Chapter 40

3.9K 134 8
                                    

Sedari tadi Yoojung terus merengek tidak ingin Jaehyun meninggalkannya barang sedetik saja. Wanita itu memeluk dengan erat tubuh kekasihnya menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jaehyun mengapit kedua kakinya di pinggang pria itu erat.

Jaehyun menghela nafas pasrah sejak semalam tingkah manja Yoojung tidak hilang dan semakin menjadi jadi. Ia tidak tau ini adalah berkah atau kesialan untuknya menghadapi semua tingkah manja Yoojung. Dan jika Jaehyun melakukan satu kesalahan saja bisa bisanya sikap manja itu hilang dalam sekejap digantikan dengan amukan liar yang keluar entah dari mana.

"Sayang aku harus ke kantor dulu, pekerjaanku belum selesai sepenuhnya masih ada beberapa file yang belum aku periksa." Bujuk Jaehyun mengecup surai hitam kekasihnya itu lembut

Yoojung menggeleng semakin mengeratkan pelukannya "Tidak, kau tidak boleh ke kantor. Kau harus menemaniku disini."

"T-tapi sayang-"

"Tidak ada tapi tapian." Ketus Yoojung sukses membuat Jaehyun bungkam

Jika sudah seperti ini maka tidak ada alasan bagi Jaehyun untuk pergi ke kantor. Ia harus menelpon Yuta untuk membantu mengurus pekerjaannya.

Jaehyun mendudukkan tubuhnya diatas sofa ruang tengah dengan Yoojung yang masih memeluknya wanita itu berada di dalam pangkuannya menduselkan hidungnya di leher Jaehyun menghirup aroma dominan yang begitu memabukkan yang terus menguar dari tubuh kekar itu.

"Jae aku menyukai wangimu, terasa begitu menyenangkan." Gumam Yoojung tangannya ia gunakan untuk membuka kancing kemeja yang Jaehyun gunakan satu persatu dan menelusupkan tangannya membelai dada bidang itu secara sensual

"Kau menyukainya sayang?"

Yoojung mengangguk antusias "Aku sangat menyukainya."

"Tapi aku lebih menyukai bibir manismu itu." Sambung Yoojung pelan

Jaehyun terkekeh mengecup singkat bibir Yoojung mendekap tubuh mungil itu erat "Dan aku lebih menyukai bibirmu sayang."

"Jae cium.." Rengek Yoojung mengalungkan kedua tangannya pada leher Jaehyun menegakkan kembali tubuhnya menghadap wajah tampan kekasihnya

Jaehyun tertawa kecil dan langsung menyambar bibir ranum itu melumatnya dengan lembut menghisap bibir atas dan bawah itu secara bergantian.

Yoojung memejamkan matanya menikmati bagaimana bibirnya dilumat habis oleh Jaehyun ia menyukai sensasi nikmati yang ditumbulkan karna penyatuan dua bibir itu terasa begitu manis dan menyenangkan.

Keduanya saling melumat bibir satu sama lain seolah tidak merasa bosan walau hampir setiap hari merasakannya. Jaehyun menjulurkan lidahnya kedalam mulut Yoojung menyapa ruang hangat itu menggoda sang kekasih untuk membalas ciuman mereka yang semakin intens.

Tangan Jaehyun yang awalnya memeluk erat pinggang ramping Yoojung kini menelusup masuk kedalam kaos kebesaran itu mengelus kulit halus kekasihnya. Yoojung melenguh tertahan saat Jaehyun meleras lembut payudaranya.

Tangan Jaehyun terus bergerak aktif di dalam kaos Yoojung dengan mulut yang masih melumat panas bibir ranum kekasihnya. Jaehyun menyingkap kaos yang Yoojung pakai keatas melepas tautan bibir keduanya.

Dapat ia lihat sekarang pemandangan indah dari dua gunung kembar kekasihnya yang tidak ditutupi apapun. Yoojung merona wajahnya memerah padam ia malu saat Jaehyun menatap tubuh setengah telanjangnya begitu intens.

"Kenapa ini semakin besar hm? Aku ingat saat pertama kali mencobanya ini tidak sebesar sekarang." Ujar Jaehyun dengan nada polos

"Karna ulahmu makanya mereka besar."

Touch Me ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang