tersenyum kepadanya, senyuman yang sangat indah, dan sehangat mentari pagi.
"Hai, sorry jadi keganggu ya?" Ucap wanita berambut panjang itu.
"Hmm." Gavin membuang muka ke arah depan dan memperhatikan danau di depannya.
"Lo yang tadi di warung?" Tanya Gavin.
"Iya."
Setelahnya keheningan pun terjadi diantara keduanya, sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing. Gavin juga bingung harus bagaimana.
"Oh iya, kenalin gue Amarra," ucap yang disebut Amarra itu sembari mengulurkan tangannya.
Gavin memperhatikan uluran tersebut, "Gavin." Ucapnya tanpa membalas uluran tangan Amarra.
Amarra tersenyum canggung akibat perlakuan Gavin tidak membalas uluran tangannya. Amarra pun kembali menarik tangannya.
"Gue sering lihat Lo sama kedua teman lo di kantin, yang gue tau namanya Nandra sama Rendy. Iyakan?" Amarra mencoba membuka obrolan dengan Gavin.
"Hmm."
"Gue jarang liat Lo deket sama cewek di sekolah, padahal banyak yang naksir sama Lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rainy Night || End.
Fiksi Penggemar"Ra! Ra tunggu Ra, dengerin penjelasan gue dulu," ucap Gavin sambil mencoba meraih tangan Narra namun ditepis kasar oleh Narra. "Mana Gavin yang dulu gue kenal, hm?" Ucap Narra lirih. "MANA GUE TANYA?! Lo berubah Vin, gue gak nyangka." "Kita putus."...