Mengambil miliknya

91.9K 14K 664
                                    

Aksen Wicaksana menegang kala merasakan benda tumpul yang menempel tepat di belakang kepalanya. Lalu dia mengamati sekitar dengan cemas.

"Jika anda mencari para pengawal anda, Zero sudah mengurusnya." Ucap Gaia masih menodongkan pistol. Aksen berusaha tenang  walau dia terkejut dengan kejadian barusan.

"Baiklah, kita bicarakan baik baik." Ucap Aksen mencari jalan pintas. Gaia tersenyum puas lalu tanpa dipersilahkan dia langsung duduk di sofa depan Aksen.

"Kupikir akan ada adegan perlawanan ternyata zonk. Sangat monoton." Ucap Gaia angkuh. Aksen menggeleng kepala tak habis pikir dengan ketidak sopanan penyusup didepannya.

"Kau terlihat masih muda nona. Jadi apa tujuanmu?" Ucap Aksen to the poin. Gaia mengangguk puas dengan pertanyaan Aksen yang langsung ke intinya. Menurut informasi yang dia dapat dari Zero, Aksen adalah seorang bijaksana yang membela kebenaran tanpa memandang statusnya.

Gaia mengeluarkan ponsel nya lalu menjulurkanya pada Aksen dan langsung ditanggap olehnya. Yang pertama kali dilihat Aksen adalah sebuah video dan dia langsung memutar video itu.

"Jadi kamu udah tau? Bagus deh, aku muak harus pura pura baik sama cewek sialan kayak kamu. Kasian ya kamu ,udah bodoh, gak dapet kasih sayang kakak aku , dan tunangan kamu juga lebih suka sama aku. Mengenaskan. Dan sebentar lagi papah sama mamah juga akan lebih perhatian sama aku dibanding kamu anak kandungnya."

"Oh."
" Harusnya Lo yang patut dikasihani. Hidup Lo cuma numpang dirumah orang, dijadikan objek balas oleh ibu kandung Lo dan dibuang dikandang rivalnya sendiri. Dan harus selalu pakai topeng dimana pun agar dapet simpati. Kasian banget kan? Sayangnya Lo gak pantas dapat belas kasian gue. Lo cuman dapat muka didepan tiga anak papah,  tapi Lo gak akan pernah dapetin papa gue. Bokap gue gak sebodoh yang kalian kira."

"Aku akan buat kamu dibenci semua Gaia. Sebentar lagi..."

Lalu video menunjukkan Anna yang menyiksa dirinya dan diakhiri Anna yang dibawa ke UKS karna pinsan atau lebih tepatnya pura pura pinsan.Aksen terbelalak kaget dengan tindakan Anna yang tak pernah dilihatnya lalu dia mengalihkan pandangannya pada Gaia yang tersenyum puas.

"Kau putri bungsu tuan Jackson?" Ucap Aksen menahan keterkejutanya. Jika benar maka gadis didepannya ini adalah keponakannya.

"Benar. Sekarang giliran saya bertanya, apa yang akan anda lakukan jika saya mengusik Anna? Kau lihat sendiri dalam video itu Anna sedang mengacau di mansion keluargaku." Ucap Gaia serius, Aksen berpikir keras. Dia tahu putri angkatnya salah tapi dia juga tahu keluarga Miller bukan orang sembarangan.

"Anna hanya boneka Tina yang digunakan sebagai alat balas dendam, Jadi mungkin itu perintah dari Tina. Dan Anna adalah putriku, aku akan melindunginya." Ucap Aksen ragu. Dari awal pernikahan dia tahu kalau Tina sangat terobsesi pada Jacson adik iparnya, tapi dia sudah menganggap Anna sebagai anaknya sendiri.

"Meski dia mencoba membunuhmu?" Ucap Gaia santai membuat Aksen terbelalak kaget.

"Apa maksudmu Anna membunuhku?" Ucap Aksen marah, tentu saja dia tak percaya dengan ucapan Gaia yang menurutnya omong kosong. Gaia tersenyum menyeringai lalu dia menunjukkan sebuah Video hasil CCTV pada Aksen.

Di Video itu menunjukkan kejadian beberapa saat sebelum kebakaran. Anna pergi ke dapur dan membuat kopi, lalu dia memasukkan sesuatu dalam bentuk bubuk kedalam kopi milik Aksen. Dan setelah Aksen meminumnya, beberapa menit kemudian dia tertidur di sofa. Tina yang sedari tadi mengintip, segera menyiram bensin keseluruh ruangan kemudian dia keluar bersama Anna dan membakar rumah itu beserta Aksen yang masih didalamnya.

Aksen syok, marah, dan kecewa pada Anna. Dia pikir hanya Tina yang mencoba membunuhnya. Oleh karena itu dia berpura pura mati karna mungkin Tina akan mencoba membunuhnya lagi saat mengetahui di masih hidup. Aksen menatap Gaia lekat.

MENCURI PERAN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang