Jaehyun menggosok tubuhnya beberapa kali. Saat ini ia berada di balkon apartemennya menikmati secangkir kopi seorang diri dengan hanya ditemani angin malam. Sudah dua jam lamanya ia merenungkan nasibnya yang begitu sial karna Yoojung tidak memberikannya izin untuk tidur di dalam.
Dengan berat hati terpaksa Jaehyun harus tidur diluar padahal ini adalah apartemen miliknya tapi lihatlah sekarang siapa yang kini berkuasa. Rasanya Jaehyun benar benar sudah diperbudak cinta.
Udara semakin dingin menusuk tubuh Jaehyun yang hanya memakai kaos tipis dibalut selimut membungkus tubuhnya. Ia menaruh gelasnya diatas meja berjalan menuju tenda berniat untuk tidur. Ya, walaupun Jaehyun tidak yakin akan bisa tidur tanpa memeluk tubuh mungil kekasihnya.
Ayolah setelah bertemu dengan Yoojung Jaehyun merasa ia terus membutuhkan wanita itu berada disisinya.
Jaehyun berusaha memejamkan matanya agar terlelap walaupun jam masih menunjukkan pukul sebelas malam tapi apa boleh buat, kekasihnya mengabaikannya mengurung diri dikamar dan Jaehyun hanya dibiarkan berkeliaran di area roftop seorang diri.
"Sial!" Umpat Jaehyun lalu bangkit terduduk. Sekuat apapun ia berusaha tetap saja Jaehyun tidak bisa tertidur
Perlahan ia kembali keluar dari tenda duduk diatas kursi kayu menatap indahnya kota Seoul di malam hari diatas tingginya gedung mewah apartemennya. Selama hidup ini kali pertama Jaehyun benar benar menikmati pemandangan dari roftop apartemennya.
Bahkan jika seandainya Yoojung tidak menghukumnya tidur ditenda mungkin ia lupa jika apartemennya memiliki roftop.
"Jae.. Hiks."
Jaehyun tersentak dan dengan cepat membalikkan tubuhnya saat merasa pelukan erat seseorang dibelakang sana dan rengekan nyaring dari suara yang begitu ia kenali.
Jaehyun menangkup wajah Yoojung dengan kedua tangannya, ia terkejut melihat mata sembab kekasihnya dengan rambut acak acakan "Kenapa hm? Ada apa?"
Yoojung menangis kembali memeluk tubuh kekar Jaehyun dengan erat menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Jaehyun.
"A-aku takut." Lirih Yoojung pelan
Jaehyun menaikkan satu alisnya "Takut? Kenapa? Ada aku disini kau tidak perlu takut."
"A-aku takut Jae hiks.. K-kau." Yoojung menangis sesegukan membuat Jaehyun semakin bingung ia semakin menarik tubuh mungil kekasihnya kedalam pelukan hangat
Apa sebegitu takutnya kekasihnya bahkan keluar dengan baju tipis tanpa selimut atau atau pakaian tebal lainnya.
"Kenapa? Ceritakan padaku apa yang membuatmu takut."
Yoojung mendonggak mata sembabnya menatap wajah tampan Jaehyun dengan polos sebelum berujar "Aku bermimpi kau dimakan monster."
"Aku takut kau mati lalu kita tidak jadi menikah hiks." Lirih Yoojung sesegukan "Kau dimakan monster karna aku menyuruhmu tidur di tenda seorang diri."
Jaehyun terdiam berusaha mencerna apa yang Yoojung katakan dan otaknya mendadak begitu pusing tidak habis pikir dengan pikiran random kekasihnya. Hanya karna mimpi dirinya dimakan monster Yoojung menangis sesegukan seperti ini? Astaga!
Jika saja Jaehyun tidak mengingat bahwa kekasihnya sedang hamil mungkin ia akan berpikir jika Yoojung sudah tidak waras dengan menganggap nyata mimpi aneh itu.
"Sayang itu hanya mimpi, lihat aku masih hidup. Tidak ada monster disini kau tenang saja."
"Kalau ada bagaimana?"
"Maka aku akan membunuhnya."
"Kau bohong! Bagaimana bisa kau membunuhnya."
"Aku tidak bohong sayang." Seru Jaehyun mengecup bibir Yoojung mengusak gemas surai hitam kekasihnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me ✓
Fanfiction"Ayo bercinta." "Kau gila?!" "Aku gila memikirkan tubuh seksimu sayang." "Dasar pria mesum! Enyahlah kau!!" •••• Kim Yoojung wanita yang benar benar frustasi akan kehidupan seksnya yang tidak pernah berkembang. Ia yang selalu diputuskan oleh mantan...