Menahan rindu tidak lah mudah untuk sebagian orang. Meski berpisah hanya sebentar dengan orang yang kita sayang, rasanya itu sangat lama. Seperti sudah berpisah selama bertahun-tahun.
Raut kebahagiaan terpancar jelas di wajah cantik Shia. Melihat suaminya sudah menunggu di depan pintu utama dengan membawa buket mawar merah besar di tangan kiri dan cake coklat yang Shia inginkan di tangan kanan. Jungkook juga terlihat sangat sangat bahagia, melihat istrinya didepan sana berjalan tidak sabar ke arah jungkook.
"Oppa..... "
Jungkook merentangkan tangannya untuk menyambut pelukan hangat dari sang istri. "Aku merindukan oppa" Hidung Shia langsung menempel di dada bidang jungkook untuk menghirup aroma khas dari suaminya.
"Sepertinya istriku ini sangat merindukan ku?"
"Sangat sangat merindukan oppa!"
"Ayo kita masuk ke dalam, kita makan cake coklatnya" Ajak jungkook, Shia melepaskan pelukannya beralih memeluk lengan jungkook.
Menunggu jungkook menyiapkan cake, Shia mengambil piring dan garpu. "Oppa beli cake nya dimana?" Tanya Shia melangkah cepat ke sofa.
"Sayang pelan-pelan nanti jatuh!!"
Tidak mendengarkan larangan suaminya, Shia pun kesandung kaki meja dan hampir jatuh ke atas lantai jika Jungkook tidak cepat-cepat bangun menahan tubuh istrinya. Jungkook sangat panik, sama dengan Shia memastikan perutnya tetap baik-baik saja. Jika Jungkook terlambat sedikit saja, mungkin Shia akan mengalami pendarahan karena terjatuh.
"Sudah aku bilang kan untuk pelan-pelan. Ada yang sakit hem?"
"Jari kakiku oppa, sakit sekali.."
Decakan sebal jungkook keluarkan. Niat untuk menyantap cake coklat dengan tenang tapi berakhir seperti ini. Jungkook tanpa ragu menggendong tubuh istrinya di dudukan di atas sofa. Untung saja kandungan Shia baik-baik saja.
"Tunggu disini. Aku akan mengambil kotak obat" langkah tergesa-gesa mengambil kotak obat, raut wajah semakin khawatir apa lagi jari kaki shia sampai mengeluarkan darah meski tidak banyak.
Berlari dari lantai dua sebab kotak obat ada di kamar mereka, Jungkook membuka kemeja yang melekat di badan kekar miliknya supaya lebih leluasa bergerak. Sontak para maid yang ada di sana langsung pergi meninggalkan lokasi pergi ketempat lain.
"Coba perlihatkan jari kakimu sayang! Pasti sakit kan" manik yang memancarkan kecemasan itu perlahan pudar sebab Shia mengelus surai hitam jungkook dengan halus. Berharap suaminya bisa tenang.
"Ini hanya luka kecil oppa. Sudah tidak sakit lagi"
"Tapi berdarah sayang" elusan tangan Shia tidak mempan menghilangkan kekhawatiran suaminya.
Satu kecupan Shia berikan di pipi Jungkook. "Jangan khawatir lagi ya? Baby-nya baik-baik saja dan sakitnya sudah hilang"
"Jangan seperti itu lagi aku takut!"
"Iya iya oppa. Ayo kita makan cake nya aku sudah tidak sabar"
"Jamkkanman! Kita obati dulu supaya tidak infeksi"
Perhatian yang begitu besar Jungkook berikan pada Shia. Sedikit saja ada luka, Jungkook langsung mengobatinya. Intinya Shia sangat sangat di jaga. Seperti Shia bagaikan benda rapuh yang harus di jaga dengan baik.
🐻🐻
Ragu untuk bertanya tapi hati sangat penasaran ingin mendapatkan jawaban yang membuat hati dan pikiran resah. Tapi jika bertanya takut membuat Jungkook marah atau tersinggung sebab menanyakan hal yang tidak-tidak. Menyadari kegelisahan istrinya sejak tadi, Jungkook menutup laptopnya lalu beranjak dari sofa mencari istrinya yang berbaring di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAVE HEART [M]
Storie d'amoreMature [Complete] High rank: #1-jjk (25 Agustus 2021) #1-funfiction (21 Oktober 2022) "Aku tidak mau selain dirimu, karena bagiku, kau adalah candu. Sesakit apapun ketika bersamamu, aku tetap bertahan. Jika kau bertanya alasannya...