Chapter 6

8.4K 253 119
                                        

Yoojung masuk kedalam apartmennya dengan langkah lunglai. Tadi ia memutuskan untuk berjalan ke mall bersama Yeri dan Lucas. Seperti biasa mereka akan menghabiskan waktu untuk menonton film keluaran terbaru dan berbelanja. Ia meneteng tas dan beberapa paper bag belanjaannya kedalam menaruhnya asal. Yoojung merebahkan tubuhnya diatas sofa ruang tengah, perlahan ia mulai menutup mata apartmennya terasa sangat sunyi dan gelap karna tadi ia lupa menghidupkan lampu.

Tiba tiba ia mengingat pertemuan tidak sengajanya dengan senior Eunwoo dan bagaimana baiknya pria itu mengobati luka kecilnya. Yoojung menarik senyumnya ia sangat bahagia sampai sampai tadi ia yang membayar makan siang Yeri dan Lucas serta membayar tiket menonton.

Sedikit menggeser posisinya Yoojung merasa aneh saat merasa hembusan hangat yang terasa menggelitik leher hingga belakang telinganya. Ia tersentak kaget saat benda basah menghisap lembut kulit lehernya dengan cepat Yoojung membuka matanya. Ia melotot sempurna saat tubuhnya ditarik paksa membuat kepalanya membentur lantai dan itu terasa sangat sakit. Ia meringis dengan tubuh bergetar takut saat tubuh besar itu mulai menindihnya.

"S-siapa kau?"

Gelap, Yoojung tidak bisa melihat apapun ia merutuki dirinya yang dengan bodohnya masuk tanpa menghidupkan lampu. Ia merutuki dirinya yang terlalu lengah. Yoojung merasa hidupnya akan berakhir sebentar lagi. Mungkin setelah ini akan ada berita seorang wanita yang tinggal di apartmen elit meninggal terbunuh. Air mata perlahan mengalir seiring tubuhnya yang semakin bergetar hebat Yoojung merasa nyawanya benar benar diujung tanduk. Ia bisa merasakan seringai serta tatapan tajam pria diatasnya.

"Aku tanya sekali lagi siapa kau?"

Tidak ada jawaban, Yoojung merasa pergelangan tangannya dicengkram erat membuatnya kembali meringis. Itu terasa sakit.

"Lepaskan aku sialan!"

Yoojung memekik saat cengkraman ditangannya semakin kuat.

"Kumohon lepaskan aku."

"Aku akan memberikan apapun yang kau mau, kumohon lepaskan aku. Aku akan memberikanmu uang perhiasan apapun itu tapi tolong jangan bunuh aku."

Lirih Yoojung frustasi jika tau begini maka Yoojung akan memilih tetap tinggal di mansion keluarganya dan hidup aman disana. Ia menyesal telah bersikeras untuk tinggal seorang diri di apartemen. Belum juga sebulan Yoojung tinggal sendiri namun kini ia harus mati menggenaskan. Melawan? Hanya bisa berdoa saja tubuhnya sudah dikukung sepenuhnya oleh tubuh besar pria diatasnya.

"Kumohon hiks.. Tolong lepaskan aku." Untuk kesekian kalinya Yoojung menangis ia hanya berharap semoga saja pria itu merubah pikiran hanya mengambil uang dan barang berharga tanpa merenggut nyawanya. Yoojung hanya bisa menutup matanya pasrah menunggu ajal yang semakin mendekat saat bogeman mentah dilayangkan kewajahnya.

Suara gelak tawa berhasil membuat Yoojung membuka mata, tubuhnya tidak berhenti bergetar.

"Bodoh."

Yoojung mematung saat cahaya menerangi seluruh apartmen yang tadinya gelap. Ia tersentak kaget mendapati pria tinggi yang menatapnya dengan senyum mengejek.

"Kau?!"

"Bodoh."

"Sialan kau Jung Jaehyun!"

Dengan cepat Yoojung berlari memukul tubuh pria tinggi itu membabi buta. Yoojung tidak menyangka jika orang yang telah menyelinap masuk kedalam apartemennya adalah Jaehyun, tubuhnya yang tadinya bergetar hebat kini mulai kembali normal dalam hati Yoojung merasa sedikit lega karna bukan orang lain yang masuk.

"Sialan! gara gara kau aku hampir mati ketakutan."

Jaehyun terkekeh kecil menarik tubuh mungil wanita itu kedalam pelukannya. Tidak mendapat penolakan membuat senyum mengembang semakin lebar membuat dua titik cacat tampak lebih jelas menghiasi wajah tampannya.

Touch Me ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang