Yoojung mendengus melihat punggung tegap Jaehyun yang sedang sibuk didapur bersama ibunya. Mereka berdua sedang memasak makan siang dan melupakan Yoojung yang kini berdiri seperti orang bodoh disamping pilar besar rumahnya.
Yoojung menatap sebal saat Jaehyun yang sama sekali tidak mengindahkan keberadaannya dan lebih memilih untuk menebar pesona pada beberapa maid yang Yoojung tau sedang mencari kesempatan untuk mendekati Jaehyun dengan dalih ikut membantu memasak.
Sial, rasanya Yoojung ingin menenggelamkan Jaehyun ke segitiga bermuda. Yoojung membenci bagaimana Jaehyun yang terus menebar senyum manisnya hingga menampilkan dua titik cacat yang sialnya membuatnya terlihat sangat tampan.
"Menyebalkan." Gerutu Yoojung menghentakkan kakinya kesal menjauh dari dapur. Moodnya rusak saat ini dan Yoojung tidak tau kenapa yang jelas itu karna wajah menyebalkan yang Jaehyun tunjukkan sedari tadi
Melihat kepergian Yoojung membuat Jaehyun terkekeh kecil. Ia tau dengan sangat jelas jika Yoojung sedari tadi terus menatapnya dan dengan sengaja Jaehyun mengabaikan keberadaan wanita itu. Jaehyun hanya ingin membuat wanita mungil itu cepat menyadari perasaannya.
"Kau tidak berencana mengejar Yoojung nak? Anak itu sedang cemburu, kau harus membujuknya." Suara lembut itu membuat Jaehyun menoleh ia tersenyum kecil melihat wajah cantik wanita paruh baya yang mungkin sebentar lagi akan menjadi ibu mertuanya. Semoga saja.
"Dia berada dikamarnya, cepat temui dia. Eomma akan membereskan sisanya."
Jaehyun mengangguk dan langsung menyusul Yoojung namun sebelum itu dirinya juga dibimbing oleh salah satu pelayan. Rumah Yoojung tidak kecil dan Jaehyun tidak tau dimana letak kamar kekasihnya itu jadi ia masih butuh seseorang yang membawa jalan.
Jaehyun menghentikan langkahnya tepat di depan pintu besar yang ia duga kamar kekasih mungilnya itu.
"Ini kamar nona tuan." Ucap sang pelayan menatap Jaehyun malu malu
Jaehyun mengangguk sekilas dan langsung masuk kedalam kamar untung saja tidak terkunci jadi Jaehyun bisa langsung masuk kedalam kamar Yoojung. Tidak jauh berbeda dengan kamar wanita itu di apartemen warna pink yang mendominasi seluruh kamar.
Jaehyun melangkahkan kakinya menuju balkon saat tidak mendapati Yoojung di dalam kamarnya. Ia tersenyum melihat punggung Yoojung yang kini membelakanginya, sepertinya wanita itu tidak menyadari keberadaan Jaehyun.
Yoojung tersentak saat seseorang memeluknya dengan erat dari belakang. Ia melihat lengan kekar kini melingkar diperutnya dengan aroma musk yang tercium begitu keras di indra penciumannya. Yoojung mendengus memutar bola matanya malas.
"Kenapa kau disini? Sana teruskan kegiatanmu di dapur. Menjauhlah dariku." Seru Yoojung dingin
Jaehyun terkekeh kecil menduselkan hidungnya dileher putih kekasih mungilnya menghirup aroma vanilla yang begitu memabukkan.
"Aku ingin memelukmu."
"Untuk apa memelukku? Sana lanjutkan saja kegiataanmu menebar pesona." Ketus Yoojung berusaha melepas pelukan Jaehyun
"Kau cemburu hm?"
"Tidak."
"Kau marah?"
"Tidak."
"Kau bohong."
"Aku tidak."
Jaehyun mengangguk pelan dengan cepat membalik tubuh Yoojung membuat wanita itu menghadapnya. Yoojung melebarkan matanya sebelum membuang matanya kearah lain tidak mau melihat wajah menyebalkan Jaehyun. Yoojung masih kesal saat ini dan moodnya sedang tidak dalam kondisi yang baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me ✓
Hayran Kurgu"Ayo bercinta." "Kau gila?!" "Aku gila memikirkan tubuh seksimu sayang." "Dasar pria mesum! Enyahlah kau!!" •••• Kim Yoojung wanita yang benar benar frustasi akan kehidupan seksnya yang tidak pernah berkembang. Ia yang selalu diputuskan oleh mantan...