Keributan

69.5K 11.3K 1.3K
                                    

Setiap langkah yang Anna lewati, dia selalu mendengar hinaan dari siswa-siswi yang berlalu-lalang membuatnya muak dan geram.

"Lo masih bisa sekolah disini setelah video itu kesebar? Wah tebal banget dah muka Lo."

"Gimana Na rasanya jadi benalu dikeluarga orang lain?"

"Enak banget ya dia hidup tenang sedangkan Gaia diasingkan kakak-kakaknya. Gak tahu malu."

Cukup! Anna tidak tahan lagi untuk berpura-pura tak peduli.
"DIAM KALIAN! Dasar sampah! Parasit itu gak pantas kalian bela. Dia itu cuma cewek murahan. Kalian lupa dia ngemis cinta Ace sampai pakai seragam ketat dan sekarang dia menggoda Gabriel dengan berlagak sok pintar, bitch! " Teriak Anna tak perduli lagi dengan reputasinya. Semua orang terlihat sangat terkejut dengan perkataan Anna yang cukup kasar.

"Lo yang bitch! Udah tau Ace tunangannya Gaia, masih aja Lo embat. "

"Wah sampai nggak kelihatan lho sosok malaikat dalam diri Lo Na."

"Apa maksud Lo?" Chiko dengan tatapan tak suka datang tiba-tiba diikuti tiga temannya menghampiri Anna membuat keadaan hening. Semua orang kenal siapa Chiko, ketua geng Aderfia sekaligus kapten basket putra tiba-tiba ikut campur dalam urusan Gaia-Anna membuat mereka penasaran.

Anna yang malah mengira Chiko akan menolongnya, dia menyelipkan anak rambutnya dan tersenyum sedih.
"Gaia bukan cewek baik-baik Chiko. Kamu harus hati-hati sama dia, dia itu munafik," ucapnya dengan nada lembut.

"Jaga mulut Lo! Sekali lagi Lo bicara buruk tentang Gaia, Gue dan Aderfia akan ikut campur!" Chiko dengan nada rendah menunjuk Anna dengan jari telunjuknya memeringati. Mata Anna bergetar menatap kepergian pemimpin Aderfia, bahkan siswi lainnya tak bersuara. Mencari masalah dengan Aderfia bukanlah hal mudah untuk ditangani.

Anna mengepalkan tangan erat dan berbatin menyumpah Gaia.
'seberapa pengaruhnya sih parasit itu! Kenapa dia selalu diutamakan semua orang!' batinnya geram.

Sebuah tangan terjulur di depannya membuat Anna mendongak.
"Kita harus singkirkan Gaia sama-sama." Ucap Sinta menyeringai. Anna tersenyum miring, akhirnya ada yang mau dipihaknya untuk membalas Gaia.

__✿__

Gaia dan Maudy berjalan kembali ke kelasnya. Ditengah jalan mereka dicegah oleh seorang siswi kelas X berkacamata tebal dengan badan sedikit gemetar. Gaia mengernyitkan alis menunggu cewek didepannya berbicara.

"K-kak Gaia di disuruh Bu Renata ke gudang untuk m-mengambil koran bekas." Ucap siswi bername tag Tika itu dengan gagap. Gaia terheran. Lagipun untuk apa Bu Renata repot-repot memanggilnya hanya untuk koran bekas.

"Mau gue temenin kegudang Ga?" Tanya Maudy tanpa curiga.

"Gak usah!" Balas Tika cepat membuat Gaia semakin menguatkan opininya. "Emm maksudnya kak Gaia udah ditunggu Bu Renata, ada hal penting yang mau diomongin." Lanjutnya

"Tentang koran bekas?" Ucap Gaia tertawa geli, Tika berkeringat dingin tak tahu harus membalas apa. Gaia tersenyum miring, dia menyuruh Maudy untuk pergi ke kelas sendiri. Gaia tanpa izin mengambil gunting milik Tika dan berjalan menuju gudang.

Gaia masuk kedalam gudang dan sesuai dugaannya dia melihat Anna. Tapi dia tidak menduga ada Sinta dan tiga cowok tak dikenalnya yang masing-masing membawa balok kayu. Pintu gudang langsung dikunci oleh Sinta.

"Kamu akan hancur Gaia! Kamu gak bisa minta bantuan siapapun kali ini, baik Ace maupun Gabriel." ucap Anna mendongakkan dagu dengan percaya dirinya

MENCURI PERAN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang