42.돼지(pig)

7.6K 499 55
                                    

"oppa, besok aku ada pemeriksaan lagi"

Setelah kejadian kemarin, Shia tetap kembali bekerja seperti biasa. Begitu pula dengan Jae Min dan Yerim, meski mereka terlihat sedikit lelah dan eumm penampilannya kacau. Besok Shia harus ke rumah sakit lagi, ada satu pemeriksaan yang harus ia lakukan kembali. Seperti biasa kan Jungkook harus menemaninya, kalau bukan Jungkook siapa lagi?

"Besok?" Sepertinya Jungkook lupa mungkin akibat terlalu sibuk dengan pekerjaan yang akhir-akhir ini menumpuk.

"Oppa lupa? Jahat sekali"

"Aniyo sayang.... Lihatlah berkas-berkas ini menumpuk. Ahhh kepalaku rasanya mau pecah"

"Intinya besok oppa harus ikut ke rumah sakit! Tidak ada penolakan!" Shia keluar tanpa mendengar jawaban lebih dulu dari suaminya.

"Dia semakin hari semakin garang" takut Jungkook pada istrinya, tapi mau bagaimana lagi manusia wajar lupa bukan? Lupa-lupa dikit tidak apa-apa lahh.

Kembali ia mengecek berkas-berkas di atas meja kerjanya satu persatu. Menit kemudian notifikasi email masuk ke layar laptop. Jungkook mengecek email tersebut siapa tahu itu penting.

"Ahhh apa lagi ini?!" Erangan kesal Jungkook lakukan selesai membaca email itu. Belum selesai pekerjaannya yang sekarang lagi menambah satu pekerjaan. Bagaimana cara ia untuk mengatakan pada istrinya jika besok ia tidak bisa menemani istrinya untuk ke rumah sakit. Email itu berisi tentang pertemuan Jungkook dengan salah satu pebisnis yang bergerak di bidang yang sama dengan Jungkook. Itu pun pertemuannya di laksanakan di luar kota.

"Shia pasti akan marah jika aku tidak bisa menemaninya. Apa aku minta bantuan seokjin hyung? Ahh andwae andwae Shia terlalu sering bersama dengan seokjin hyung. Aku tidak mau"

Menatap suasana langit siang kota Itaewon dari dalam ruangan, Jungkook harap itu bisa sedikit memberikan ketenangan pada otaknya. Cukup banyak masalah jungkook hadapi, tapi ia tidak mau memberitahu atau berdiskusi dengan istrinya. Ia takut itu akan menambah beban pikiran untuk Shia, Jungkook selalu mengingat kata dokter bahwa ibu hamil tidak boleh stress.

"Aku harus bagaimana.... Kenapa menjadi seperti ini"

Memiliki banyak masalah dan banyaknya beban yang harus ditanggung sendiri memang membuat resah. Bingung mencari orang yang bisa kita ajak untuk bercerita akan masalah kita. Tidak ingin membagi beban dan masalah kepada orang tersayang, karena takut dia akan ikut merasakan seperti apa yang kita rasakan. Jadi Jungkook lebih memilih untuk menyelesaikan sendiri atau dengan kakak sepupunya Jeon Seokjin.

Tok tok tok

Suara ketokan pintu kemudian di susul masuknya seorang yeoja kedalam ruangan Jungkook.

"Daepyonim, kita harus berangkat sore ini. Pertemuannya akan dilaksanakan malam ini dan besok pagi" yeah itu Park Mina sekretaris Jungkook. Dialah yang ikut dengan Jungkook dalam pertemuan nanti.

"Bisakah aku tidak menghadiri pertemuan ini? Aku harus menemani Shia ke rumah sakit besok"

"Bisa saja daepyonim, tapi dalam pertemuan ini Song Jung Ki akan hadir juga apa daepyonim yakin tidak akan pergi?"

Ini semakin sulit untuk Jungkook. Bertemu dengan Song Jung Ki sangat sulit dan ia mendapat kesempatan lagi untuk bertemu. Tapi ia juga tidak enak jika tidak menemani istrinya. Apa ia harus membelah diri supaya bisa menjalani keduanya?

"Bagaimana daepyonim?" Tanya Mina lagi supaya Mina bisa membatalkan semua pertemuan nanti malam dan besok.

"Oke kita akan berangkat sore ini" jungkook sudah membuat keputusan bahwa ia akan ikut dalam pertemuan nanti. Sebab ada hal yang harus ia tanyakan lagi pada Song Jung Ki.

BRAVE HEART [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang