Siapa pemenangnya?

76.6K 12.1K 665
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi. Hari ini Maudy tidak masuk sekolah jadi Gaia berjalan keluar kelas sendiri. Gaia bukanlah orang yang gampang mencari teman, dia selalu selektif dalam memilih. Dia lebih menutup diri dengan orang baru melalui sikap cuek serta dingin membuat mereka yang mencoba mendekatinya akan menjauh dengan teratur, dan selama ini mungkin hanya Maudy yang benar-benar dia anggap teman.

Gaia berjalan pelan dengan mata sesekali menelusuri sekitar. Dia merenungkan perkataan pemilik tubuh yang tadi malam datang dimimpinya. Tujuannya sekarang adalah mendapat peran utama dan misi pertamanya adalah mengambil pusat perhatian yang seharusnya milik Anna.
"Gue bukan mencuri peran Lo Anna, gue hanya mengambil kembali apa yang seharusnya milik Gaia si pemeran antagonis," gumam Gaia menyeringai.

"Setidaknya gue harus membuat orang orang membuat perbandingan antara gue dan Anna. Jadi mereka akan dengan mudah memilih gue setelah gue menjatuhkan posisi Anna," gumam Gaia dengan mata tertuju pada Anna yang duduk di bangku tepi koridor ditemani dua siswi disisinya. Sangat jelas bahwa kedua siswi itu mengatakan berbagai pujian kepada Anna. Posisi Gaia tak jauh dari mereka sehingga dia dapat mendengar jelas pembicaraan mereka. Gaia menghentikan langkahnya, bersandar pada dinding dan bersendekap dada kemudian mendengarkan pembicaraan mereka.

"Na, Lo itu udah cantik, pinter, baik banget lagi. Heran kenapa banyak banget yang bully Lo," ucap Sania kepada Anna yang duduk disampingnya.

"Kamu berlebihan San," balas Anna tersenyum malu. Sania menggeleng kepala tak habis pikir dengan Anna yang masih saja bersikap baik pada orang-orang yang membuly nya. Gaia berdecih dengan jawaban Anna yang terdengar menjijikkan baginya.

"Kenyataan Na, Lo itu beruntung punya dua kakak famous, ganteng lagi. Eh btw salamin ke Zayn dong, suruh follback Instagram gue, gue DM gak dibales soalnya," ucap Nadia dengan ekspresi wajah berharap. Anna mengangguk

"Iya nanti aku bilangin kakak, pasti dia langsung nurut kalau aku yang bilang," balas Anna riang.

"Yes, makasih Anna," ucap Nadia ceria.

"Eh btw Gio sama Zayn punya adik kandung cewek seusia Lo. Pasti dia cantik banget ya kan?" Ucap Sania berbinar membuat wajah Anna seketika menjadi datar.

"Pasti cantik banget lah, keluarganya aja good looking semua, eh tapi kenapa dia sekolah diluar negeri ya? Padahal disini ada dua kakaknya yang bisa jagain dia, Lo tahu kenapa Na?" balas Nadia penasaran, Anna semakin murung.

"Aku nggak tahu," balas Anna singkat sambil tersenyum paksa.

Gaia mendengarkan pembicaraan mereka lalu tersenyum smirk. Baru saja dia memikirkan sebuah ide.
"Adik ya? Boleh juga"

"Itu Ace mau nyamperin Lo Na"
Ucap Sania sambil menunjuk Ace yang berjalan menghampirinya. Anna langsung berdiri dari duduknya dan menatap Ace ceria. Gaia yang juga penasaran ikut menoleh pada Ace yang bertatap mata dengannya.

"Hus gak boleh gitu, Ace itu tunangannya Gaia," ucap Nadia sambil menepuk pundak Sania membuat empunya mengaduh. Anna langsung menatap Nadia sinis.

"Kata kakak mereka udah putus," ucap Anna dengan nada lembut. Sania dan Nadia melotot terkejut.

"Kok bisa?!" ucap Sania sedikit meninggikan suaranya. "Baru aja kemaren tahu hubungan mereka, masa udah putus aja sih?" ucapnya lagi meminta penjelasan. Anna mengendikkan kedua bahunya pertanda tak tahu.

"Tapi tetep aja Na, Lo jangan dekat-dekat Ace untuk saat ini. Orang-orang bisa salah paham mengira Lo orang ketiga di hubungan mereka," ucap Nadia menasehati, Sania mengangguk setuju. Bukannya tersentuh dengan ucapan Nadia malah membuat Anna dongkol setengah mati.

"Sok tau banget sih. Sampai kapanpun Ace itu milik aku," batin Anna menatap Nadia sinis.

"Ace," ucap Anna cerita saat melihat Ace yang berada tepat didepanya. Ace hanya menoleh singkat kemudian melanjutkan jalannya lagi mengabaikan Anna. Anna menatap Ace tak percaya saat melihat Ace yang malah menghampiri Gaia.

MENCURI PERAN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang