Menyelamatkan Gaia

11.5K 865 122
                                    

Sebelum membaca part ini, disarankan membaca ulang part sebelumnya karena mungkin sebagian dari kalian lupa dengan alurnya, kecuali bagi yang sering baca ulang cerita ini 😉

Sebelum membaca jangan lupa vote dan komentarnya!

Happy Reading
.
.
.

Sebuah pesan masuk di ponsel Chiko dari seseorang yang paling dibencinya berhasil membuat pemiliknya gelisah.


Jordan
Pergi sendiri kesini kalau tidak ingin Gaia mati.
Sebagai gantinya lo yang harus mati
20.00

Sebuah kiriman foto Gaia yang sedang pingsan dengan noda darah di seragam sekolahnya membuat Chiko terkejut dan marah. Dia mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangan erat.

Chiko mengirimkan balasan pada Jordan.
“Gue sendiri yang akan membunuh lo kalau sampai Gaia kenapa-napa, Jordan!” geram Chiko.

Dia segera mengendarai motornya menuju markas geng Aderfia dan mengumpulkan seluruh anggotanya untuk menyelamatkan Gaia.

❀❀❀

Gabriel kini dihadapkan oleh dua pengawal yang menghalanginya untuk masuk kedalam rumah mewah di tengah hutan.

Hanya terdapat satu rumah dengan gaya eropa di kawasan hutan yang terbilang pelosok. Siapapun yang melihatnya pasti akan menaruh curiga pada pemilik rumah ini, begitu juga dengan Gabriel. Kecurigaannya di perkuat dengan banyaknya penjaga yang menyebar di halaman rumah.

“Kami tidak menerima tamu, silahkan pergi!” tutur salah satu dari dua penjaga itu. Gabriel menyunggingkan senyum miringnya.

“Saya datang bukan sebagai tamu tapi penyusup!” Detik berikutnya terjadi perkelahian diantara Gabriel dengan dua penjaga itu.

Pukulan-pukulan Gabriel yang bruntal berhasil menumbangkan mereka, pisau lipat yang selalu dibawa Gabriel kemanapun turut ikut serta membantu pertempuran Gabriel.

Kini Gabriel sudah berada di ruang tengah setelah satu-persatu menghajar para penjaga tanpa, ternyata lebih banyak orang daripada dugaannya, namun itu tak membuatnya menyerah mencari Gaia di segala penjuru ruangan.

Satu persatu kamar dia masuki dengan harapan dapat segera menemukan Gaia, meskipun pikirannya kalut dan khawatir terjadi sesuatu kepada gadisnya. Gabriel sangat berharap dia belum terlambat.

Bug!
Crash!

Pukulan dan tusukan belati Gabriel sekali lagi sukses menumbangkan seseorang.

“Hei lo cari dia?”
Gabriel menoleh kearah sumber suara dan menemukan Gaia dengan keadaan mengenaskan bersama seorang cowok yang menahan Gaia agar tidak kabur. Jordan mendekap Gaia yang terluka dan lemas, sehingga tak ada lagi tenaga yang tersisa bagi Gaia untuk kabur.

Hati Gabriel mencelos melihat keadaan gadisnya. Matanya memerah dan rahangnya mengeras hingga terlihat urat-urat lehernya saking murkanya Gabriel. Dia hendak melangkahkan kakinya namun ancaman orang itu berhasil membuatnya membatu.

“Berhenti di sana kecuali kau mau ini menjadi hari terakhir kau melihatnya bernapas!” Jordan mengarahkan pistol ke telinga Gaia.

“Berlutut!” pinta Jordan dengan seringai.

Gabriel bertatap mata dengan Gaia. Bahkan jika dia harus menggantikan posisi Gaia saat ini asal Gaia bisa selamat tanpa luka, Gabriel pun rela melakukannya. Dalam keadaan lemas, Gaia menggeleng pelan seolah memberi isyarat pada Gabriel supaya tidak mengikuti perintah Jordan. Bagaimana bisa dia menyaksikan seorang Gabriel berlutut. Gabriel yang dia kenal bahkan mampu membunuh siapapun yang mengusiknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENCURI PERAN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang