Gaia berjalan santai menyusuri koridor sekolah. dia berangkat terlalu pagi karna orang tuanya tidak ada dirumah, dan dia malas jika harus sarapan bersama para kakak bodohnya dan juga siluman Anna.
"Susah ma, Gaia sekarang udah gak bully aku lagi."
Ucapan samar-samar yang mengikutkan namanya membuat Gaia menghentikan langkah, dia penasaran siapa yang berani menggibahi dirinya. Gaia berjalan kearah gudang tempat suara itu berasal. Dan betapa terkejutnya saat tahu yang membicarakanya adalah Anna. Gaia bersembunyi dan menguping.
"..........""Iya aku akan lebih berusaha buat Gaia dibenci keluarganya sendiri"
"........."
"Udah pokoknya mama fokus aja dekatin papa Jakson. Aku juga akan usaha singkirin mamahnya"
Tut
Telfon dimatikan sepihak oleh Anna.
Gaia yang mendengar pun terkejut tak menyangka dia melihat wajah asli Anna yang diluar dugaannya,Gaia pikir Anna hanya ingin menyingkirkanya tapi ternyata tujuan sebenarnya adalah papanya, dan Anna tadi bilang 'mama'? Artinya orang tua Anna asli masih hidup. Gaia menyeringai, permainannya semakin menarik.Gaia memasuki kelas yang sekarang masih sepi, dia mengetuk ngetuk pulpen didagunya seraya berfikir cara menyingkirkan Anna. Dan langkah pertama tentu saja membongkar kebusukanya terlebih dahulu.
Dia tidak bisa mencari tahu sendiri karna tidak mempunyai koneksi, jika dia meminta bantuan keluarganya pun mustahil karna banyak yang membela Anna. Dia membutuhkan orang yang berpengaruh dan yang dipikirnya saat ini adalah Ace. Namun dia tidak bisa mengandalkan Ace karna dia bisa saja dikubu Anna.
"Haish, siapa orang berpengaruh setelah keluarga Ace?." Gumam Gaia berpikir keras. Lalu dia tersenyum lebar setelah menemukan ide.
"Gabriel. gue hampir lupa kalau Gabriel punya perusahaan sendiri, gue pernah baca dinovel rumornya Gabriel itu hacker. Wah wah ternyata dia lebih berpengaruh dari pemeran utama." Ucap Gaia tersenyum miring namun tak lama raut wajahnya kembali datar.
'Apa Gabriel mau gue manfaatin sedangkan dinovel saja dia sangat memuja Anna.'Gaia menghembuskan nafas gusar, jika Gabriel ada dikubu Anna itu sedikit berbahaya. Mau tau seberapa mengerikannya Gabriel, dia kemana mana selalu membawa pisau lipat disakunya dan setiap ada seseorang terutama wanita yang mengganggu ketenangannya dia akan menyakiti orang itu tanpa ragu. Gaia bergidik ngeri saat membayangkan didalam novel Gabriel hampir memutar kepala preman yang mengganggu Anna.
Dan sekali lagi Gaia ingatkan, Gabriel tak seramah dan sebaik saat disekolah. Gaia memejamkan mata sesaat lalu dia membuka HP dan memainkannya.
"DORR!"
Gaia kaget dengan teriakan dan tangan yang menepuk keras bahunya. Reflek dia memelintir tangan itu membuat pemiliknya menjerit kesakitan.
"aw awsh sakit tau" ucap Maudy merengek dan Gaia hanya acuh seakan tak bersalah sedikitpun.
"Salah sendiri ngagetin." Ucap Gaia cuek membuat Maudy memanyunkan bibirnya.
" Eh semua kelas jamkos tau sampai jam ketiga pelajaran, ngantin yuk!" Ucap Maudy riang sudah lupa kejadian tadi. Gaia berpikir sejenak lalu mengangguk setuju.
__✿__
"Ga kita duduk dipojok aja ya?" Seru Maudy sembari memilih meja kantin, Gaia hanya mengangguk pertanda setuju.
"Gue ke toilet Dy, Lo pesen makan aja dulu." Ucap Gaia sambil mengotak atik HP nya.
"Oke." ucap Maudy singkat lalu memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCURI PERAN (Terbit)
FantasyTransmigrasi Setiap langkah yang Raquel pijak pada lantai koridor sekolah selalu membuatnya menjadi pusat perhatian semua orang. Semua tentang Raquel selalu menjadi topik pembicaraan. Raquel dikagumi sekaligus ditakuti. Dia cantik, pintar d...