Jaehyun menuruni tangga dengan wajah datar ia merebahkan tubuhnya diatas sofa besar yang berada diruang tengah. Hari ini ia benar benar sial, bagaimana tidak setelah ia yang dipaksa menjemput sitengik Yuta itu ke Jepang oleh kakeknya. Dan kini ia dihadapkan oleh pergelutan dua insan manusia dalam keadaan telanjang bulat diatas ranjang. Melihat itu membuatnya merindukan kucing galaknya.
"Jaehyun kenapa kau tidak bilang padaku akan berkunjung kemari."
Jaehyun memutar bola matanya malas saat melihat pria didepannya yang sudah memakai pakaiannya.
"Sudah kau usir jalangmu itu?"
"Tenang saja, dia akan keluar setelah membersihkan diri."
"Kau terlalu baik pada jalang seperti mereka, seharusnya kau tendang saja mereka keluar setelah selesai kau pakai."
Yuta menyengir lebar "Namun sayangnya aku bukan pria dingin sepertimu. Aku masih memiliki hati walaupun mereka hanya jalang."
Jaehyun memutar bola matanya malas melirik sinis pria yang kini beranjak menuju dapur dengan kedua tangannya membawa dua botol bir.
"Ini untukmu."
"Thanks." Jaehyun meneguk bir yang diberikan Yuta padanya sebelum menatap malas pria yang kini duduk didepannya
"Kakek menyuruhmu kembali ke Korea."
"Astaga aku bahkan belum cukup menikmati hidupku disini kenapa juga kakek memintaku kembali." Seru Yuta mendesah gusar sebelum meneguk bir ditangannya
"Kau sudah menghabiskan lima tahun dijepang lalu apa lagi yang kau inginkan. Cepat pulang temani pria tua itu sebelum dia kembali menghadap tuhan."
"Astaga Jung Jaehyun kata katamu frontal sekali," Yuta berdecak tidak percaya sebelum terkekeh pelan "Tapi aku menyukainya hahaha."
"Sayang aku pergi dulu." Yuta mengangguk saat wanita bertubuh seksi mengecup pipinya "Oh sepertinya temanmu sangat tampan apa kau tidak mau mengenalkannya padaku?" Tanyanya mengerling nakal kearah Jaehyun yang hanya menatap datar
Melihat itu Yuta terkekeh pelan meremas bokong berisi wanita disampingnya "Pergilah sekarang."
Wanita itu mendengus sebelum berlalu pergi meninggalkan Jaehyun dan Yuta yang masih duduk di sofa ruang tengah. Tidak ada percakapan lain yang keluar dari mulut keduanya. Yuta melirik sekilas Jaehyun yang memandang kosong kaleng bir ditangannya.
"Bagaimana keadaanmu Jaehyun-ah, maaf aku tidak bisa datang di acara peringatan orang tuamu."
Mendengar itu Jaehyun mendonggakkan wajah tersenyum tipis "Tidak masalah aku tau kau sibuk dengan jalang-jalangmu itu." Seru Jaehyun sinis yang berhasil membuat Yuta tersedak liurnya
"Bagaimana apa kau sudah menemukan pelaku yang menewaskan orang tua kandungmu?" Tanya Jaehyun pada pria disebrangnya, walaupun Yuta lima tahun lebih tua dibandingkan Jaehyun namun ia tidak pernah memanggil pria itu dengan embel-embel hyung atau apapun itu Jaehyun terlalu malas
"Aku telah menemukannya hanya tinggal menunggu beberapa hari sebelum membuat mereka mendapat balasannya."
Jaehyun mengangguk kecil, dapat ia lihat kilatan tajam dari mata pria disebrangnya. Ya ia dan Yuta memiliki nasib yang sama yaitu kedua orang tua mereka yang meninggal saat keduanya masih kecil. Namun berbeda dengan Jaehyun seluruh keluarga besar Nakamoto dibunuh secara sadis yang sampai saat ini masih meninggalkan luka besar bagi pria disebrangnya. Jaehyun masih mengingat dengan jelas tatapan kesedihan dari bocah yang dibawa kakeknya lima belas tahun yang lalu. Saat itu Jaehyun yang baru saja kehilangan kedua orang tuanya bisa merasakan kesedihan dalam diri Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me ✓
Fiksi Penggemar"Ayo bercinta." "Kau gila?!" "Aku gila memikirkan tubuh seksimu sayang." "Dasar pria mesum! Enyahlah kau!!" •••• Kim Yoojung wanita yang benar benar frustasi akan kehidupan seksnya yang tidak pernah berkembang. Ia yang selalu diputuskan oleh mantan...