Yoojung melemparkan tasnya kesembarang arah, kali ini ia memutuskan untuk membolos jam pelajaran dengan berdiam diri di halaman belakang gedung kosong kampus yang sudah tidak terpakai. Pikirannya terus berkecamuk memikirkan perkataan Jaehyun tempo hari tentang senior Eunwoo.
Jaehyun pria itu tidak berbohong karna setelahnya pria itu benar benar membuktikan kepada Yoojung siapa wanita pemilik hati senior Eunwoo sebenarnya. Bahkan Yoojung melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana tatapan penuh cinta yang begitu tulus saat senior Eunwoo menatap wanita yang dirinya cintai.
Pria itu mencintai adik tirinya sendiri dan hanya menjadikan Yoojung sebagai salah satu pelampiasannya. Yoojung mengetahui itu karena ia juga sempat mendengar pertengkaran antara keduanya dan bagaimana senior Eunwoo hanya menyebutkan wanita wanita itu tidaklah berarti baginya dan Yoojung tau dengan persis bahwa ia salah satu dari wanita itu.
Dan fakta itulah yang membuat Yoojung sakit hati saat mengetahui alasan sebenarnya senior Eunwoo mendekatinya, pria itu hanya ingin menjadikan sebagai pelampiasan.
Yoojung marah, tapi dirinya juga tidak bisa berbuat apa apa karna selama ini dirinya jugalah yang memberi peluang penuh untuk senior Eunwoo masuk kedalam kehidupannya bahkan jauh sebelum pria itu berniat mendekatinya Yoojung telah membuka hatinya penuh hanya untuk pria itu.
"Dasar pria brengsek!"
Sudah satu minggu Yoojung menjauhi senior Eunwoo dan selama itu juga Yoojung terus mengabaikan telepon atau pesan yang pria itu kirimkan untuknya. Yoojung hanya merasa jengah dan ia tidak ingin dijadikan bahan pelampiasan.
Dirinya memang menyukai senior Eunwoo tapi bukan berarti pria itu bisa dengan mudah menjadikan mainan semata, karna sungguh Yoojung tidak mau itu.
Yoojung menatap lurus pohon pohon tinggi didepannya dengan pikiran yang masih memikirkan senior Eunwoo.
Saat ini Yoojung duduk seorang diri entah kenapa tiba tiba ia merindukan sosok Jaehyun, pria yang terus mengusik ketenangan hidupnya dan pria yang berulang kali membuat jantungnya berdebar kencang.
Tidak dapat Yoojung pungkiri dua hari tidak bertemu dengan Jaehyun membuatnya merindukan pria itu, merindukan senyum dan segala tingkah menyebalkan yang pria itu lakukan.
Yoojung menarik senyumnya memikirkan wajah tampan Jaehyun dan dengan cepat kembali menggelengkan kepalanya merasa ada yang tidak beres dengannya.
Sial, kenapa juga harus memikirkan pria tengik mesum itu. Yoojung merasa dirinya benar benar gila saat ini.
Ia tersentak saat sebuah tangan memeluk pinggangnya dengan erat. Yoojung dengan cepat menoleh dan langsung melebarkan matanya melihat pelaku yang tidak lain dan tidak bukan adalah si pria tengik sialan Jaehyun yang selalu menganggu ketenangan hidupnya.
Ya, contohnya saja seperti saat ini.
"Lepaskan aku brengsek!"
"Sebentar saja, aku merindukanmu." Jaehyun menenggelamkan wajahnya deceruk leher Yoojung mencium aroma manis khas wanita mungil itu yang terasa begitu menenangkan
Dua hari tidak melihat Yoojung benar benar membuat Jaehyun merindukan wanita mungilnya. Urusan kantor membuatnya benar benar sibuk, dan karna Yoojung juga menjadi alasan kenapa Jaehyun menjadi sangat rajin pergi kekampus. Karna biasanya ia akan dengan senang menghabiskan waktu di club atau berlibur dengan beberapa jalang.
Tapi entah kenapa setelah mengenal Yoojung Jaehyun benar benar membuang segala sifat buruknya. Bahkan Jaehyun tidak lagi bergaul dengan teman teman bejatnya karna lebih memilih mengikuti Yoojung.
Seperti perkataan kakeknya Yoojung benar benar membawa dampak positif bagi Jaehyun. Bahkan selama berhubungan dengan Yoojung Jaehyun terus saja membanggakan kakeknya dengan harga saham yang terus naik karna cara kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me ✓
Fanfiction"Ayo bercinta." "Kau gila?!" "Aku gila memikirkan tubuh seksimu sayang." "Dasar pria mesum! Enyahlah kau!!" •••• Kim Yoojung wanita yang benar benar frustasi akan kehidupan seksnya yang tidak pernah berkembang. Ia yang selalu diputuskan oleh mantan...