54.나 좀 구해줘(save me)

7K 556 90
                                    

Jungkook terpuruk karena kepergian Shia. Kini Shia bersungguh-sungguh akan keputusannya untuk bercerai. Surat cerai sudah di tandatangani, tinggal menunggu tandatangan Jungkook. Hatinya ragu untuk mencari keberadaan istrinya atau diam menunggu kabar dari mata-mata yang mengikuti kemana perginya shia.

Meski Shia melarang Jungkook mencarinya, Jungkook tetap mengerahkan anak buahnya. Ia tidak mau sesuatu yang buruk menimpa sang istri apa lagi Shia sedang hamil besar.

"Kau!" Tunjuk Jungkook pada Saeri. Namun yang di tunjuk memasang ekspresi tidak bersalah. "Kebiasaan mu berbohong mu tidak pernah hilang! Apa kau tahu? Aku merawat mu bukan karena aku masih mencintaimu! Aku hanya memenuhi pesan terkahir kakak mu!"

Saeri yang awalnya duduk di lantai kemudian berdiri mendekat Jungkook. "Kau bohong! Kau masih mencintai ku! Kau hanya ingin mendapatkan keturunan dari Shia dan juga perusahaan mu bisa bekerjasama dengan perusahaan appa nya!"

"Kau keliru selama ini menganggap sikap baikku padamu. Mulai besok aku akan mengembalikan mu ke rumah sakit" jungkook sudah terlanjur kesal dan emosi menghadapi tingkah Saeri. Niat Jungkook merawat Saeri dirumahnya supaya Saeri bisa sadar jika jungkook sudah memiliki istri dan juga supaya ia bisa menjaga Saeri dari incaran Jae Min. Namun Saeri menyalah gunakan niat baik dari Jungkook.

"Sirro! Aku ingin tetap disini! Shia pergi dari rumah atas keinginannya sendiri!"

"Itu semua karena ulah mu!" Jungkook memilih meninggalkan Saeri menuju kamar yang di tempati Shia.

Ahn ahjumma yang menjadi saksi bisu pertikaian itu menjadi sasaran amukan Saeri. Dengan keras Saeri menampar pipi Ahn ahjumma yang tidak ikut campur masalah mereka. Tapi ahn ahjumma tidak bisa melawan, ia menerima perlakuan Saeri dengan lapang dada dan berakhir Saeri pingsan karena lelah.

Masuk ke dalam kamar, maniknya sudah di sambut oleh surat cerai yang sudah berisikan tandatangan Shia. Namun surat cerai yang tidak bersalah itu berakhir menjadi tidak berbentuk karena tangan kuat Jungkook merobek kertas itu. Mengambil handphone yang ia lupakan di atas nakas, ia langsung memeriksa isi handphonenya.

"Kim Taehyung sialan!" Umpat Jungkook melihat isi pesan Taehyung yang berhasil di baca Shia. Padahal ia sudah menyampaikan pada Taehyung supaya tidak mengirimkan pesan padanya. Jika ada hal penting hubungi Seokjin, tapi namja tampan itu melanggar larangan Jungkook.

"Aku harus mencari keberadaan Shia" mengambil iPad di dalam laci, jungkook mulai menggunakan keahliannya dalam IT. Ia menyadap seluruh CCTV kota Itaewon guna mencari tahu keberadaan Shia dan Shia pergi ke mana. Tidak hanya mengandalkan CCTV, jungkook juga segera menghubungi anak buahnya untuk mengikuti istrinya.

🐻🐻

Pergi tanpa tujuan bagaikan layangan yang terputus dari benangnya. Air mata yang sejak tadi di tahan menerobos keluar begitu saja bagaikan tsunami. Shia pergi dari rumah menggunakan mobil miliknya, hatinya begitu hancur, kini ia sudah yakin akan keputusannya berpisah dengan Jungkook. Ia ingin pergi jauh dari Jungkook tapi tidak tahu harus pergi kemana? Ia ingin menemui orangtuanya di Jepang tapi ia takut akan membuat orangtuanya khawatir.

"Kemana aku harus pergi?" Beberapa kali ia memukul setir mobil melampiaskan kemarahannya. Namun Shia tetap memikirkan kandungannya, ia berhati-hati mengemudi mobil. Karena baginya baby yang ada dalam rahimnya tidak memiliki salah, biarkan dirinya saja yang mengalami sakit.

"Bagaimana jika kita menginap di hotel dulu?" Tanya Shia pada baby. Meski ia tahu jika pertanyaan atau ucapannya tidak akan mendapatkan respon dari baby yang masih dalam kandungannya, Shia tetap bertanya lebih dulu pada baby. Seolah keputusan yang ia ambil nanti setelah bertanya dengan baby merupakan jawaban dari babynya.

BRAVE HEART [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang