Shia pov
Semua yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan. Terkadang takdir sangat kejam, Langit tidak mengubah apapun terhadap perbuatan manusia.
Mengingat bagaimana kebohongan yang selama ini jungkook berikan padaku. Kenyataan yang menyakitkan di ubah menjadi kebohongan yang indah. Itu membuat hati ku sangat sakit.
Bukan ini balasan yang aku ingin berikan pada Jungkook. Aku masih membutuhkan jungkook dalam hidupku. Bukan hanya aku saja, Baby Jeon yang masih berada dalam kandungan ku juga membutuhkan appa nya.
Menunggu selama tiga jam di ruang tunggu, aku begitu khawatir. eomma appa jungkook selalu mengingatkan ku untuk tetap tenang dan selalu mengatakan kalau jungkook akan baik-baik saja. Mencoba meminta penjelasan pada bodyguard jungkook, tapi mereka tidak mau membuka mulut untuk menjelaskan semuanya.
"Eomma, jungkook akan baik-baik saja kan?"
"Tenang nak. Kookie pasti kuat"
"Tapi ini sudah lebih dari tiga jam eomma!"
Kaki sudah lemas, perut ku terasa keram tapi aku mencoba untuk tetap kuat sampai jungkook keluar dari ruang operasi. Aku ingin menjadi orang pertama yang jungkook lihat saat dia membuka maniknya. Aku yakin Saeri pasti sudah mendengar kabar ini.
Lampu ruangan operasi mati tanda operasi sudah selesai. Aku langsung menunggu tepat di depan pintu, jantungku berdetak sudah tidak karuan. Aku sangat tegang, berharap keadaan jungkook tetap aman.
"Bagaimana operasi suamiku dokter?!"
"Operasinya lancar. Kami harus memindahkannya ke ruang ICU. Kondisinya belum pulih"
Saat jungkook mulai di pindahkan ke ruang ICU aku tidak mau ketinggalan. Berusaha aku berlari meski di belakang orangtua jungkook berteriak supaya aku tidak berlari. Aku tidak perduli yang penting aku dapat menyusul jungkook.
Sialnya aku tidak bisa langsung ikut masuk ke dalam. Ada pembatasan kaca antara aku dengan jungkook. Melihat banyak selang yang di masukkan dan beberapa di tempelkan di tubuh jungkook, membuat ku bergidik ngeri. Jungkook pasti merasakan sakit yang luar biasa. Tubuhnya di penuhi perban membungkus luka.
"Kapan aku bisa masuk dok?!"
"Tunggu lima jam lagi"
"Kenapa harus menunggu lama?! Tidak bisakah aku masuk sekarang? Aku ingin melihat suamiku!"
"Anda harus bersabar nyonya"
"Siroyo!! Biarkan aku masuk!"
Aku mencoba meronta-ronta menerobos masuk. Tapi tenagaku habis melawan para perawat yang mencegahku masuk. Aku hanya ingin bertemu jungkook! Aku istrinya! Jungkook pasti membutuhkan ku sekarang.
Pandangan ku mengabur rasanya aku tidak kuat lagi untuk berdiri. Perutku semakin sakit. Tolong bertahanlah sampai jungkook sadar!!! Tapi mustahil saat pandanganku menggelap dan merasakan kulitku bersentuhan dengan dinginnya lantai rumah sakit.
🐻🐻
Suhu ruangan yang dingin mengusik tidurku. Aku merasa ada yang aneh di telapak tangan dan hidungku, seperti ada yang mengganjal. Kubuka manik ku perlahan, hal yang pertama aku lihat adalah langit-langit ruangan yang nampak tak asing. Aku yakin aku kembali berada di ruangan yang paling aku benci. Aku semakin yakin saat indra penciuman ku mencium aroma obat-obatan yang cukup menyengat.
"Jungkook oppa" lirihku. Aku berharap dialah yang berada di sebelah ku sekarang. Tapi harapanku pupus ketika bukan suaranya yang menjawab panggilan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAVE HEART [M]
RomanceMature [Complete] High rank: #1-jjk (25 Agustus 2021) #1-funfiction (21 Oktober 2022) "Aku tidak mau selain dirimu, karena bagiku, kau adalah candu. Sesakit apapun ketika bersamamu, aku tetap bertahan. Jika kau bertanya alasannya...