Tetesan infus menetes teratur di selang infus. Hembusan nafas pelan keluar dari hidung yeoja yang sedang terbaring lemah di atas ranjang rawat rumah sakit. Berbeda dengan namja yang duduk di sebelahnya menatap khawatir, sejak tadi tidak henti-hentinya mengecup mengelus serta mengajak bicara yeoja di depannya itu.
Setidaknya namja itu tidak terlalu khawatir sebab baby yang dikandung oleh istrinya baik-baik saja."Sayang kau tidak lelah tidur? Cepatlah bangun sayang, baby-nya baik-baik saja. Siapa yang berani melakukan hal ini padamu sayang?" Jungkook meletakkan telapak tangan Shia di pipinya. Mengecup beberapa kali supaya Shia bangun. Jungkook sebenarnya bukan namja cengeng, tapi entah kenapa tetesan air mata membasahi pipinya.
"Aku tidak akan mengampuni orang yang melakukan hal ini!!" Umpatan pahit keluar dari mulut jungkook. Ia merasa sangat kesal dan marah. Gerakan kecil terjadi pada Shia, perlahan kedua manik shia terbuka melihat kanan dan kiri mendapati suaminya sedang menangis. Sebab air mata Jungkook membasahi telapak tangannya.
"Oppa"
Jungkook segera mendongak kan kepalanya menghapus sisa air mata di pipinya, "akhirnya kau bangun juga sayang" kecupan kembali Jungkook berikan pada istrinya, ia merasa bahagia sebab Shia akhirnya sadar setelah delapan jam tertidur di atas ranjang.
"Apa baby Jeon baik-baik saja?" Shia mengelus perutnya yang belum terlalu besar.
Jungkook sedikit bangun untuk memberikan kecupan pada perut istrinya. "Tenang sayang, baby Jeon baik-baik saja"
"Syukurlah, aku takut baby terluka"
"Bagaimana kau bisa seperti ini sayang? Katanya kau hanya ingin mencari udara segar? Dan apa ini?!! Kenapa ada bekas tamparan di pipimu?!"
"Aku hanya menyelamatkan yeoja itu dari dahan pohon yang jatuh. Saat aku menariknya, dia jatuh di atas tubuhku menimpa perutku"
"Lalu siapa yang menampar mu?"
"Eumm saat aku menariknya, tidak sengaja sampai merobek foto kekasihnya. Lalu dia marah dan menampar ku"
Tangan Jungkook langsung mengepal terlihat dari ekspresi wajahnya ia begitu murka. "dimana yeoja itu!!" Jungkook bangkit dari duduknya, untung Shia menarik tangan Jungkook untuk duduk kembali.
"Jangan oppa, dia hanya pasien. Gwaenchanha. Yang penting baby Jeon baik-baik saja" tenang Shia.
"Tapi dia membuat mu di rawat seperti ini! Tetap saja dia membahayakan nyawamu dan baby Jeon!!"
"Stttt" shia menempel kan telunjuknya menahan omelan jungkook. "Baby Jeon tidak suka melihat appa nya marah-marah"
Jungkook menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nafasnya pelan guna menenangkan dirinya. "Arraseo.. kau ingin makan?"
"Eumm aku ingin hotteok dan bungeoppang. Maukah oppa membelikannya untuku?"
"Apapun untuk istri dan baby Jeon, pasti aku turuti"
🐻🐻
Di rawat selama satu hari, shia bisa kembali ke rumah tapi dengan catatan tidak boleh terlalu lelah. Usia kehamilannya yang masih muda, beresiko tinggi mengalami keguguran. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Jungkook melarang istrinya untuk bekerja sementara waktu.
Duduk di taman belakang menjadi tempat pilihan shia menikmati langit senja bersama dak ho. Mereka tidak berdua di sana, para maid juga ikut mengawasi nyonya-nya di sana, takutnya shia tiba-tiba mual.
"Nyonya, waktunya nyonya minum vitamin" ujar maid paling muda. Tapi Shia tidak mau menuruti titah maidnya. Ia masih asing bermain dengan dak ho.
"Nyonya ayo minum vitamin dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAVE HEART [M]
عاطفيةMature [Complete] High rank: #1-jjk (25 Agustus 2021) #1-funfiction (21 Oktober 2022) "Aku tidak mau selain dirimu, karena bagiku, kau adalah candu. Sesakit apapun ketika bersamamu, aku tetap bertahan. Jika kau bertanya alasannya...